Bagi Anda yang ingin menjalani program menurunkan berat badan, banyak olahraga yang dapat dijadikan pilihan, di antaranya adalah latihan kardio dan angkat beban. Namun, olahraga manakah yang lebih cepat membakar kalori?
Banyak orang yang menjalani program olahraga dengan mendatangi fasilitas kebugaran seperti gym, yang erat citranya dengan latihan beban. Namun, selain fasilitas angkat beban, alat-alat untuk mendukung latihan kardio seperti sepeda statis, ellyptical, dan treadmill juga tersedia.
Terkadang, dari begitu banyaknya alat yang ada, belum banyak orang yang mengetahui, mana yang lebih bermanfaat untuk program menurunkan berat badan.
Latihan kardio vs angkat beban
Latihan kardio mendapat namanya dari istilah medis kardiovaskular yang artinya adalah sistem jantung dan pembuluh. Latihan yang bersifat kardio bertujuan untuk memaksimalkan fungsi jantung dan pembuluh, agar dapat memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh secara lebih efisien. Contoh latihan kardio adalah berlari, joging, bersepeda, dan berenang, meski banyak sebenarnya alternatif latihan kardio lainnya.
Banyaknya kalori yang dibakar saat melakukan latihan kardio juga tergantung pada ukuran tubuh dan intensitas olahraga yang dilakukan. Semakin tinggi intensitas latihan atau semakin lama durasinya, tentu akan semakin banyak kalori yang dibakar. Hal ini berlaku baik pada latihan kardio maupun latihan angkat beban
Sebagai contoh, Jika Anda memiliki berat 75 kg dan melakukan olahraga joging selama 30 menit pada kecepatan sedang, Anda dapat membakar kurang lebih 250 kalori. Pada orang dengan berat badan yang sama jika dia berlari lebih cepat hingga 10 km/jam dapat membakar hingga 370 kalori dalam 30 menit.
Berbeda lagi dengan latihan angkat beban, dimana dengan durasi latihan yang sama, Anda mungkin hanya akan membakar 150-250 kalori.
Dalam hitungan menit ke menit, latihan kardio akan membakar kalori lebih banyak jika dibandingkan dengan latihan angkat beban. Namun latihan kardio tidak selalu lebih baik. Hal ini dikarenakan latihan angkat beban akan terus membakar kalori meski Anda sudah selesai berolahraga.
Hal ini bisa terjadi karena latihan angkat beban akan melatih otot dan meningkatkan metabolisme istirahat tubuh.
Artinya, tubuh dapat membakar kalori lebih banyak meski dalam kondisi istirahat atau tidak melakukan aktivitas apa-apa. Ini berbeda dengan latihan kardio yang hanya memaksimalkan pembakaran kalori pada saat Anda berolahraga saja.
Perbedaan lain dari kedua olahraga ini juga terletak pada hasil dan kesesuaian dengan target yang diharapkan. Jika Anda mengharapkan angka timbangan yang turun, latihan kardio akan memberikan hasil yang lebih signifikan dibandingkan dengan latihan angkat beban.
Pada saat Anda latihan angkat beban, pembakaran lemak berlangsung secara simultan dengan pembentukan massa otot. Hal ini berbeda dengan latihan kardio yang hanya fokus pada pembakaran kalori, terutama yang berasal dari lemak saja.
Mana yang lebih baik?
Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan mana yang lebih baik di antara kedua jenis olahraga dan latihan ini. Namun, kombinasi dari keduanya tetap yang terbaik, sehingga Anda bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari setiap sesi olahraga.
Mengombinasikan latihan kardio untuk memperkuat kerja jantung dan membakar kalori lebih banyak dengan latihan angkat beban tentu akan menjadikan program penurunan berat badan Anda menjadi lebih efektif dan memberikan hasil yang memuaskan.
Baik latihan kardio ataupun angkat beban, keduanya sama-sama dapat memberikan hasil yang maksimal dalam membakar kalori, bila Anda melakukannya secara rutin. Lakukan setidaknya 5 kali seminggu dengan durasi 30 menit. Imbangi upaya tersebut dengan asupan menu bergizi seimbang dan hindari kebiasaan konsumsi rokok serta alkohol.
[NP/ RVS]