Ketika seseorang menjalani pengobatan kemoterapi, ada beberapa efek samping yang akan dialami.
Misalnya, penurunan berat badan, tidak nafsu makan, nyeri, mual dan muntah, diare, kulit kering, rambut rontok, serta gusi mudah berdarah.
Tak heran memang. Pasalnya, kemoterapi tak hanya menyasar sel-sel kanker, tapi juga sel-sel sehat di dalam tubuh dalam prosesnya.
Efek samping di atas juga tidak permanen. Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk meringankan gejala.
Namun, di samping obat-obatan, ada beberapa cara perawatan setelah kemoterapi. Seperti apa? Simak di bawah ini.
1. Makan Asupan yang Bergizi Seimbang
Kombinasikan makanan sehat bergizi lengkap dan seimbang agar kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi. Walaupun sulit untuk makan pasca-kemoterapi, mengonsumsi asupan sehat dengan porsi sedikit tetapi sering sangat dianjurkan.
Masukkan beragam buah dan sayur serta biji-bijian pada menu makanan Anda. American Cancer Society menyarankan para penderita kanker untuk konsumsi setidaknya 2,5 cangkir buah serta sayuran setiap hari.
Pilih juga lemak sehat, seperti asam lemak omega-3 yang ada di ikan dan kenari. Protein juga penting bagi penderita kanker.
Dahulukan yang rendah lemak jenuh, seperti daging tanpa lemak, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, serta polong-polongan.
Artikel Lainnya: Hal yang Terjadi pada Tubuh Setelah Kemoterapi
2. Konsumsi Air Putih
Kemoterapi terkadang memberikan efek samping seperti diare yang menyebabkan cairan tubuh berkurang. Jika susah makan, setidaknya cukupkan kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi air putih yang banyak.
Biasakan untuk minum air putih sebanyak 8 gelas setiap hari. Selain minum air putih, cobalah konsumsi jus buah, teh, air jahe, untuk mengatasi rasa mual dan diare.
3. Istirahat yang Baik
Jangan lewatkan istirahat yang baik dalam perawatan pasien setelah kemoterapi, meski sulit tidur sering terjadi. Perubahan fisik, efek samping pengobatan, serta stres bisa jadi penyebabnya.
Padahal, tidur yang cukup dan berkualitas akan sangat baik bagi pemulihan tubuh pasca-kemoterapi.
Tidur memberikan waktu bagi pikiran dan tubuh untuk meremajakan serta menyegarkan tubuh.
Tidur yang nyenyak juga dapat meningkatkan keterampilan kognitif, fungsi hormon, serta menurunkan tekanan darah.
4. Menjaga Kesehatan Mulut
Kemoterapi dapat menyebabkan mulut kering atau luka. Kondisi tersebut memicu peningkatan bakteri di mulut. Pada akhirnya, bakteri bisa menyebabkan infeksi di mulut dan bisa tersebar ke bagian tubuh lain.
Bersihkan gigi dan gusi sehari selama 2-3 menit setiap kali. Gunakanlah sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi berfluoride. Anda bisa menggunakan benang gigi dengan lembut sehari sekali.
5. Rajin Mencuci Tangan
Infeksi sangat rentan dialami penderita kanker. Hal ini salah satunya karena produksi sel darah putih berkurang. Padahal, sel darah putih sangat penting untuk melawan bakteri penyebab infeksi.
Nah, salah satu langkah sederhana untuk meminimalkan risiko infeksi adalah dengan rajin mencuci tangan.
Pastikan juga minuman dan makanan yang dikonsumsi bersih dan tak terkontaminasi dengan bakteri. Hindari makan makanan yang belum matang.
Artikel Lainnya: Tangkal Efek Samping Kemoterapi dengan Cara Alami
6. Menjaga Kesehatan Kulit
Usai kemoterapi, akan ada efek samping di kulit, seperti ruam kulit atau iritasi. Bisa jadi, ini akibat reaksi alergi terhadap obat yang diberikan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan kulit sangat penting bagi pasien kemoterapi.
Gunakan losion, krim, atau bedak pada kulit yang teriritasi. Jangan gunakan produk losion yang mengandung wewangian.
Jika ingin bepergian keluar rumah, gunakan sunscreen dengan kandungan SPF 30 atau lebih. Terus lindungi kulit Anda dari sinar matahari setelah perawatan kemoterapi selesai.
7. Menjaga Kesehatan Rambut
Folikel rambut sangat sensitif terhadap radiasi atau kemoterapi. Kedua perawatan ini dapat menyebabkan rambut rontok.
Rambut rontok pasca-kemoterapi bisa bersifat sementara atau permanen. Jika bersifat sementara, rambut mungkin akan tumbuh sekitar 3-6 bulan.
Itu sebabnya, menjaga kesehatan rambut masuk dalam perawatan pasien setelah kemoterapi. Gunakan sampo yang ringan, seperti sampo bayi yang tanpa pewangi.
Cucilah kulit kepala dengan air hangat, jangan digosok atau digaruk, lalu keringkan dengan handuk lembut.
Lindungi kepala dari paparan sinar matahari. Hindari kondisi kedinginan dan angin dengan menggunakan penutup kepala, seperti topi, dan syal yang berbahan halus.
8. Kelola Stres
Menurut dr. Devia Irine Putri, stres bisa memengaruhi proses penyembuhan pasien kanker.
“Stres sering kali menyebabkan muncul keluhan-keluhan lain pada penderita kanker. Misalnya, menjadi mudah marah, sensitif, menarik diri dari lingkungan, dll. Jadi, sebaiknya memang harus dikontrol stresnya,” kata dr. Devia.
Artikel Lainnya: Perawatan Kulit pada Anak Penderita Kanker yang Sedang Menjalani Kemoterapi
9. Rajin Berolahraga
Olahraga yang teratur dapat meningkatkan kesehatan pasien sebagai penyintas kanker. Jangan mulai dengan yang berat, cukup lakukan olahraga ringan.
Misalnya, jalan pagi setiap hari, latihan naik tangga, serta berjemur di bawah matahari sehat.
Namun, penting untuk selalu diskusikan kepada dokter sebelum melakukan program pelatihan apa pun.
Itulah tips perawatan pasien setelah kemoterapi. Barengi dengan mengikuti saran dokter agar proses pemulihan berjalan dengan baik.
Chat dokter kami bila masih punya pertanyaan seputar pemulihan setelah terapi kanker lainnya melalui fitur LiveChat dari aplikasi Klikdokter.
(HNS/AYU)