Sehat dan Bugar

Cedera Umum Saat Olahraga dan Penanganannya

dr. Theresia Rina Yunita, 13 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saat berolahraga, ada beberapa jenis cedera yang rentan terjadi. Apa saja cedera olahraga yang harus diwaspadai? Simak daftarnya di sini.

Cedera Umum Saat Olahraga dan Penanganannya

 

Olahraga dan cedera adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Walaupun memang tidak ada orang yang ingin tersebut terjadi. Namun, ada beberapa cedera olahraga yang terjadi karena olahraga dan mari ketahui penanganannya.

Risiko dari olahraga adalah memang cedera. Gangguan kesehatan ini bisa semakin menghantui ketika Anda tidak melakukan pemanasan dan pendinginan dengan baik. 

Bahkan, sudah melakukan pemanasan pun, Anda tetap berisiko terkena cedera. Secara umum,  ada dua jenis cedera olahraga, yakni akut dan kronis. 

Cedera akut terjadi secara tiba-tiba. Misalnya, pergelangan kaki yang terkilir akibat pendaratan yang canggung. 

Sementara, cedera kronis disebabkan oleh penggunaan berulang pada kelompok otot atau sendi tertentu. Teknik yang buruk dan kelainan struktural juga dapat berkontribusi pada perkembangan cedera kronis,. 

Artikel Lainnya: Cedera Olahraga Jangan Asal Diurut 

Berikut cedera paling umum saat olahraga dan cara penanganannya.

1 dari 3

1. Keseleo Pergelangan Kaki

Saat olahraga, cedera yang paling sering dialami adalah pergelangan kaki yang terkilir. Ini yang biasanya terjadi ketika kaki berputar ke dalam. Belokan ini meregangkan atau merobek ligamen di bagian luar pergelangan kaki yang relatif lemah.

Ketika mengalami cedera ini, beristirahat dan terus mengontrol kondisi ke dokter adalah cara yang benar. Selain itu, pastikan Anda lebih waspada karena cedera ini rentan berulang.

2. Otot Selangkangan Ketarik

Cedera ini membuat otot paha bagian dalam atau selangkangan seperti ketarik. Rasanya lumayan sakit dan sulit untuk melanjutkan olahraga kalau sudah mengalami hal ini. 

Olahraga yang bisa menyebabkan masalah ini adalah hoki, sepak bola, dan baseball. Kalau sampai mengalami hal ini, coba kompres es di daerah yang mengalami masalah. 

Istirahat akan menyembuhkan sebagian besar cedera pangkal paha. Kembali ke aktivitas penuh terlalu cepat dapat memperburuk tarikan paha atau mengubahnya menjadi masalah jangka panjang.

3. Masalah Hamstring

Tiga otot di bagian belakang paha membentuk hamstring. Bagian tubuh ini dapat bermasalah atau meregang dengan gerakan seperti lari gawang atau menendang bola.

Menyembuhkan cedera ini agak sulit dan butuh waktu yang lama karena otot yang bermasalah terus-menerus dipakai untuk berjalan. Penyembuhan total bisa memakan waktu enam hingga dua belas bulan.

4. Shin Splints

Nyeri di bagian depan tungkai bawah kaki biasanya disebut shin splints. Cedera ini paling sering karena berlari maraton. 

Kalau mengalami cedera ini, istirahat, kompres es, dan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas adalah pengobatan utama.

Artikel Lainnya: Bagian Tubuh yang Rentan Cedera akibat Olahraga

2 dari 3

5. Cedera Lutut: ACL Sobek

Anterior cruciate ligament (ACL) atau cedera lutut sangat dihindari orang yang suka berolahraga sampai atlet. ACL sendiri seperti tali yang menghubungkan sendi di lutut. Kalau sampai sobek, pemulihannya sangat lama.

Jika Anda mencurigai terkena cedera ACL, periksakan diri ke dokter. ACL biasanya membutuhkan operasi untuk penyembuhannya.

6. Cedera Lutut: Sindrom Patellofemoral

Sindrom patellofemoral dapat terjadi akibat gerakan berulang tempurung lutut (patela) terhadap tulang paha Anda (tulang paha). 

Ini yang dapat merusak jaringan di bawah tempurung lutut. Olahraga lari, bola voli, dan bola basket kerap menjadi biang keladi.

Kalau sampai mengalami cedera ini, kesabaran adalah kuncinya. Nyeri patellofemoral dapat membutuhkan waktu hingga enam minggu untuk sembuh. 

Selain itu, penting untuk tetap olahraga yang berdampak rendah saat mengalami cedera ini.

7. Tennis Elbow (Epicondylitis)

Penggunaan siku secara berulang, misalnya dalam olahraga yang menjadikan ayunan tangan sebagai senjata, seperti golf atau tenis. 

Epicondylitis dapat mengiritasi atau membuat robekan kecil pada tendon siku. Cedera ini paling umum terjadi pada usia 30-60 tahun dan biasanya melibatkan bagian luar siku.

Epicondylitis biasanya dapat diredakan dengan tidak melakukan olahraga seperti golf atau tenis hingga rasa sakitnya membaik.

Artikel Lainnya: Waspada, Usia di Atas 40 Rentan Cedera Ini saat Olahraga

3 dari 3

8. Rotator Cuff Injury

Rotator cuff adalah sekelompok otot dan tendon yang mengelilingi sendi bahu, menjaga kepala tulang lengan atas Anda tetap kuat di dalam soket atau sendi bahu. 

Cedera rotator cuff dapat menyebabkan nyeri di bahu. Kondisi ini dapat diperparah dengan gerakan lengan yang menjauh dari tubuh. 

9. Dislokasi Bahu

Dislokasi bahu adalah cedera ketika bagian tulang lengan atas keluar dari soket berbentuk cangkir yang merupakan bagian dari tulang belikat. 

Bahu adalah sendi tubuh yang paling sering bergerak, sehingga membuatnya rentan terhadap dislokasi.

Jika Anda mencurigai adanya dislokasi bahu, segera cari pertolongan medis. Kebanyakan orang mendapatkan kembali fungsi bahu penuh dalam beberapa minggu. 

Namun, begitu Anda mengalami dislokasi bahu, sendi Anda mungkin menjadi tidak stabil dan rentan mengalami dislokasi berulang.

10. Patah Tulang

Selain cedera yang telah disebutkan di atas, cedera olahraga yang paling sering ditemukan lagi adalah patah tulang. 

Patah tulang atau fraktur dapat mengenai semua tulang, misalnya tulang lengan, paha, maupun jari. 

Itulah deretan cedera olahraga yang paling umum terjadi. Apabila Anda mengalaminya, pertolongan yang bisa dilakukan mayoritas adalah dengan kompres es. Segera periksakan ke dokter ketika cedera yang dialami parah atau semakin parah. 

Anda dapat memanfaatkan fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi seputar masalah kesehatan yang dialami. 

(PUT/AYU)

Olahraga
cedera