Madu kerap menjadi alternatif pemanis alami pengganti gula lantaran dianggap lebih sehat. Namun, saat ini ada pula pemanis atau gula rendah kalori yang dianggap menjadi salah satu pemanis pengganti gula paling sehat, Stevia. Pemanis rendah kalori ini merupakan hasil ekstrak dari daun Stevia Rebaudiana.
Selain stevia, terdapat beberapa jenis pemanis pengganti gula lainnya, seperti aspartame, sukrolosa, erythritol, xylitol, sorbitol, dan yacon syrup.
Baik madu dan stevia memiliki rasa, bentuk dan kandungan nutrisi yang berbeda. Ada beberapa parameter untuk membandingkan efek dari keduanya bagi kesehatan tubuh di antaranya:
-
Indeks Glikemik
Indeks glikemik makanan menjadi patokan dalam memperhitungkan efek makanan terhadap kadar gula darah. Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dengan cepat.
Stevia memiliki indeks glikemik nol, karena tidak dapat diserap oleh usus dan tidak memiliki kalori. Sedangkan, madu memiliki indeks glikemik antara 30-58, menurut Oregon Health and Science University.
-
Kalori
Salah satu masalah terbesar dalam mengonsumsi makanan atau minuman manis adalah kadar kalori yang tinggi karena karbohidrat yang terkandung di dalam pemanis. Stevia tidak mengandung kalori, sedangkan madu justru memiliki kadar kalori sedikit di atas gula biasa.
-
Nutrisi
Madu dikenal kaya akan nutrisi seperti magnesium, zink, asam folat, niacin, riboflavin, mineral, dan vitamin B6. Sedangkan Stevia tidak mengandung vitamin atau pun mineral.
Baik madu dan gula rendah kalori (stevia) memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan pemanis di dalam menu makanan dan minuman harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh Anda. Jika Anda pederita diabetes, pemanis stevia lebih dianjurkan ketimbang madu karena tidak meningkatkan kadar gula darah.
[DA/ RVS]