Stres pada umumnya berkaitan erat dengan keseimbangan hormon di dalam tubuh. Akibatnya, tubuh merespon dengan mengeluarkan kadar hormon stres yang tinggi disertai dengan kontraksi otot dan ketegangan saraf. Ketegangan saraf terjadi akibat tekanan yang diterima oleh otak.
Untuk mengurangi kontraksi otot dan ketegangan saraf, pijat refleksi menjadi salah satu jawaban untuk melepaskan stres dan melemaskan otot.
Mengurut jari kaki, serta memijat dan mengurut keseluruhan telapak kaki, merupakan salah satu cara pijat refleksi. Jika dilakukan dengan benar dan teratur, pijat refleksi tidak akan menyebabkan ketidaknyamanan maupun sakit.
Berdasarkan buku The Complete Illustrated Guide to Reflexology, orang-orang dari segala usia bisa mendapatkan manfaat positif dari refleksi. Meskipun hasilnya berbeda pada setiap individu, secara umum mereka akan merasa lebih rileks dan damai.
Penelitian dari University of South Florida juga menemukan, pasien tekanan darah tinggi yang mendapatkan pijatan selama sepuluh menit, tiga kali dalam seminggu, dan berlangsung selama tiga minggu, memiliki tekanan darah lebih rendah.
Terapi pijat dapat mengusir stres karena pengaruh biokimia tubuh berubah setelah mendapat sentuhan tangan. Dalam rangkaian studi yang dilakukan terhadap 500 pria, wanita dan anak-anak yang menderita stres, ditemukan hormon stres mereka berkurang hingga 53%.
Dalam Journal of American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, pasien yang mengalami depresi dan cemas jauh lebih rileks dan bahagia setelah dipijat.
Selain mengurangi hormon stres, pijat refleksi juga meningkatkan kadar serotonin dan dopamin, senyawa neurotransmiter yang membantu mengurangi depresi dan menciptakan rasa nyaman. Manfaat ini tidak hanya dirasakan orang dewasa, tetapi juga para bayi.
Jadi, jika Anda sudah mulai merasakan datangnya tanda-tanda stres, pijat refleksi bisa menjadi solusi Anda untuk mengusir stres yang mengganggu. Selamat mencoba.
[BA/ RVS]