Berbagai cara dilakukan untuk menurunkan berat badan. Mulai dari diet ketat, perubahan gaya hidup hingga olahraga mati-matian. Tahukah Anda, ada satu cara lagi yang sederhana dan terbukti efektif untuk turunkan berat badan? Mudah saja, cukup dengan mengunyah makanan lebih lama.
Durasi mengunyah dan kesehatan
Fakta membuktikan orang yang makan dengan durasi cepat berisiko 115 persen mengalami penambahan berat badan. Kondisi tersebut jika dibandingkan dengan mereka yang makan perlahan dan mengunyah makanan lebih lama.
Selain memengaruhi berat badan dan berujung pada obesitas, makan cepat juga mampu mendongkrak berbagai penyakit metabolik. Penyakit metabolik yang sembunyi di balik kebiasaan makan ini meliputi tekanan darah tinggi, diabetes hingga kolesterol.
Tidak tanggung-tanggung, risiko beragam penyakit ini dapat meningkat hingga 35 persen. Bayangkan betapa besar peran kecepatan makan dan mengunyah dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Bila ada yang mengira bahwa ragam gangguan kesehatan ini hanya akan terjadi saat usia menginjak senja, pemikiran itu jelas salah. Sebuah studi lain yang melibatkan lebih dari 4000 orang muda menunjukkan bahwa orang yang makan dengan cepat terbukti memiliki berat badan paling berat ketika berusia sekitar 20 tahun.
Pengaruh hormon ghrelin
Kaitan antara berat badan dengan kecepatan makan seseorang ini tidak lepas dari kerja hormon ghrelin. Ketika seseorang makan, tubuh secara perlahan akan memberi sinyal “kenyang” ke otak dengan melepaskan hormon ghrelin.
Proses ini membutuhkan waktu kerja kurang lebih 20 menit setelah aktivitas makan dimulai. Karena itulah seseorang yang makan dengan perlahan dapat menangkap sinyal ini dengan sempurna dan kemudian berhenti makan ketika ia mulai merasa kenyang.
Sebaliknya, seseorang yang makan dengan cepat biasanya belum sempat menangkap sinyal kenyang ini, padahal jumlah makanan yang dikonsumsi sudah cukup banyak.
Semakin lama mengunyah, kalori semakin kecil
Bukan hanya soal jumlah, ternyata kecepatan makan juga berhubungan dengan kalori yang masuk. Semakin lama mengunyah, kalori yang masuk lewat makanan juga ternyata akan berkurang.’
Berdasarkan sebuah penelitian, ketika seseorang yang mengunyah 1,5 kali lebih lama, kalori yang masuk ke tubuhnya dapat berkurang hingga 9,5 persen. Ketika ia mengunyah lebih lama lagi, jumlah kalori yang masuk akan semakin berkurang hingga 15 persen.
Sudah bukan rahasia lagi, hitungan kalori sangat erat kaitannya dengan berat badan seseorang. Kalau ingin turunkan berat badan, sudah pasti kalori yang masuk ke tubuh tidak boleh berlebihan.
Kunyah lebih lama dan fokus pada makanan
Tidak hanya mengunyah lebih lama, untuk dapat mengoptimalkan penurunan berat badan, seseorang juga harus fokus saat makan. Jangan ada distraksi lain seperti TV, ponsel atau jenis hiburan lainnya.
Berbagai distraksi ini berpotensi membuat seseorang kurang peka terhadap sinyal kenyang yang disampaikan otak. Bukan tidak mungkin durasi panjang saat makan justru menyebabkan kelebihan makanan dan kalori yang masuk ke tubuh.
Akan lebih baik jika waktu makan diisi dengan duduk di meja makan dan menikmati setiap suap yang disajikan.
Jadi, selain perubahan pola makan, gaya hidup dan olahraga rutin, untuk menurunkan berat badan penting juga perhatikan kecepatan saat makan. Mengunyah setiap suap makanan dengan perlahan hingga benar-benar lumat sempurna sebelum ditelan. Hal sederhana ini akan mampu bantu sukseskan program diet Anda dengan optimal.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!
[NP/ RVS]