Semenjak pandemi melanda, masyarakat lebih aware terhadap kesehatan. Banyak orang mulai rajin berolahraga. Salah satu jenis olahraga yang sedang digandrungi saat ini adalah lari.
Tak terbatas pada lari sendirian atau bersama teman, kini mulai banyak lomba lari yang diselenggarakan. Mulai dari jarak maraton 5k, 10k, 21k, 42k, hingga ultra maraton.
Nah, untuk para pelari, tentu ada berbagai risiko kesehatan, dan yang paling sering terjadi adalah dehidrasi. Sebelum mengikuti perlombaan lari, ada baiknya kamu mengenali tanda-tanda dehidrasi saat olahraga.
Waspadai Tanda Dehidrasi Saat Olahraga
Dehidrasi merupakan kondisi di mana jumlah cairan yang keluar dari tubuh lebih banyak dari jumlah cairan masuk. Hal ini bisa terjadi akibat berkurangnya asupan cairan atau malah pengeluaran cairan yang berlebih.
Pengeluaran cairan dari tubuh bisa terjadi melalui keringat, air mata, muntah, buang air kecil, dan buang air besar.
Orang-orang yang berolahraga, termasuk mengikuti maraton, bisa kehilangan cairan tubuh dalam jumlah banyak. Selama dan setelah berolahraga dalam jangka waktu cukup lama, cairan tubuh pun berkurang akibat produksi keringat berlebih.
Ditambah lagi, saat melakukan olahraga, mungkin kamu tidak sempat minum atau mengganti cairan yang hilang. Kemudian, dehidrasi saat lari pun tak dapat terelakkan.
Nah, gejala dehidrasi yang timbul dapat beragam, tetapi biasanya diawali dengan tanda berikut:
- Rasa haus
- Mulut kering
- Merasa kelelahan atau menjadi lamban
Adapun tanda-tanda apabila seseorang mengalami dehidrasi berat pada saat olahraga, yaitu:
- Sakit kepala
- Kram otot
- Mual
- Pingsan
Oleh karena itu, hidrasi sangat penting untuk mencegah kondisi seperti heat stroke yang tentunya tidak dapat disepelekan.
Artikel Lainnya: Berbagai Komplikasi Dehidrasi yang Harus Diwaspadai
Air Kelapa Pilihan Tepat untuk Rehidrasi
Berbagai minuman menawarkan efek sebagai pengganti cairan tubuh, terutama saat dan setelah berolahraga. Namun, tidak semua minuman tepat dikonsumsi untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.
Minuman yang paling mudah didapat dan bisa menjadi pilihan adalah air putih, misalnya air dingin.
Akan tetapi, jika hanya mengonsumsi air putih saja tanpa kandungan elektrolit pengganti, pelari berisiko mengalami overhidrasi dan hiponatremia.
Nah, sebagai solusi, air kelapa ternyata sangat bagus untuk rehidrasi. Hal ini karena air kelapa mengandung kalori karbohidrat dan beberapa mikronutrien elektrolit, termasuk natrium, kalium, dan magnesium.
Manfaat minum air kelapa lainnya yaitu memberikan energi ekstra saat berolahraga karena mengandung gula alami. Mengingat banyak manfaatnya, maka minum air kelapa setelah lari bisa jadi pilihan.
Dalam satu gelas air kelapa, terkandung 252 miligram sodium. Ini merupakan jenis elektrolit yang hilang melalui keringat saat kamu berolahraga. Mineral dengan nama lain natrium ini berperan dalam mengatur pergerakan air masuk dan keluar sel tubuhmu.
Salah satu cara mengonsumsi air kelapa yang praktis, kamu bisa pilih Hydro Coco. Hydro Coco terbuat dari air kelapa asli, tanpa pengawet, tanpa pemanis buatan, aman untuk lambung, tidak memicu reaksi asam lambung, dan aman dikonsumsi setiap hari.
Hydro Coco juga telah mendapat label produk “Pilihan Lebih Sehat” karena mengandung gula dengan kadar yang lebih rendah sesuai standar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Dengan nutrisi air kelapa asli, Hydro Coco merupakan pilihan yang tepat untuk menjaga kesehatan. Minuman ini juga punya banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk menjaga daya tahan dan rehidrasi tubuh.
Artikel Lainnya: Segudang Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan Tubuh Anda
Itulah berbagai tanda dan gejala dehidrasi saat berolahraga. Pastikan untuk selalu #JagaSehatmu dan jaga hidrasi tubuh agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Jika kamu masih punya pertanyaan soal olahraga dan hidrasi tubuh, bisa lakukan konsultasi menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(DA/NM)