Otot adalah jaringan tubuh yang memiliki kemampuan untuk berkembang. Jika Anda rutin menggunakannya, ukuran otot tetap stabil dan berfungsi dengan baik. Namun, jika tidak digunakan dalam waktu lama, otot bisa menyusut.
Kondisi otot menjadi kecil dikenal dengan istilah atrofi otot atau muscle atrophy. Salah satu penyebab dari pengecilan otot tersebut adalah kurangnya aktivitas fisik. Hal ini bisa terjadi akibat suatu penyakit atau cedera yang membuat Anda sulit atau tidak mungkin untuk menggerakkan lengan atau kaki.
Gejala atrofi otot
Gejala pengecilan otot tergantung pada beratnya kehilangan massa otot. Pada tahap awal, kehilangan massa otot tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Namun, seiring dengan berkurangnya massa, kekuatan otot juga akan berkurang.
Atrofi otot antara lain memiliki gejala berupa:
- Penurunan kekuatan otot. Penderita biasanya akan mengeluh adanya penurunan kekuatan tangan saat mengangkat barang atau menggenggam benda di tangan.
- Tidak dapat melakukan aktivitas fisik yang umum. Pada pengecilan otot kaki, seseorang dapat mengalami kesulitan untuk berjalan dan menopang tubuhnya.
- Penurunan ukuran otot.
Berbagai penyebab atrofi otot
Otot menyusut dapat terjadi karena berbagai hal. Penyebab penyusutan otot biasanya cukup jelas. Dalam kasus tertentu, dokter mungkin perlu melakukan tes tambahan untuk memastikan diagnosis. Tidak semua pengecilan otot berhubungan dengan kurangnya penggunaan otot.
Berikut adalah beberapa penyebab pengecilan otot.
-
Otot tidak aktif untuk waktu yang lama
Ketidakaktifan yang berkepanjangan, seperti istirahat di tempat tidur, dapat menyebabkan hilangnya massa otot. Istirahat di tempat tidur mungkin diperlukan karena cedera atau penyakit yang membuat seseorang tidak dapat bergerak. Menurut penelitian, pengecilan otot dapat terjadi dalam waktu 10 hari setelah seseorang beristirahat di tempat tidur.
-
Malnutrisi
Orang dengan malnutrisi memiliki asupan gizi yang tidak memadai untuk mendukung pembentukan otot. Pembentukan otot yang tidak baik dapat menyebabkan Anda kehilangan massa otot.
-
Penuaan
Kehilangan otot terjadi secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia, khususnya setelah usia 50 tahun. Orang yang termasuk pada kelompok usia lanjut juga rentan mengalami berbagai penyakit yang menyebabkan dirinya terjatuh, atau mengalami penyakit yang mengharuskan dirinya beristirahat. Hal ini dapat menyebabkan pengecilan massa otot lebih lanjut.
-
Penyakit yang menyerang otot dan saraf
Penyakit tertentu juga dapat menyebabkan gangguan pada otot Anda. Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan penurunan massa otot adalah Amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Penyakit ini memengaruhi sel saraf di seluruh tubuh. Biasanya, sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang mengirim pesan ke otot untuk bergerak.
Pada penderita ALS, sel saraf yang mengendalikan gerakan mengalami kerusakan dan tidak dapat mengirim sinyal yang memungkinkan gerakan. Pada akhirnya, karena kurang digunakan, otot akan berhenti berkembang dan menjadi kecil.
Oleh karena itu, jangan biarkan otot menyusut! Jika Anda tidak mengalami gangguan kesehatan yang mengharuskan Anda istirahat total, latih kekuatan otot Anda secara berkala dengan rutin berolahraga dan beraktivitas fisik. Anda dapat mencoba olahraga beban yang dapat membantu meningkatkan massa otot. Yuk, jaga massa otot dengan melakukan gaya hidup aktif.
[HNS/ RVS]