Setelah beres mencuci piring, entah karena tidak tersedia atau kehabisan sabun cuci tangan, banyak orang yang akhirnya sekalian mencuci tangan dengan sabun cuci piring. Sabun cuci piring memang bisa membersihkan, sih. Namun, apakah sabun ini aman digunakan untuk mencuci tangan?
Kepada Reader’s Digest, Kally Papantoniou, MD, pakar kesehatan kulit asal New York, Amerika Serikat, mengatakan, kebiasaan ini memang dilakukan oleh banyak orang di seluruh dunia. Namun, meski memang sabun cuci piring punya fungsi atau klaim membersihkan berbagai kotoran dan membunuh bakteri, tapi bukan berarti sabun cuci piring bisa dipakai sembarangan untuk mencuci tangan Anda.
Kabar baiknya, cuci piring secara rutin dikatakan ampuh dalam menyingkirkan sebagian besar bakteri. Namun, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni:
Pilih sabun cuci piring untuk kulit sensitif atau yang lembut untuk tangan
Jika mencuci piring adalah rutinitas harian Anda, ingatlah bahwa sabun cuci piring dibuat sedemikian rupa untuk membersihkan kotoran, minyak, dan bau pada peralatan masak dan makan. Bahan-bahannya pun lebih “keras” bila dibandingkan dengan sabun cuci tangan.
“Bahan-bahan tersebut bisa menyebabkan minyak alami pada tangan mudah hilang,” kata Kally. Solusinya, pilihlah sabun cuci piring dengan bahan-bahan yang lebih ringan atau diperuntukkan bagi kulit kering atau sensitif.
Waspada bagi pemilik kulit kering dan eksem
Jika Anda punya kulit kering atau eksem? Anda harus lebih waspada terhadap kehilangan minyak alami pada kulit tangan. Ini dapat memperparah kondisi, seperti kulit terkelupas, kulit gatal, hingga iritasi. Sebaiknya, cuci tangan dengan sabun cuci tangan berjenis “mild” yang lembut untuk tangan.
Jangan dipakai untuk membersihkan tubuh!
Kehabisan sabun mandi lalu yang tersedia di rumah sabun cuci piring? Buang jauh-jauh niat Anda untuk lari ke dapur untuk menggunakannya sebagai sabun pengganti. Dijadikan untuk sabun cuci tangan saja dianggap terlalu keras, apalagi dijadikan sabun mandi! Ditambahkan oleh Kally, “Menggunakan sabun cuci piring untuk tubuh bisa menjadi terlalu keras dengan cepat membuat kulit kering dan menimbulkan masalah baru pada kulit.
Tak semua sabun cuci piring aman
Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa kandungan dalam sabun cuci piring yang bisa membahayakan tubuh. Tak hanya mengancam kesehatan kulit, tapi ada pula yang bersifat karsinogen. Kandungan tersebut antara lain:
- APE’s (alkyl phenoxy ethanols). Para peneliti menemukan zat ini bisa mengaktifkan penerima estrogen dan menstimulasi tumbuhnya sel kanker payudara pada tubuh pengguna.
- Sabun cuci piring berwarna hijau atau kuning? Artinya sabun tersebut menggunakan zat pewarna, yakni coal tar dyes. Kandungan ini diketahui mengandung arsenik, kadmium, dan racun yang bisa terserap ke dalam kulit.
- Ada juga DEA (diethanolamine), MEA (monoethanolamine) dan TEA (triethanolamine) yang digunakan agar sabun berbusa. Masalahnya, ketiga zat ini jika digunakan dalam waktu yang lama, akan meningkatkan risiko kanker. Juga, kalau ada kontak langsung pada kulit, ada potensi mengakibatkan kulit terbakar dan iritasi.
Sebaiknya tetap cuci tangan dengan sabun yang aman untuk tangan
Sabun untuk cuci tangan sebaiknya yang memang didesain khusus untuk mencuci tangan, atau bisa juga pilih sabun (batangan atau cair) antibakteri. Ada pun cara mencuci tangan yang benar adalah:
- Pastikan Anda mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Gosok kedua telapak tangan dengan cara menempelkan bagian telapak tangan yang satu dengan yang lain.
- Gosok kedua punggung tangan. Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kiri. Lakukan pada tangan sebaliknya.
- Menggosok sela-sela jari dengan cara menyilangkan jari tangan kanan dengan kiri.
- Gosok bagian dalam dan punggung jari dengan posisi ujung jari saling mengunci.
- Bersihkan ibu jari. Gosok ibu jari tangan kiri secara memutar dalam genggaman tangan kanan. Lakukan pada tangan sebaliknya.
- Membersihkan kuku dan ujung jari dengan cara menguncupkan ujung-ujung jari sehingga saling bertemu. Kemudian gosokkan pada telapak tangan yang berlawanan. Lakukan pada tangan sebaliknya.
Dari KlikDokter, dr. Atika pun menambahkan waktu-waktu krusial untuk Anda mencuci tangan demi menghindari paparan kuman masuk ke dalam tubuh, yaitu:
- Sebelum dan sesudah makan serta memasak makanan.
- Setelah menggunakan kamar kecil (termasuk setelah mengganti popok).
- Saat pulang ke rumah sehabis bepergian.
- Setelah bersin atau mengeluarkan ingus serta batuk ke arah tangan.
- Setelah menyentuh aneka jenis daging mentah.
- Setelah membersihkan sampah atau debu.
- Sebelum dan sesudah mengunjungi atau merawat pasien sakit.
- Setelah menyentuh binatang peliharaan
- Saat tangan terlihat kotor.
Dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 15 Oktober, mari biasakan cuci tangan dengan memakai sabun yang tepat ya. Bukan dengan sabun cuci piring, ya! Ingat, mencuci tangan dengan benar bisa menurunkan angka penularan infeksi berbagai penyakit seperti influenza, diare, hingga hepatitis A hingga 50 persen. Kombinasikan juga dengan pola makan sehat berimbang dan olahraga secara rutin agar kesehatan tubuh terus terjaga!
[RN/ RVS]