Disfungsi ereksi merupakan kondisi ketika pria tidak sanggup mencapai atau mempertahankan ereksi. Kondisi ini bisa berpengaruh buruk pada aktivitas seksual, bahkan mampu menurunkan kualitas hidup penderitanya.
Berangkat dari kekhawatiran tersebut, sebagian pria yang mengalami disfungsi ereksi berupaya mengatasi keluhan yang dialami dengan berolahraga, berhenti merokok, menghindari alkohol, serta menerapkan pola makan sehat.
Kendati demikian, tak sedikit pula pria dengan disfungsi ereksi yang mengandalkan bantuan vakum penis. Hal ini karena benda tersebut disinyalir dapat secara efektif mengatasi disfungsi ereksi.
Artikel Lainnya: Melengkung atau Lurus, Ini Ragam Bentuk Penis yang Perlu Anda Tahu
Vakum Penis Bisa Atasi Disfungsi Ereksi?
Menurut dr. Sara Elise Wijono, Mres, vakum penis merupakan salah satu modalitas yang dapat digunakan untuk mencapai ereksi. Cara kerja alat ini, yaitu dengan menarik aliran darah ke penis melalui sistem penghisapan udara.
Untuk dapat menggunakan alat berbentuk tabung plastik ini, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengoleskan gel larut air pada pangkal penis. Gel tersebut berfungsi membuat corong vakum penis kedap air.
Selanjutnya, letakkan penis di dalam tabung dan pompa udara ke luar secara perlahan. Hal ini menyebabkan darah mengaliri bagian dalam penis sehingga bisa mencapai ereksi.
Laporan Weill Cornell Medical College yang dirilis Healthline menyebut, waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memompa penis hingga ereksi berkisar antara 10 hingga 20 menit.
Setelah penis mengeras, letakkan gelang khusus pada pangkal penis untuk mempertahankan ereksi. Gelang ini tersedia dalam berbagai ukuran. Anda pun dapat menggunakan gelang yang paling nyaman untuk membantu mempertahankan ereksi.
Namun, Anda tetap harus hati-hati. Gelang vakum penis menyebabkan aliran darah terpotong. Jika digunakan terlalu lama, gelang ini dapat menyebabkan cedera pada alat vital Anda.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, vakum penis hanya dapat membantu meraih dan mempertahankan ereksi. Berdasarkan dr. Sara, benda ini tidak mampu menyembuhkan penyebab utama disfungsi ereksi.
Mengutip Mayo Clinic, disfungsi ereksi dapat terjadi karena bermacam faktor, mulai dari masalah kesehatan mental hingga gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penis atau organ reproduksi.
Hal lain terkait penggunaan vakum penis, benda ini pun tidak terbukti dapat memperbesar ukuran alat vital pria. Menggunakan alat ini untuk memperbesar penis justru dapat mengakibatkan cedera.
Ketahui selengkapnya fakta tentang vakum penis dalam memperbesar penis melalui artikel berikut: Memperbesar Penis dengan Pompa Vakum, Amankah?
Artikel Lainnya: Wahai Para Pria, Kenali Ciri-Ciri Penis yang Sehat Berikut Ini
Efek Samping Vakum Penis
Meski tergolong aman digunakan untuk meraih ereksi, vakum penis tetap dapat menyebabkan sejumlah efek samping.
“Bisa nyeri, rasa kurang nyaman, atau timbul memar kecil jika ada pembuluh darah yg pecah. Tapi, namanya efek samping, hal ini tidak pasti akan timbul, ya,” jelas dr. Sara.
Selain itu, mengutip Healthline, vakum penis juga dapat menyebabkan efek samping lain berupa mati rasa, kulit berwarna kebiruan, hingga rasa nyeri ketika ejakulasi.
Vakum penis juga dapat meningkatkan risiko perdarahan pada pria dengan kondisi berikut ini:
- Mengonsumsi obat pengencer darah
- Mengalami anemia sel sabit
- Memiliki kelainan darah yang sebabkan pembekuan darah terganggu
Vakum penis hanya sebatas untuk meraih dan mempertahankan ereksi. Benda ini tidak dapat mengatasi penyebab utama disfungsi ereksi. Penggunaannya pun mesti berhati-hati, karena berpotensi menimbulkan efek samping yang mengancam kesehatan organ intim Anda.
Punya pertanyaan tentang vakum penis, disfungsi ereksi, atau masalah lain tentang organ reproduksi? Anda bisa melakukan konsultasi secara langsung kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)