Bagi seorang Muslim, menjalankan ibadah puasa Ramadan berarti tidak melakukan beberapa hal yang dilarang selama waktu berpuasa, di antaranya tidak makan dan minum. Selain itu ada pula larangan tidak melakukan hubungan seksual bagi pasangan suami istri. Tidak hanya terbatas itu, ada pula sejumlah larangan lain yang tentunya baik jika selalu dipatuhi – termasuk di luar bulan Ramadan – seperti tidak membicarakan keburukan orang, tidak berbohong, dan masih banyak lagi.
Kendati demikian, ada pula kebiasaan-kebiasaan lain yang tidak perlu Anda hentikan saat bulan Ramadan. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh Anda selama bulan Ramadan.
Lalu apa saja kebiasaan yang sebaiknya tetap dilakukan meski sedang puasa Ramadan?
1. Olahraga
Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, olahraga di bulan puasa membutuhkan penyesuaian. Pada awal-awal bulan puasa, tubuh pasti belum terbiasa dengan keadaan haus dan lapar. Oleh sebab itu, pilihlah olahraga yang ringan dan singkat ketika awal puasa. Lalu, tingkatkan intensitas dan durasi olahraga setiap harinya hingga Anda dapat melakukan olahraga 4–6 kali dalam seminggu dengan durasi 30–60 menit.
“Lakukan olahraga sesuai kegemaran Anda dan kenali batasan kemampuan fisik masing-masing. Dengan demikian, Anda akan tetap bersemangat melakukan olahraga di bulan puasa,” jelas dr. Reza.
Agar tidak memicu timbulnya haus berlebih, sebaiknya lakukan olahraga di pagi hari saat matahari belum muncul atau sore hari menjelang buka puasa.
2. Cukup tidur
Saat berpuasa, perubahan pola tidur memang terjadi akibat bangun sahur. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur waktu istirahat di bulan puasa agar tubuh tetap fit dalam menjalani aktivitas harian.
Kepada KlikDokter, dr. Ellen Theodora mengatakan bahwa Anda tetap dianjurkan untuk tidur selama 7–8 jam setiap hari. Karena Anda akan bangun lebih pagi untuk sahur, siasatilah dengan tidur lebih awal, misalnya sesudah salat tarawih.
Selanjutnya
3. Jaga porsi makan, khususnya saat berbuka
Tak sedikit orang yang melakukan “balas dendam” saat berbuka puasa. Padahal, metode buka puasa seperti itu dapat menyebabkan terjadinya gangguan saluran cerna, berat badan berlebih, dan kolesterol tinggi.
Lagi pula, bila saat buka puasa Anda langsung melahap makanan berat atau dalam porsi besar, lambung akan “kaget” dan bisa menimbulkan keluhan perut kembung, nyeri, mual, bahkan muntah.
Ketimbang melakukan hal tersebut, berbukalah dengan makanan yang ringan terlebih dahulu, seperti kurma, jus buah, atau air putih. Konsumsi makanan berat lebih baik dilakukan 2 jam setelah waktu berbuka.
4. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
Kebutuhan cairan per hari untuk orang dewasa adalah 2 liter atau setara dengan 8-10 gelas per hari. Namun, jangan paksakan diri untuk minum semuanya sekaligus. Cobalah untuk minum 1 gelas air putih sebelum dan sesudah makan saat berbuka dan sahur. Lalu, minum 1–2 gelas ketika makan. Sisanya Anda dapat minum sebelum dan sesudah tidur.
Selain air putih, Anda juga bisa mengganti cairan tubuh dengan mengonsumsi buah yang kaya akan air ataupun makanan berkuah. Hindari mengonsumsi minuman berkafein terlalu banyak, karena hal itu justru bikin Anda lebih cepat haus.
5. Batasi konsumsi makanan yang digoreng
Sebelum berpuasa, Anda sudah berhasil mengurangi asupan gorengan dengan camilan lain yang lebih sehat. Sayangnya, karena sebagian besar orang Indonesia buka puasa dengan gorengan, mau tak mau Anda kembali mengonsumsi makanan tersebut.
Makan gorengan memang tidak dilarang, namun sebaiknya dibatasi. Sebab, menyantap makanan berminyak terlalu banyak dapat membuat aliran oksigen berkurang sehingga dapat menyebabkan kantuk di siang hari. Selain itu, mengonsumsi gorengan dan makanan berminyak lain terlalu sering juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Itulah 5 kebiasaan sehat yang sebaiknya tetap Anda lakukan selama bulan puasa. Agar Anda bisa melakukannya dengan semangat, ajaklah anggota keluarga atau sahabat untuk juga menerapkan hal tersebut. Hal yang tak kalah penting, selalu jaga asupan makanan saat berbuka dan sahur. Sayang sekali ‘kan jika Anda sampai batal puasa hanya karena kebiasaan makan yang salah?
(NB/ RVS)