Bisa bepergian naik pesawat adalah pengalaman yang seru, menegangkan, sekaligus membuat Anda bisa mengalami hal-hal yang sebelumnya mungkin belum pernah dirasakan. Menempuh perjalanan dengan pesawat terbang juga bisa lebih mempercepat waktu tempuh dibandingkan dengan perjalanan darat dengan mobil atau dengan moda trasportasi kapal laut.
Sayangnya di balik kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan, naik pesawat juga membuat Anda rentan mengalami beragam gangguan kesehatan.
Apa saja gangguan kesehatan yang rentan terjadi akibat naik pesawat? Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Dehidrasi
Menurut dr. Astrid Wulan Kusumowastuti dari KlikDokter, berada di dalam ruangan yang memiliki pendingin udara dengan sirkulasi tertutup, seperti dalam kabin pesawat, dapat membuat Anda dehidrasi. Ini karena rendahnya kelembapan udara dalam kabin yang membuat mata, kulit, hidung dan tenggorokan menjadi lebih cepat kering.
2. Sakit kepala
Tekanan oksigen yang cenderung rendah di dalam kabin bisa menyebabkan terjadinya keluhan sakit kepala. Sebagaimana dikatakan oleh direktur medis global kesehatan penerbangan untuk perusahaan jasa medis dan keselamatan perjalanan, Paulo M. Alves, MD.
"Tekanan oksigen yang lebih rendah pada kabin pesawat setara dengan ketinggian 6.000 hingga 8.000 kaki. Tekanan parsial oksigen turun, mengakibatkan hipoksia ringan yang dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang yang rentan," katanya.
3. Kaki bengkak
Duduk di tempat yang sempit selama berjam-jam dapat memengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh. Salah satu keluhan yang bisa terjadi sebagai akibatnya adalah pembengkakan di kaki, termasuk di pergelangan. Selain itu, risiko pembekuan darah yang disebut deep vein thrombosis (DVT) juga turut meningkat ketika darah tidak beredar dengan baik.
"Dalam posisi itu (di pesawat), pembuluh darah di kaki Anda tertekan sehingga aliran darah tidak mampu melaluinya," kata Dr. Alves.
4. Membuat perut penuh dengan gas
Penelitian telah menunjukkan bahwa naik pesawat bisa menyebabkan peningkatan gas di dalam perut. The Aerospace Medical Association mengatakan, gas tubuh Anda dapat meningkat hingga 25%.
5. Gangguan telinga
Seiring dengan peningkatan gas di perut, telinga kemungkinan akan merasakan efek pergeseran tekanan udara. Menurut dr. Astrid, keadaan ini bisa membuat Anda mengalami gangguan pendengaran.
6. Indra perasa menjadi hambar
Kondisi di dalam kabin pesawat mampu menyebabkan kekeringan pada selaput lendir mulut dan hidung Anda. Kondisi tersebut dapat memengaruhi indera perasa, sehingga tidak dapat merasakan apa-apa.
"Mulut kering dapat mengurangi sensitivitas rasa," kata presiden dan CEO Aviation Medicine Advisory Service, Quay Snyder, MD, MSPH.
7. Kulit kering
Kulit kering terjadi sebagai komplikasi dari dehidrasi. Penggunaan losion pelembap kulit bisa mengurangi efek ini. Selain itu, jangan lupa untuk minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Anda juga bisa mencuci wajah saat turun dari pesawat.
8. Bau mulut
Saat tubuh kekurangan cairan, produksi air liur akan mengalami hambatan. Hal ini menyebabkan mulut mengalami kekeringan, sehingga mendorong bakteri untuk berkembang dan menyebabkan bau mulut.
9. Mengacaukan ritme sirkadian
Melakukan perjalanan internasional dengan pesawat bisa mengacaukan ritme sirkadian Anda. Kondisi yang juga disebut sebagai jet lag ini sangat mungkin terjadi jika Anda bepergian ke negara dengan perbedaan waktu yang cukup jauh.
10. Sakit gigi
Meski jarang terjadi, naik pesawat juga bisa menyebabkan sakit gigi. Hal ini terjadi sebagai akibat dari gas tubuh yang terperangkap di rongga gigi.
Banyak gangguan kesehatan yang rentan terjadi akibat naik pesawat. Namun, Anda tak perlu khawatir berlebihan. Semua hal tersebut tentu bisa diminimalkan atau benar-benar dicegah. Hal paling penting untuk diperhatikan saat naik pesawat, jangan pernah melanggar segala peraturan yang telah ditetapkan oleh maskapai pilihan Anda.
(NB/ RVS)