Beragam metode cebok, atau pembersihan/pembasuhan lubang pembuangan (dubur), diterapkan secara berbeda-beda, tergantung adat, kepercayaan dan kebiasaan daerah masing-masing. Cebok, ada yang menggunakan air, namun ada pula yang menggunakan kertas tisu.
Bagaimana cara cebok untuk membersihkan lubang dubur dengan benar setelah buang air?
Intinya, proses pembersihan yang dilakukan harus memastikan tidak tertinggalnya materi tinja di sekitar lubang dubur. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan air. Proses pembasuhan dengan air saat cebok haruslah dari arah depan ke belakang. Aturan ini sangat penting, khususnya bagi wanita, untuk menghindari terkontaminasinya area kemaluan akibat kuman yang berasal dari dubur. Pasalnya, kontaminasi area kemaluan wanita oleh bakteri dari dubur dapat menyebabkan timbulnya keputihan berbau dan gejala gatal.
Namun apapun metode cebok yang digunakan, adanya keterlibatan tangan dalam pembersihan lubang dubur harus disertai dengan mencuci tangan dengan baik dan benar setelahnya.
Seperti yang telah diketahui, terdapat peranan bakteri dalam proses pembusukan sisa makanan di usus besar. Bakteri ini sebagian ikut terbawa keluar melewati anus hingga keluar tubuh. Bakteri utama yang menjadi bakteri ‘penghuni’ usus besar tersebut adalah bakteri Escherichia coli.
Dari sekian banyak jenis (strain) E.coli, beberapa di antaranya dapat memicu terjadinya diare saat bakteri jenis ini termakan. Adapun, khususnya strain dengan jenis O157:H7, memproduksi racun kuat yang merusak dinding usus halus hingga dapat menyebabkan diare berdarah. Nah, tertinggalnya kuman ini di tangan akibat tidak mencuci tangan setelah cebok meningkatkan kemungkinan termakannya bakteri ini dan masuk ke dalam tubuh.
Tidak seperti bakteri penyebab penyakit lainnya, E.coli dapat menyebabkan infeksi meskipun hanya termakan dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena itu, apapun sumber yang menyebabkan kita dapat terpapar bakteri jenis ini haruslah dihindari.
Selain tertinggalnya bakteri di tangan akibat tidak mencuci tangan setelah cebok, kejadian terpapar bakteri jenis ini juga dapat terjadi pada beberapa kondisi berikut:
- Memakan makanan yang terkontaminasi E.coli, misalnya dari tangan seorang pengolah makanan yang tidak bersih, ataupun makan makanan yang tidak dimasak hingga matang.
- Mengonsumsi air minum tidak matang, khususnya air yang berasal dari sumber air yang tercemar tinja manusia.
- Terminum air yang terkontaminasi E.coli, misalnya air kolam renang.
- Memakan makanan mentah yang sangat mungkin bersentuhan dengan tinja binatang.
Tidak hanya membahayakan diri sendiri, bila Anda tidak mencuci tangan dengan baik pada momen tersebut, dan kemudian Anda mengolah/mempersiapkan makanan, maka anggota keluarga Anda akan memiliki risiko untuk mengalami sakit diare.
Untuk itu, jangan sekali-kali melupakan proses cuci tangan menggunakan sabun setelah cebok. Cucilah tangan Anda secara menyeluruh, bahkan hingga area lipatan maupun sela kuku, yang sering kali luput dibersihkan saat mencuci tangan.
Jadikan kebiasaan mencuci tangan dengan baik dan benar setelah menggunakan toilet demi terjaganya kesehatan Anda dan keluarga.