Sehat dan Bugar

Lakukan Ini agar Berat Badan Tak Melonjak Usai Puasa Ramadan

dr. Rio Aditya, 20 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selepas puasa Ramadan, tidak jarang berat badan mengalami kenaikan. Lantas, bagaimana caranya agar berat badan tak melonjak?

Lakukan Ini agar Berat Badan Tak Melonjak Usai Puasa Ramadan

Selain untuk beribadah, mungkin banyak dari Anda yang juga memanfaatkan bulan Ramadan untuk menurunkan berat badan. Dengan berpuasa, tubuh akan mencari sumber energi yang diperlukan melalui jaringan lemak, bukan dari makanan yang biasa Anda makan saat tidak berpuasa. Namun, tak jarang hasil yang didapat justru sebaliknya—berat badan naik! Lantas, bagaimana caranya supaya berat badan tak melonjak usai bulan puasa?

Batasi jumlah kalori

Maksud dari membatasi jumlah kalori yang Anda konsumsi adalah dengan secara gradual meningkatkan kalori harian Anda. Dengan membatasi jumlah kalori dan meningkatkannya secara perlahan, hal ini akan menghindari Anda dari makan dalam jumlah yang terlalu banyak.

Misalnya pada dua minggu terakhir berpuasa, mulailah untuk meningkatkan secara bertahap kalori yang masuk. Contohnya, pada tiga hari pertama, Anda mengosumsi 1500 kalori, kemudian ditingkatkan menjadi 1750 kalori dan seterusnya hingga normal kembali pada 2000 kalori. Jika Anda bingung dengan penghitungan kalori, Anda bisa menggunakan jumlah mangkok nasi sebagai patokannya.

Hindari makanan tinggi gula

Saat berbuka puasa, memang mengonsumsi makanan dan minuman yang manis seperti sirup, es buah, manisan, dan lain-lain sangat menggoda. Bukannya tidak boleh, tapi sebaiknya tidak dilakukan setiap hari. JIka Anda terbiasa setiap hari mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula, ini akan membuat Anda mudah lapar dan pada akhirnya akan mencari makanan tambahan untuk dikonsumsi. Kalau sudah begini, jangan heran berat badan Anda justru bertambah.

Sebagai solusi, ganti makanan manis tersebut dengan sumber gula yang lambat dicerna oleh tubuh seperti nasi merah, roti gandum, oatmeal, muesli, granola, dan makanan tinggi serat lainnya. Sebaiknya mengonsumsi yang manis-manis seperti sirup cukup 1-2 kali saja dalam seminggu.

Pilihlah sumber karbohidrat dengan indeks glikemik rendah

Contoh karbohidrat dengan indeks glikemik yang rendah adalah sayur-sayuran, gandum utuh, dan kacang-kacangan. Makanan yang tinggi serat dan karbohidrat dengan indeks glikemik rendah cenderung lebih lama dicerna oleh tubuh, sehingga penyerapan gula juga akan bertahan lebih lama. Dengan kadar gula yang stabil dalam waktu lama, hal ini akan mencegah Anda makan atau ngemil terlalu banyak.

Pilihlah makanan yang mengandung protein tinggi

Beralihlah ke makanan yang mengandung protein tinggi seperti daging tanpa lemak, ikan, produk susu sapi rendah lemak, gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijian seperti chia seed. Protein akan membantu Anda mengurangi rasa lapar dan membantu membentuk otot. Selain itu, protein yang tinggi juga mengurangi ketergantungan tubuh terhadap karbohidrat sebagai sumber energi utama. Konsumsilah protein setidaknya sebanyak 20-30 gram per hari atau setara dengan 1-2 kepal tangan per sajian.

Tetap biasakan berolahraga

Selama bulan puasa, tetap biasakan diri Anda untuk rutin berolahraga. Jangan jadikan berpuasa sebagai alasan untuk malas berolahraga. Dengan tubuh yang tetap aktif, metabolisme tubuh Anda akan tetap tinggi dan stabil, sehingga pembakaran energi dan lemak tetap optimal.

Nah, dengan mengikuti beberapa tips di atas, Anda dapat mengoptimalkan salah satu manfaat puasa bagi kesehatan, yaitu menjaga berat badan ideal. Ingat, selama puasa Anda dianjurkan untuk tetap membatasi kalori, memilih sumber karbohidrat dengan indeks glikemik rendah, menghindari makanan dan minuman tinggi gula, memilih makanan berprotein tinggi, serta tetap biasakan untuk rutin berolahraga supaya berat badan tak melonjak.

[RN/ RVS]

Karbohidrat
Pola Hidup Sehat
protein
Kalori
Puasa Ramadan
Berat Badan
puasa
gizi
Indeks Glikemik Rendah