Ketika liburan, pantai kerap menjadi pilihan destinasi wisata bersama teman atau keluarga. Tapi terkadang, asyik bermain di pantai membuat Anda lengah terhadap adanya bahaya yang mengintai yang dapat mengganggu senangnya berlibur. Salah satunya adalah sengatan ubur-ubur.
Ubur-ubur hidup di laut, dan biasanya tidak mengganggu apalagi menyengat makhluk hidup lain di sekitarnya termasuk manusia. Sering kali ubur-ubur hanya mengambang bebas dan terkadang terbawa hanyut hingga ke pantai.
Tak jarang, ubur-ubur sulit dikenali akibat warna dan bentuknya yang kecil dan hampir transparan seperti agar-agar. Ubur-ubur memiliki sejenis tentakel yang berfungsi untuk menangkap dan memangsa makanannya. Tentakel inilah yang terkadang menyengat manusia saat bersenggolan di pantai. Bahkan, ubur-ubur yang sudah mati pun masih akan menyengat jika Anda tak sengaja menginjaknya.
Namun Anda tak perlu khawatir, karena meski sakit, sengatan ubur-ubur biasanya tidak memicu kondisi gawat darurat. Sengatan ubur-ubur umumnya akan menimbulkan rasa sakit, bekas merah, gatal, kebas, atau reaksi alergi lainnya. Akan tetapi, beberapa jenis ubur-ubur tertentu – seperti yang dapat ditemukan di Australia, Filipina, dan Samudera Pasifik Tengah – ada yang sangat berbahaya, yang dapat menimbulkan gejala sengatan yang lebih buruk.
Pertolongan pertama
Jika Anda atau kerabat tersengat ubur-ubur saat bermain di pantai, segera hubungi pertolongan medis darurat jika ditemukan salah satu dari kedua tanda berikut:
- Timbul gejala alergi serius atau reaksi anafilaksis
- Sengatan ubur-ubur meliputi lebih dari setengah lengan atau tungkai
Jika kedua tanda tersebut tidak ditemukan, maka berikut pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan:
- Segera keluar dari air dan pergilah ke tempat yang aman dan terlindungi.
- Bersihkan area sengatan dengan cuka, bilas selama kurang lebih 30 detik.
- Buang tentakel yang masih menempel di kulit dengan bantuan alat seperti pinset (jangan gunakan tangan kosong).
- Rendam area yang tersengat dalam air hangat bersuhu kurang lebih 40-45 derajat Celsius atau air panas (tapi jangan mendidih) selama kurang lebih 20 menit.
- Jika ada, oleskan krim hidrokortison kadar ringan atau minum obat antialergi untuk membantu meredakan gatal dan bengkak.
Perlu diingat, langkah-langkah pertolongan pertama tersebut adalah berdasarkan penelitian di area Indo-Pasifik sehingga belum tentu dapat menangani semua jenis sengatan ubur-ubur. Jangan lupa untuk mengenali karakteristik wilayah destinasi liburan Anda dan apa saja yang perlu diwaspadai.
Dalam menghadapi sengatan ubur-ubur, ada juga beberapa hal yang harus dihindari seperti:
- Menggaruk bekas sengatan
- Membilasnya dengan air laut atau air asin
- Membersihkannya dengan akohol
- Menggosoknya dengan handuk
- Mengencinginya
Ada yang mengatakan bahwa mengencingi luka sengatan ubur-ubur dapat menghentikan rasa perih, hal ini tidaklah benar. Salah satu cara untuk meredakan gejalanya adalah dengan membilasnya menggunakan cairan yang cenderung asam. Inilah yang mendasari anggapan bahwa urine yang cenderung asam dapat digunakan sebagai pertolongan pertama. Faktanya, meski urine cenderung asam tetapi tingkat keasamannya tidak memenuhi batas ambang untuk dapat meredakan gejala.
Senantiasalah waspada saat berlibur di luar ruangan, terutama dari sengatan ubur-ubur saat di pantai. Sediakan selalu kebutuhan pertolongan pertama dan awasi anak-anak saat sedang bermain di pantai.
[RS/ RVS]