Tinggal di negara khatulistiwa membuat paparan sinar matahari tak bisa dihindari lagi. Ditambah dengan kelembapan udara khas negara tropis, dehidrasi sangat mungkin saja terjadi.
Dehidrasi adalah kondisi di saat tubuh kekurangan pasokan cairan. Keadaan ini bisa terjadi jika Anda kurang minum, atau terlalu banyak mengeluarkan cairan dari dalam tubuh.
Meski terkesan sepele, nyatanya dehidrasi merupakan gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan segudang keluhan. Bahkan, kondisi ini juga bisa merenggut nyawa jika dibiarkan terjadi secara berkelanjutan. Atas dasar ini, Anda harus terus bersikap waspada dengan tidak membiarkan dehidrasi sampai terjadi.
Mencegah dehidrasi
Tindakan terbaik mencegah dehidrasi adalah dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh setiap hari. Lazimnya, orang dewasa dianjurkan untuk minum sekitar satu liter atau delapan gelas air putih dalam sehari. Tentu, kebutuhan ini bervariasi, tergantung pada berat dan tinggi badan, usia, jenis kelamin, serta aktivitas yang dilakukan.
Nah, untuk benar-benar menekan risiko dehidrasi, berikut 4 hal lain yang perlu Anda perhatikan:
1. Pilih cairan yang tepat
Banyak minum saja tidak cukup. Anda juga perlu memilih jenis cairan yang tepat, agar risiko dehidrasi bisa ditekan bahkan hingga hilang sama sekali.
Secara umum, Anda perlu menghindari minuman dengan gula tambahan. Ini berarti, Anda harus menghindari minuman bersoda, sirup, dan minuman berpemanis lainnya.
Di samping itu, Anda juga sebaiknya menghindari minum air dingin saat haus dahaga sedang melanda. Mengapa? Haus dan dahaga merupakan sinyal yang dikirimkan otak untuk menandakan bahwa tubuh sedang kekurangan cairan, sehingga Anda tergerak untuk minum. Suhu minuman yang dingin akan lebih cepat melegakan dahaga, seolah-olah rasa haus telah hilang. Padahal, hilangnya rasa haus akibat sensasi dingin yang diberikan minuman tersebut merupakan respons semu yang menutupi sinyal dari otak.
Jadi, saat berusaha menghilangkan dahaga dengan mengonsumsi minuman dingin, yang justru terjadi adalah Anda berhenti minum saat cairan tubuh belum sepenuhnya tergantikan. Ini karena rasa haus yang reda sebelum waktunya. Untuk itu, akan lebih baik jika Anda memilih air minum yang memiliki suhu ruangan saat sedang merasa haus-hausnya.
2. Minum dengan cara yang tepat
Daripada minum sekaligus banyak dalam satu waktu, akan lebih baik jika Anda minum sedikit-sedikit tapi seirng. Jika belum terbiasa, Anda dapat memulainya dengan strategi yang mudah, yaitu dengan target minum setiap satu jam sekali.
Jangan lupa selalu menyediakan gelas atau botol air minum di dekat Anda, agar minum menjadi sebuah kebiasaan yang melekat dan bukan sesuatu yang dipaksakan.
3. Camilan yang tepat
Sumber air untuk tubuh tak selalu dari minuman. Makanan yang memiliki kadar air yang tinggi pun dapat menjadi sumber cairan tubuh untuk membantu mencegah dehidrasi. Jika hobi makan camilan, Anda bisa memanfaatkan hobi ini untuk membantu mencegah dehidrasi. Syaratnya, Anda wajib memilih camilan yang tepat, misalnya sayur atau buah-buahan segar seperti apel dan semangka.
4. Hindari pemicu dehidrasi
Tak hanya paparan panas dan aktivitas tinggi yang menguras keringat, ternyata banyak hal lain yang tanpa sadar juga menguras cairan tubuh Anda. Kebiasaan minum kopi atau teh misalnya, dapat mempercepat tubuh kehilangan cairannya.
Kopi dan teh mengandung kafein. Ini adalah zat yang bersifat diuretik, yang akan membuat Anda menjadi lebih sering berkemih sehingga cairan tubuh banyak yang keluar.
Ganti kebiasaan minum kopi atau teh saat suntuk dengan meneguk segelas besar air. Jangan salah, segelas air putih juga dapat menyegarkan pikiran Anda dikala suntuk, lho!
Empat hal sederhana di atas dapat membuat perubahan besar untuk keseharian Anda. Selain terbebas dari dehidrasi, memenuhi cairan tubuh setiap hari juga turut memberikan efek positif pada penampilan dan performa dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
[NB/ RVS]