Earphone merupakan alat yang paling sering digunakan untuk mendengarkan musik lewat gawai. Begitu asyiknya menikmati lagu favorit, banyak yang lupa melepaskannya hingga terlelap tidur. Earphone pun menempel di telinga semalaman.Kebiasaan mendengarkan musik menggunakan earphone dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada sel- sel rambut di koklea telinga. Ini adalah organ yang berfungsi sebagai reseptor suara.
Risiko gangguan pendengaran bergantung pada volume, desibel (dB), dan lama paparan. Intensitas suara di atas 85 dB selama 8 jam per hari dapat meningkatkan risiko ketulian.
Sedangkan intensitas suara yang dihasilkan earphone bisa mencapai 110 dB. Sebagai perbandingan, intensitas suara bisikan adalah 30 dB, suara kereta 90 dB, dan pesawat jet 140 dB. Suara di atas 140 dB biasanya menimbulkan nyeri pada telinga.
Paparan suara keras yang berulang menyebabkan trauma akustik pada telinga atau yang kerap dikenal sebagai noise-induce hearing loss (NIHL). Berikut ini merupakan gejala NIHL pada pendengaran Anda:
- Tinitus, yaitu suara berdenging atau berdesis di telinga
- Pusing berputar (vertigo)
- Gangguan pendengaran
- Ketulian
Menggunakan earphone untuk mendengarkan musik boleh- boleh saja asalkan, tidak melebih batas maksimal yakni 1 jam per hari. Apabila melebihi batas pemakaian tersebut, siap-siap Anda akan mengalami ketulian secara permanen!
(DA/ RH)