Mengecat rambut agar terlihat lebih berwarna bukanlah hal yang baru. Demi tujuan menghindari uban, kalangan usia muda juga gemar melakukan hal tersebut guna mengikuti tren.
Di zaman yang serba canggih ini, mengecat rambut tak melulu dilakukan di salon. Anda juga bisa melakukannya sendiri di rumah, mengingat berbagai produk cat rambut sudah banyak tersedia di pasaran.
Namun, baik dilakukan di salon ataupun di rumah, Anda sangat tidak dianjurkan untuk keramas sebelum prosedur mengecat rambut dilakukan.
Mengenal prosedur mengecat rambut
Komponen terbesar yang terdapat pada rambut adalah keratin, yaitu suatu jenis protein yang juga ditemukan pada kulit dan kuku. Warna alami rambut ditentukan oleh rasio dan jumlah protein lain, yaitu eumelanin dan phaeomelanin.
Eumelanin berperan dalam menghasilkan warna cokelat hingga hitam pada rambut. Sedangkan phaeomelanin berperan dalam menghasilkan warna keemasan hingga merah pada rambut.
Secara garis besar, jenis cat rambut yang beredar di pasaran digolongkan menjadi dua, yaitu berbahan dasar alami (natural) dan berbahan dasar kimia.
-
Cat rambut alami (natural)
Salah satu contoh cat rambut alami adalah henna, yang sudah digunakan bertahun-tahun lalu sebelum cat rambut berbahan dasar kimia ditemukan. Cat rambut jenis ini mengubah warna rambut dengan melapisi batang rambut dengan warna yang baru.
Meski berbahan dasar natural, cat rambut alami tidak menjamin 100% aman digunakan oleh setiap orang. Pada beberapa orang yang memiliki kulit sensitif, penggunaan cat rambut jenis ini bisa menyebabkan reaksi alergi.
-
Cat rambut kimiawi
Cat rambut berbahan dasar kimia dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain adalah cat rambut yang sementara (temporer), bleaching dan permanen.
Ketika melakukan pengecatan pada rambut, lapisan terluar dari batang rambut (cuticle) harus dibuka oleh ammonia. Sehingga, bahan kimia dari cat rambut dapat masuk ke dalam batang rambut.
Cat rambut kimiawi mengandung peroksida. Zat ini berperan melakukan oksidasi pada rambut guna mengeluarkan warna alaminya untuk kemudian digantikan dengan warna yang sesuai.
Larangan keramas sebelum mengecat rambut
Setiap akan mengecat rambut, Anda sangat tidak disarankan untuk keramas atau mencuci rambut sebelumnya. Hal ini didasari oleh beberapa alasan, yaitu:
- Zat cat rambut lebih melekat pada rambut yang kotor, sehingga warna rambut akan lebih tampak.
- Rambut yang bersih akan menimbulkan efek terlalu licin, sehingga zat pada cat sulit untuk menempel pada permukaan rambut.
- Ketika keramas, minyak alami pada kulit kepala akan menurun. Sehingga, proses pewarnaan rambut dapat langsung mengenai lapisan kulit kepala yang lebih dalam. Hal ini dapat menimbulkan sensasi seperti terbakar, karena tidak ada lapisan minyak yang melindungi kulit kepala.
- Cara keramas yang tidak tepat berisiko menimbulkan luka kecil atau goresan pada permukaan kulit kepala. Keadaan ini bisa menimbulkan iritasi setelah melakukan pengecatan pada rambut.
Sebelum memutuskan untuk mengecat rambut, pertimbangkan dengan baik jenis bahan dasar cat rambut yang akan digunakan. Jika memiliki riwayat kulit sensitif atau alergi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter. Ini untuk mencegah timbulnya reaksi alergi dan hal-hal lain yang tidak diinginkan.
Dan yang paling penting, ketika ingin mengecat rambut, ada baiknya untuk tidak keramas atau mencuci rambut sebelumnya. Selain untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, tindakan tersebut juga bertujuan agar warna rambut setelah pengecatan bisa benar-benar sesuai dengan harapan.
(NB/ RVS)