Setelah olahraga, biasanya hal yang dilakukan adalah minum dan duduk beristirahat. Bagi perokok, mungkin rokok langsung diisap sambil menikmati waktu istirahat.
Padahal, kebiasaan merokok setelah olahraga itu sepenuhnya salah dan membuat latihan fisik yang dilakukan sebelumnya menjadi sia-sia. Berbagai masalah kesehatan justru dapat mengintai.
Berikut beberapa bahaya merokok setelah olahraga:
1. Masalah Jantung
Pada dasarnya, merokok dan olahraga sama-sama memicu stres oksidatif. Dalam batas tertentu, stres oksidatif termasuk normal.
Namun, jika kadar stres oksidatif berlebihan (yang bisa terjadi akibat merokok), maka akan berbahaya bagi tubuh. Apalagi bila sudah ada penyakit jantung, merokok setelah olahraga akan membuat pembuluh darah makin menyempit.
Saat olahraga, jantung akan dipacu. Kebutuhan aliran darah akan meningkat dan jantung harus bekerja lebih keras.
Dengan mengisap asap rokok, jantung bekerja lebih keras. Bila hal ini berlangsung terus-menerus, fungsi pompa jantung bisa melemah.
Artikel lainnya: Daftar Racun Berbahaya dan Mematikan dalam Rokok
2. Gangguan Fungsi Otak
Merokok setelah olahraga akan meningkatkan jumlah karbon monoksida di aliran darah. Karbon monoksida memiliki efek serius terhadap fungsi otak.
Karbon monoksida bisa mengganggu kinerja visual, mengacaukan keterampilan motorik, bahkan menghambat penalaran kognitif.
Aktivitas merokok setelah olahraga berpotensi menimbulkn keluhan sakit kepala dan efek tak diinginkan lainnya bisa terjadi.
3. Sulit Bernapas
Setelah berolahraga, tubuh membutuhkan oksigen sebanyak mungkin untuk pulih. Itulah sebabnya pernapasan menjadi lebih cepat dan detak jantung meningkat.
Menghirup asap rokok mempersempit saluran udara di paru-paru dan membuat sulit bernapas, serta mengurangi jumlah oksigen di dalam darah.
Artikel lainnya: Rokok Herbal Apakah Lebih Baik dari Rokok Tembakau?
4. Lemas
Merokok dapat mengurangi kadar oksigen di dalam darah. Karena itu, merokok setelah olahraga dapat membuat lelah selama masa pemulihan.
Seharusnya berolahraga membuat kita semangat, tapi bagaimana kalau malah lelah? Hal ini tentu bisa membuat dorongan untuk kembali berolahraga berkurang. Rugi, kan?
5. Penurunan Kadar Testosteron
Memiliki kadar testosteron normal atau tinggi sangat bermanfaat bagi kamu yang ingin membangun otot dari berolahraga. Merokok setelah olahraga berdampak pada testosteron.
Mengisap rokok dapat merusak sel-sel yang memproduksi testosteron di dalam tubuh. Hal ini kemudian akan menghambat produksi testosteron dan menurunkan kadar testosteron di dalam tubuh.
Artikel lainnya: Makanan Ini Bisa Hentikan Kebiasaan Merokok
Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengatasi hal-hal di atas selain berhenti merokok.
Selain membuat hasil olahraga lebih maksimal, berhenti merokok juga akan mengurangi risiko berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecanduan nikotin beragam, salah satunya dengan terapi pengganti nikotin. Terapi pengganti nikotin tersedia dalam bentuk spray, inhaler, dan patch.
Kamu bisa memilihnya sesuai kebutuhan. Akan lebih baik jika didiskusikan terlebih dulu dengan dokter.
Rasanya semua orang sudah tahu bahwa merokok itu buruk untuk kesehatan. Apalagi jika merokok setelah olahraga, efeknya sudah terbukti bisa membahayakan.
Karena itu, cobalah perlahan berhenti dari ketergantungan nikotin. Banyak orang sudah berhasil melakukannya, kamu pasti juga bisa!
Bila ingin konsultasi, pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Jauhi rokok untuk #JagaSehatmu!
(FR/JKT)