Dari kecil, Anda mungkin sudah diajarkan bahwa sebelum melakukan olahraga jenis apa pun, Anda wajib melakukan pemanasan. Namun, makin ke sini, rasanya kata “pemanasan” seperti kalah eksis ketimbang penggunaan kata “stretching”, atau malah bisa dibilang sudah tergantikan.
Pada dasarnya, pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan otot-otot tubuh terlebih dahulu sebelum dipakai “bekerja” saat berolahraga, sehingga Anda akan terhindar dari kram atau cedera. Lalu, apakah sebenarnya ada perbedaan di antara stretching dan pemanasan? Atau, jangan-jangan keduanya memang sama saja?
Apa Sebenarnya Pemanasan dan Stretching Itu?
Seperti namanya, pemanasan memang difungsikan untuk meningkatkan suhu tubuh sebelum berolahraga, sehingga tubuh dapat lebih mudah untuk beradaptasi dengan intensitas gerakan fisik yang selanjutnya hendak dilakukan.
Pemanasan sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni pemanasan yang dilakukan secara umum atau general warm-up dan pemanasan spesifik.
Untuk general warm-up, gerakan yang dilakukan adalah dengan melakukan serangkaian olahraga ringan, seperti push-up, memutarkan tangan, atau lari di tempat. Sementara untuk pemanasan spesifik, hal ini biasa dilakukan beberapa gerakan olahraga, tetapi dengan intensitas yang lebih ringan.
Intinya, pemanasan itu berfokus pada cara untuk membuat suhu tubuh lebih panas dari sebelumnya.
Lalu, bagaimana dengan stretching atau peregangan? Nah, peregangan ini fokusnya bukan untuk meningkatkan suhu tubuh, melainkan untuk melatih fleksibilitas anggota badan dan melemaskan otot. Adapun bagian tubuh yang biasa mendapatkan peregangan adalah punggung, kaki, dan tangan.
Apa Perbedaan Pemanasan dan Stretching
Bagi mereka yang fleksibilitas ototnya sudah sangat baik, mereka tidak perlu lagi melakukan stretching. Namun, meskipun begitu, mereka harus tetap melakukan pemanasan sebelum berolahraga.
Berbeda dengan pemanasan yang memang mesti dilakukan sebelum berolahraga, stretching tak mesti dilakukan di waktu itu. Sebab, pada dasarnya, stretching tidak membantu tubuh untuk beradaptasi.
Dengan demikian, pemanasan dilakukan agar tubuh dapat lebih mudah beradaptasi saat melakukan gerakan yang berat di sesi olahraga inti. Sedangkan stretching, dilakukan untuk menghindarkan Anda dari cedera otot saat melakukan sesi olahraga inti.
Ketika Anda melakukan pemanasan, denyut jantung akan meningkat secara perlahan dan ini tidak terjadi saat Anda melakukan stretching. Ketika denyut jantung meningkat, maka aliran darah pun menjadi lebih cepat dan lebih mudah untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh.
Lagi pula, menurut dr. Anita Amalia Sari dari KlikDokter, kebutuhan oksigen saat berolahraga akan jauh lebih banyak karena oksigen dianggap sebagai bahan bakar, khususnya untuk tipe olahraga kardio. Alhasil, dengan melakukan pemanasan sebelum berolahraga, risiko lemas berlebih serta pingsan bisa diminimalkan.
Selain itu, waktu untuk melakukan pemanasan biasanya juga lebih lama ketimbang melakukan stretching. Sebab, pemanasan bisa membuat otot tubuh menjadi lebih tegang dan siap digunakan, sedangkan stretching justru membuat otot jadi lebih relaks.
Agar Anda bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari keduanya, selalu lakukan pemanasan sebelum Anda melakukan olahraga dan lakukanlah stretching sesudahnya. Stretching perlu dilakukan setelah melakukan kegiatan berat dan melelahkan supaya otot bisa kembali “tenang” setelah berkontraksi sekian lama.
Itulah perbedaan antara stretching dan pemanasan. Jadi, jangan sampai salah lagi, ya! Stretching lebih baik dilakukan sesudah berolahraga, sementara sebelum berolahraga, lebih baik Anda melakukan pemanasan. Sebab, kalau sampai terbalik atau salah satunya tidak dilakukan, bisa-bisa tubuh Anda menjadi tak enak dan tak segar setelah melakukan olahraga yang berat.
[MS/ RVS]