Inginnya, sih, punya tubuh sehat, bugar, dan tampak atletis. Namun, sayangnya sering kali usaha tak sebanding dengan obesesi, malas, atau mau yang instan. Buktinya, ada lebih dari 6 juta pencarian tentang “cara menurunkan berat badan tanpa olahraga”, atau 163 juta pencarian tentang “how to lose weight fast without exercise” di Google. Mulai sekarang, coba, deh, lebih seringlah sauna. Katanya, efeknya mirip dengan olahraga kardio!
Untuk Anda yang ingin tubuh sehat dan bugar tapi malas berolahraga, mungkin ini bisa dijadikan sebagai “jalan pintas”. Menurut sebuah laporan dari Finlandia yang dipublikasikan di “Mayo Clinic Proceedings” tahun 2018, efek sauna menyerupai efek fisiologis dari olahraga kardio intensitas moderat. Manfaat yang dilaporkan antara lain kesehatan sendi yang lebih baik, penurunan tekanan darah, menurunnya mortalitas, dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
“Efek menguntungkan dari sauna pada laporan di atas dikaitkan edngan efeknya pada peredaran darah, kardiovaskular, dan kekebalan tubuh,” kata para peneliti setelah menyelesaikan analisis metadata terkait dengan manfaat sauna, seperti dikutip di Men’s Health.
Sebelumnya juga telah dikemukakan bahwa mandi sauna dapat meningkatkan fungsi kardiovaskular lewat peningkatan dilatasi endothelium. Selain itu juga mengurangi kekakuan arteri, modulasi sistem saraf otonom, perubahan baik dalam profil lipid yang bersirkulasi, dan menurunkan tekanan darah sistemik.
Benarkah efek sauna benar-benar menyerupai latihan kardio?
Jadi, berapa banyak sesi sauna yang efeknya sama dengan olahraga? Dalam laporan tersebut disebutkan juga bahwa mandi sauna 4-7 kali per minggu, selama 5-20 menit tiap sesinya, diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke hingga 60 persen.
Ini mirip dengan manfaat olahraga kardio, yang menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc(Hons), dari KlikDokter, beberapa manfaatnya adalah meningkatkan kesehatan jantung dan membuatnya kuat. Selain itu juga mampu mengurangi risiko serangan jantung dan tekanan darah tinggi.
Para peneliti menganalisis data mengenai kebiasaan sauna dan hasilnya selama bertahun-tahun, dengan subjek umumnya menghabiskan waktu antara 5-20 menit di ruang sauna dipanaskan hingga 79,4-98,8 derajat Celcius.
Manfaat fisik sauna ini diperkirakan berasal dari peningkatan denyut jantung dan aliran darah akibat temperatur tinggi.
Meski demikian, pemimpin penelitian, Dr. Jari Laukkanen mengatakan bahwa Anda sebaiknya tidak lantas setop berolahraga, karena sauna bukanlah pengganti langsung olahraga.
“Kombinasi antara kebugaran yang baik dengan sauna yang dilakukan secara rutin berkaitan dengan penurunan risiko penyakit,” kata Dr. Jari seperti dikutip di New York Post. “Sauna baik dilakukan setelah sesi di gym atau latihan aerobik. Saya melakukannya rutin, hampir setiap malam,” akunya.
Manfaat kesehatan lainnya dari sauna
Kini, sauna adalah bagian dari gaya hidup yang sering dimanfaatkan untuk relaksasi, bisa mencegah penyakit, serta diyakini punya manfaat kecantikan. Nah, berdasarkan paparan dari dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter, berikut ini adalah kebaikan dari sauna.
Memberi rasa nyaman dan relaks
Duduk atau berbaring di ruang sauna bisa membuat denyut jantung meningkat dan pembuluh darah seluruh tubuh melebar. Kondisi ini akan memperlancar peredaran darah di seluruh tubuh.
“Dengan aliran darah tubuh yang lancar, otot-otot akan mengalami relaksasi, sehingga tubuh pun terasa lebih relaks dan nyaman,” jelas dr. Resthie.
Menjaga kesehatan jantung
Sebuah studi di Finlandia pada 2.315 pria berusia 42-60 tahun menunjukkan bahwa orang yang rutin menggunakan sauna memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih rendah. Dilaporkan juga bahwa sauna 2-3 kali seminggu dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 22 persen.
Jika sauna dilakukan sebanyak 4-7 kali per minggu, maka risiko kematian akibat sakit jantung bisa turun sebesar 50 persen. Kemungkinan besar hal ini bisa terjadi karena kemampuan sauna salam menurunkan tingkat stres seseorang, sehingga risiko sakit jantung pun ikut berkurang.
Mengatasi nyeri sendi
Berdiam diri di sauna terbukti efektif dalam mengurangi nyeri dan peradangan sendi.
“Ini karena kemampuan sauna dalam melancarkan sirkulasi tubuh, sehingga hormon antiperadangan juga dikeluarkan saat Anda sedang mandi uap,” ucap dr. Resthie.
Melegakan pernapasan pada orang yang sedang batuk atau mengalami asma
Uap hangat dalam ruang sauna dapat membantu melebarkan jalan napas sekaligus mengencerkan dahak. Hal ini sangat bermanfaat untuk melegakan napas pada orang yang sedang mengalami infeksi saluran napas atau pada penderita asma.
Jangan lupakan keamanan saat sauna
Dilansir dari laman Harvard Health Publishing, ketahui dan pastikan tindakan pencegahan sederhana ini agar sauna yang akan Anda lakukan aman, baik untuk orang yang sehat maupun pasien jantung.
- Hindari minum alkohol sebelum sauna.
- Jangan berdiam diri terlalu lama. Batasannya adalah 15-20 menit.
- Dinginkan tubuh secara bertahap setelah sauna.
- Minum sebanyak 2-4 gelas air dingin setelah sauna.
- Jangan sauna saat sedang sakit. Jika tak anak badan saat sedang sauna, segera keluar dari ruangan.
Nah, jadi memang benar bahwa efek sauna mirip dengan olahraga kardio. Jika sekarang Anda ingin (lebih) rajin sauna, sah saja. Namun, agar jantung dan kesehatan tubuh mendapatkan keuntungan secara menyeluruh, olahraga tetap tak boleh dilewatkan. Sebelum mandi uap, bagi Anda yang punya penyakit jantung, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter Anda. Dengan kombinasi olahraga, sauna, serta pola hidup sehat lainnya, semoga manfaat kesehatan yang Anda petik menjadi semakin maksimal.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!
[RVS]