Bagi Anda yang pernah atau sering berpergian naik pesawat, sangat mungkin Anda pernah mengalami keluhan seperti kaki pegal. Selain diakibatkan karena terlalu lama duduk, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pegal adalah kurangnya ruang untuk kaki (leg room) dan lamanya perjalanan.
Tentu saja kondisi pegal ini akan dapat mengganggu kenyamanan Anda. Lantas, bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kaki pegal saat naik pesawat?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara mengatasi kaki yang pegal saat di pesawat, Anda perlu mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan kaki pegal. Tidak semua keluhan kaki pegal saat berpergian jauh disebabkan oleh posisi yang tidak nyaman atau ruangan yang terbatas saja, tetapi bisa menjadi pertanda suatu penyakit yang berbahaya seperti trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT).
Jika Anda duduk tanpa bergerak lebih dari 4 jam, Anda memiliki risiko untuk mengalami DVT. Salah satu gejala dari DVT yang paling sering terjadi adalah nyeri pada kaki atau kaki terasa pegal. Namun, nyeri yang disebabkan karena DVT biasanya juga disertai dengan kaki membengkak, tampak kemerahan, dan juga memiliki faktor risiko lainnya seperti obesitas, kebiasaan merokok, usia di atas 40 tahun, memiliki varises pada kaki, dan riwayat kejadian serupa.
Penyakit DVT yang didiamkan bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius, yaitu emboli paru yang dapat menyebabkan kematian.
Untuk membedakan apakah keluhan pegal atau nyeri pada kaki yang Anda alami disebabkan oleh DVT atau bukan, Anda dapat mengkaji kembali apakah Anda memiliki faktor-faktor risiko seperti yang dipaparkan di atas atau tidak, serta apakah gejalanya sesuai dengan penyakit DVT atau tidak.
Selanjutnya
Jika yang Anda alami tampak bukan seperti DVT, maka Anda bisa melakukan kiat-kiat berikut untuk mengatasi dan mencegah pegal pada kaki selama melakukan perjalanan dengan pesawat.
1. Gerakkan kaki Anda lebih sering
Gerakkan kedua kaki Anda lebih sering, terutama saat Anda menempuh perjalanan yang cukup jauh. Selain menggerakkannya lebih sering, Anda juga bisa melakukan latihan untuk otot betis yang bertujuan agar tetap mempertahankan sirkulasi darah di bagian kaki tetap lancar.
Jika duduk atau kaki tidak bergerak dalam waktu yang cukup lama, hal ini bisa membuat peredaran darah menjadi tidak lancar dan meningkatkan risiko untuk terjadinya sumbatan pada pembuluh darah. Sumbatan di pembuluh darah inilah yang bisa menyebabkan nyeri pada kaki.
2. Lakukan latihan peregangan
Agar sendi dan otot tidak kaku yang bisa menyebabkan pegal, Anda dapat melakukan peregangan dengan latihan singkat. Lakukan gerakan ekstensi pada kaki atau meluruskan kaki, diikuti dengan gerakan fleksi pergelangan kaki.
Jika ruangan kaki tidak memadai, Anda dapat menarik kedua lutut Anda ke arah perut, kemudian menahannya hingga Anda merasa otot paha belakang dan pinggang tertarik. Tahan selama 10-15 detik dan dapat diulang sesering mungkin.
3. Melakukan pijat pada kaki
Selain melakukan peregangan dan juga latihan singkat, Anda juga dapat melakukan pijatan pada otot-otot besar pada kaki seperti otot paha (kuadrisep), otot paha belakang (hamstring), dan juga otot betis. Pijatan dilakukan dengan cara melakukan gerakan memutar dan memberikan penekanan secara lembut. Hal ini bertujuan untuk membuat otot menjadi lebih relaks, sekaligus memperlancar sirkulasi darah.
Bagaimana, tidak sulit bukan untuk melakukannya? Jangan jadikan kelas ekonomi dengan ruang kaki terbatas menghalangi Anda untuk melakukan gerakan-gerakan pencegah kaki pegal saat naik pesawat, ya! Selain mengikuti kiat-kiat di atas, Anda perhatikan tanda-tanda nyeri kaki yang mengarah ke penyakit DVT. Bila Anda tidak yakin, konsultasikan hal ini ke dokter.
[RN/ RVS]