Setiap mengalami cedera olahraga, kalimat yang kerap diucapkan adalah “sudah diurut?”. Kebanyakan orang Indonesia memang masih mengandalkan urut untuk cedera olahraga. Padahal, perlu dilihat juga kondisi cedera yang dialami.
Beberapa klasifikasi cedera olahraga antara lain berdasarkan penyebab, berat-ringan cedera, waktu, struktur jaringan yang terkena (otot, ligamen, sendi, tendon, tulang) dan mekanisme terjadinya (biomekanik).
Lantas, apakah urut efektif atau malah berbahaya untuk penanganan cedera olahraga?
Bahaya Jika Asal Urut Cedera Olahraga
Urut cedera olahraga merupakan pengobatan tradisional turun-temurun yang banyak dipercaya masyarakat dan sering dijadikan pilihan pengobatan alternatif. Sayangnya, belum ada penelitian yang berhasil membuktikan manfaat urut bagi penanganan cedera olahraga.
Artikel lainnya: Ini Hal Pertama yang Harus dilakukan saat Cedera
Jika dilakukan secara keliru, berikut bahaya urut untuk cedera olahraga:
-
Memperparah Kondisi Jaringan yang Cedera
Bagian tubuh yang cedera akibat olahraga, seperti otot, ligamen, atau tendon mengalami kerusakan jaringan. Pada masa tersebut, tentu jaringan yang cedera membutuhkan waktu untuk pulih kembali, tergantung seberapa parah cedera.
Prinsip urut yang memijat area cedera dengan cara ditekan dan digosok ini dipercaya akan meluruskan urat yang “kusut”. Padahal, tindakan tersebut malah akan memperparah kondisi jaringan yang cedera.
-
Semakin Bengkak
Gerakan urut sebenarnya bertujuan sama seperti pijat pada umumnya, yaitu melancarkan aliran darah. Akibat cedera, pembuluh darah di sekitar jaringan akan melebar dan darah akan mengalir deras sehingga menyebabkan pembengkakan.
Karena itu, urut cedera olahraga malah akan menambah aliran darah ke jaringan tersebut dan membuat bengkak semakin parah.
-
Proses Penyembuhan Lebih Lama
Bahaya urut pada jaringan yang cedera akan menyebabkan kondisi semakin parah dan bengkak. Kondisi ini akan memperpanjang proses peradangan dan menyebabkan waktu penyembuhan lebih lama.
Artikel lainnya: Anda yang Suka Olahraga Bisa Cedera, Ini Cara Atasinya!
Perhatikan Ini sebelum Urut Cedera Olahraga
Jangan buru-buru pergi ke tukang urut saat alami cedera. Tempuh langkah-langkah ini untuk penanganan cedera olahraga.
-
Lakukan P3K
Sebelum memutuskan diurut, lakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Pada cedera olahraga prinsip pertolongan yang bisa anda lakukan adalah RICE (rest, ice, compression, elevation).
Istirahatkan bagian yang cedera, kompres es, balut perban, dan posisikan bagian yang cedera lebih tinggi ketika istirahat.
-
Keluhan yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa keluhan yang perlu Anda perhatikan jika mengalami cedera olahraga. Jika bagian tubuh yang cedera bentuknya tidak normal (deformitas), sangat nyeri sehingga tidak dapat digerakkan, kesemutan atau mati rasa, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
-
Setelah Seminggu
Pertolongan pertama dengan prinsip RICE utamanya dilakukan selama tiga hari, lalu proses penyembuhan akan berlanjut. Jika Anda tetap memaksakan untuk urut cedera olahraga lakukanlah seminggu setelah cedera.
Banyak yang bilang urut harus dilakukan segera setelah cedera terjadi. Padahal, hal ini akan menimbulkan bahaya urut seperti yang sudah dijelaskan di atas. Pastikan juga bagian yang cedera sudah tidak bengkak ketika akan diurut.
Simak tips lainnya seputar olahraga dan gaya hidup sehat dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]