Apa yang menjadi rutinitas kesukaan anak-anak zaman sekarang? Pastinya, aktivitas olahraga di luar rumah menjadi pilihan terakhir bagi mereka. Sekarang ini anak-anak lebih suka berkutat dengan ponsel sambil mengonsumsi camilan. Sudah saatnya berubah! Tak ada lagi mager, ayo ajak anak olahraga. Tapi bagaimana cara agar anak suka olahraga? Simak tips di bawah ini.
Pahami porsi waktu olahraga anak
Pada dasarnya, apa pun yang dilakukan karena paksaan, akan membuat anak juga melaksanakannya jadi terpaksa. Hal ini nantinya tidak akan berbuah baik. Bahkan, bisa dibilang hasilnya tidak akan maksimal. Padahal kegiatan olahraga yang dilakukan positif dan bermanfaat.
Kepada KlikDokter, dr. Kartika Mayasari pun mengatakan memaksakan anak berlatih olahraga terlalu keras akan membuat tubuh si anak terlalu lelah karena porsi yang tidak pas. Akhirnya, anak menjadi enggan untuk melakukannya lagi.
Sementara itu, American Heart Association (AHA) dan American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan anak-anak berusia di atas 6 tahun untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit setiap hari. Tentu waktu tersebut tidak harus dilakukan sekaligus.
Dokter Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter menyarankan Anda dapat membaginya menjadi beberapa sesi. Misalnya 20 menit pada hari, 10 menit bermain lompat tali sepulang sekolah, dan 30 menit bersepeda pada sore hari.
Meski pembagian target waktu olahraga tersebut terasa mudah, tetapi jika dari awal si Kecil tak punya niatan atau rasa suka, tentu akan sulit terwujud. Itu sebabnya, ajakan berolahraga harus secara bertahap dan perlahan.
Cara agar anak suka olahraga
Atas dasar itulah, lakukanlah beberapa langkah di bawah ini agar anak suka olahraga dan bisa merasakan segala kebaikan dari aktivitas tersebut.
-
Jadikan orang tua sebagai contoh yang baik
Langkah utama agar anak suka olahraga adalah Anda mesti menjadi role model-nya terlebih dahulu. Bagaimana anak akan menyukai suatu hal jika Anda saja tidak melakukannya secara konsisten? Jadi, yuk coba jadikan diri Anda sebagai contoh baiknya!
“Tetapkan waktu dalam jadwal harian Anda untuk berolahraga bersama si Kecil. Berolahraga bersama akan terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan bagi anak,” jelas dr. Sepriani. Selain lari atau berenang, melakukan olahraga permainan, seperti futsal, basket, dan baseball juga menyenangkan, lo!
-
Bicarakan tentang manfaatnya
Selain memberikan praktik nyata, Anda bisa menjelaskan manfaat olahraga di saat-saat tertentu. Misalnya, saat menyaksikan pertandingan olahraga.
Apabila si Kecil gemar memainkan game pertandingan olahraga di gawainya, Anda pun bisa menyisipkannya saat itu. Ketimbang bermain dalam dunia maya, lebih baik lakukan saja langsung di dunia nyata. Lebih terasa, kan, manfaatnya?
-
Pilih olahraga yang sesuai dengan usianya
Sebagai panduan singkat, berikut ini adalah contoh kegiatan fisik yang dapat dilakukan anak berdasarkan usianya.
- Usia 0–2 tahun: Gerakan tidak terstruktur, seperti menggerakkan tangan, mengepakkan sayap, gerakan mengayuh sepeda, atau bermain di lantai sambil tengkurap.
- Usia 2–5 tahun: Ragam permainan bebas, seperti lompat katak, petak umpet, bermain lempar bola, atau menari dengan iringan lagu.
- Usia 5–13 tahun: Pada usia ini, anak mulai dapat diperkenalkan dengan olahraga permainan yang terstruktur. Misalnya, sepak bola, kasti, bulu tangkis, atau lompat tali. Selain itu, aktivitas fisik sederhana, seperti bersepeda, menyapu, atau membersihkan kamar tidur juga dapat dilakukan untuk menjaga anak tetap aktif di rumah.
Selanjutnya
-
Atur batas waktu menonton atau bermain gawai
AAP menyarankan anak di atas 5 tahun sebaiknya menonton televisi 1–2 jam per harinya. Demikian pula dengan penggunaan gadget dan komputer, batasi penggunaannya dan ajak anak lebih aktif bergerak.
Gunakan step counterJadikan kesenangan anak pada gawai sebagai cara untuk memotivasi mereka. Aplikasi step counter (alat penghitung langkah) pada telepon genggam dapat mendorong mereka untuk bergerak lebih banyak atau lebih cepat.
-
Cari lokasi baru untuk beraktivitas
Ajak mereka untuk beraktivitas di tempat terbuka yang menyenangkan, seperti taman atau lapangan luas. Berpiknik dengan keluarga atau teman-teman anak juga salah satu cara yang bisa dilakukan.
-
Bergabung dalam kelas olahraga
Kadang, anak malas olahraga karena tak ada teman yang seumuran dengannya. Nah, kelas-kelas seperti aikido, tari tradisional, dan tenis bisa menjadi cara yang bagus untuk mendorong anak lebih banyak gerak sekaligus bersosialisasi. Kunjungi kelas olahraga terdekat dan biarkan anak memilih apa yang ia sukai.
-
Semangati anak
Jika anak awalnya terlihat malas-malasan, jangan menyerah! Puji anak ketika ia sudah melakukan yang terbaik. Cobalah olahraga yang berbeda-beda setiap minggu ketimbang melakukan aktivitas fisik yang sama setiap hari.
Kuncinya adalah membantu anak untuk menemukan hobi mereka atau hal yang benar-benar mereka sukai.
Itu dia cara agar anak suka olahraga. Ingat, jangan pernah terlihat memaksakan. Lakukanlah secara bertahap dan konsisten. Jangan lupa juga untuk ciptakan suasana yang menyenangkan. Setelah berolahraga, Anda dan anak bisa membuat minuman atau makanan sehat bersama yang rasanya lezatnya, misalnya smoothies bowl.
(AYU/RPA)