Disfungsi ereksi (Impoten) adalah suatu ketidak mampuan seseorang untuk mengalami ereksi atau mempertahankan ereksi sampai ejakulasi untuk memperoleh kepuasan dalam aktivitas seksual. Hal ini biasa terjadi pada orang yang memiliki neurasthenia seksual dan beberapa penyakit kronis.
Adapun langkah-langkah yang dapat menyebabkan seorang pria mengalami ereksi adalah:
- Membangkitkan rangsangan seksual (melalui pandangan, sentuhan, pendengaran, penciuman bahkan pikiran)
- Respon sistem saraf (rangsangan seksual tersebut membuat sistem saraf untuk meningkatkan aliran darah menuju penis)
- Pembuluh darah (pembuluh darah penis akan berelaksasi guna meningkatkan aliran darah menuju penis yang akan menyebabkan ereksi).
Apabila salah satu dari langkah-langkah tersebut terganggu, maka ereksi tidak akan terjadi. Faktor Psikogenik merupakan Faktor terbesar penyebab gangguan libido yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap gangguan hubungan seksual. Faktor pencetus sangatlah komplek meliputi antara lain:
- Masalah dari diri sendiri (Stress akibat Pekerjaan; Stress Sosial; dll)
- Masalah terhadap pasangan (Komunikasi ; Kejenuhan; dll)
- Konflik suami/istri (Konflik & Faktor Inter Personal)
- Trauma psikologis (Masa kecil ; Perasaan berdosa karena selingkuh atau sering melakukan masturbasi; takut terjadi kehamilan; dll)
Stress yang berkepanjangan dapat menimbulkan depresi yang mengakibatkan penurunan gairah seksual. Ganggguan Emosional akibat Konflik Suami/Isteri akan mengakibatkan penurunan keinginan untuk melakukan hubungan seksual kedua belah pihak, dalam hal ini kemungkinan libido masih ada, namun yang terganggu hanya gairah terhadap pasangannya saja, akan tetapi gairah terhadap orang lain tetap ada (Impotensi Relatif).
Dalam dunia pekerjaan, tekanan atau obsesi untuk mencapai target yang harus dicapai dapat pula mencetuskan gangguan psikis yang selanjutnya akan menimbulkan keluhan berupa kelelahan, kejenuhan, kekecewaan yang juga dapat mengakibatkan terganggunya gairah seksual.
Disfungsi ereksi dapat terjadi secara episodik pada pria, untuk mencegah hal itu terjadi dapat dilakukan beberapa hal seperti:
- Batasi atau menghindari penggunaan alkohol atau obat-obatan serupa
- Berhenti merokok
- Olahraga yang cukup
- Hindari/ kurang stress, rasa cemas dan depresi
- Istirahat yang cukup
- Periksa kesehatan secara teratur di dokter
TERAPI SECARA AKUPUNKTUR
- Kerja sama pasien sangat mutlak diperlukan
- Understanding / pemahaman terhadap gangguan yang diderita
- Keterbukaan
- Ketepatan Diagnosa
- Tahapan Terapi