Anda gemar mengisi waktu senggang dengan mengisi TTS (teka-teki silang) atau Sudoku? Jika ya, selamat! Fakta medis menyebut bahwa hobi tersebut bisa membuat otak awet muda.
Untuk membuktikan hal tersebut, penelitian potong lintang atau cross-sectional study yang dilakukan di University of Exeter, Imperial College London, dan Kings College London merekrut individu usia 50 tahun ke atas. Para partisipan diminta untuk menjawab serangkaian pertanyaan melalui website terkait gaya hidup, seperti seberapa sering menjawab puzzle, termasuk bentuk huruf (TTS) dan angka (Sudoku).
Kemudian, para peserta tersebut diberi rangkaian soal-soal yang menilai fungsi kognitif, meliputi memori, kecepatan berpikir, kemampuan beralasan, berkonsentrasi memproses informasi, dan mengambil keputusan. Setelahnya, para peneliti menganalisis hasil yang didapat dan menggolongkannya berdasarkan seberapa sering para peserta melakukan puzzle dalam kehidupan sehari-hari.
Diketahui bahwa individu yang menjawab puzzle secara rutin memiliki kemampuan kognitif yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak. Sebaliknya, kelompok yang tidak pernah menjawab puzzle memiliki hasil tes fungsi kognitif yang relatif lebih rendah. Hasil tersebut didapatkan serupa baik untuk puzzle huruf seperti TTS maupun puzzle angka seperti sudoku.
Permainan yang meningkatkan kemampuan otak
Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa melakukan aktivitas yang mengasah otak seperti TTS dan Sudoku secara dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Meski begitu, penting untuk diingat bahwa hasil yang didapat tidak selalu menggambarkan konsep bahwa melakukan puzzle huruf (TTS) atau angka (Sudoku) secara rutin menyebabkan peningkatan fungsi kognitif. Ini karena penelitian tersebut masih belum menentukan hubungan sebab dan akibat. Jadi, masih juga terdapat kemungkinan bahwa orang yang pada dasarnya sudah memiliki fungsi kognitif lebih superior akan memilih untuk melakukan puzzle secara rutin dibandingkan dengan yang tidak.
Terlepas dari itu, menjaga agar otak tetap aktif, terutama pada lansia, merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Sebab, secara langsung, aktivitas mengasah otak mampu mencegah penyakit yang berkaitan dengan demensia seperti penyakit Alzheimer.
Selain itu, para pakar juga mempertimbangkan bahwa aktivitas mengasah otak pada lansia dapat membangun suatu konsep yang disebut cadangan kognitif. Ini artinya individu yang gemar mengasah otak lebih mungkin untuk mempertahankan kemampuan berpikir lebih lama meski telah mengalami penyakit seperti Alzheimer.
Jadi, meski belum sepenuhnya terbukti membuat otak awet muda, jangan ragu untuk mengisi waktu luang dengan aktivitas mengasah otak seperti mengisi TTS dan Sudoku. Apabila dilakukan secara rutin sejak usia dini, bukan tidak mungkin kemampuan otak Anda akan terus terasah dari waktu ke waktu.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!
(NB/ RVS)