Sehat dan Bugar

Olahraga Saat Sakit, Apakah Baik untuk Tubuh?

dr. Arina Heidyana, 08 Des 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saking sukanya berolahraga, Anda tetap melakukannya meski sedang sakit? Memang, olahraga saat sakit diperbolehkan? Berikut jawabannya.

Olahraga Saat Sakit, Apakah Baik untuk Tubuh?

Olahraga rutin setiap hari memang disarankan karena baik untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur bisa mengurangi risiko terkena penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Nah, ketika sudah terbiasa dengan jadwal olahraga harian, kamu mungkin sulit melewatkan aktivitas satu ini, bahkan saat sedang sakit sekali pun.

Pertanyaannya, bolehkah olahraga saat sakit? Apakah olahraga saat sakit akan mempercepat kesembuhan atau malah sebaliknya? Simak penjelasan di bawah ini, ya!

Kondisi Sakit yang Masih Boleh Berolahraga

Contoh Olahraga Low Impact

Pada dasarnya, olahraga pada saat sakit boleh-boleh saja, asalkan sakit yang diderita tidak terlalu parah. 

Jika sakit yang dikeluhkan gejalanya berada di atas leher, maka aman bagi kamu untuk berolahraga saat sakit. Berikut beberapa kondisi yang masih memungkinkan kamu olahraga ketika sakit:

1. Sakit Telinga

Sakit telinga ringan yang tidak disertai demam dan gangguan keseimbangan, masih boleh melakukan olahraga.

2. Pilek

Pilek ringan juga masih memungkinkan untuk olahraga. Perlu diingat bahwa pilek bisa menular. Jadi, cegah penyebaran pilek saat berolahraga dengan memperhatikan kebersihan, seperti cuci tangan dan tutup mulut saat batuk atau bersin.

3. Radang Tenggorokan

Olahraga pada saat sakit tenggorokan juga diperbolehkan. Konsumsi air yang cukup saat olahraga untuk bantu meredakan iritasi di tenggorokan, ya!

4. Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat memang bisa membuat tidak nyaman. Namun, bukan berarti kamu dilarang berolahraga. 

Faktanya, berolahraga dapat membantu membuka saluran hidung dan membantu kamu bernapas lebih baik. Hal yang terpenting adalah tidak ada keluhan lain, seperti demam, batuk, atau sesak.

Lakukan olahraga ringan saat sakit yang kamu derita tidak terlalu parah. Jenis olahraga yang bisa kamu pilih, di antaranya jalan santai, joging, sepeda santai, atau aerobik ringan.

Mulailah berolahraga ringan selama 10 menit terlebih dahulu. Jika merasa tidak enak, hentikan aktivitas segera.

Artikel lainnya: Ragam Pilihan Olahraga yang Baik untuk Penderita Mag

Kondisi Sakit yang Dilarang Berolahraga

Cara Membedakan Demam karena Sakit Tipes dan DBD

Olahraga bisa berefek merugikan jika kamu sedang dalam kondisi sakit berat. Jika keluhan yang kamu rasakan berada di bawah leher, jangan memaksakan untuk olahraga saat sakit. Kamu bisa dengan mudah mengalami dehidrasi dan memperparah sakit yang dirasakan. 

Berikut beberapa kondisi yang tidak diperbolehkan olahraga sakit:

1. Demam

Jangan olahraga jika kamu merasakan demam, menggigil, dan nyeri badan. Selain gampang dehidrasi, demam juga menurunkan kekuatan dan daya tahan otot sehingga kamu jadi lebih mudah cedera.

2. Batuk Berdahak Terus-menerus

Batuk produktif atau batuk yang berdahak dan terus-menerus dapat membuat kamu sulit mengambil napas dalam, terutama ketika detak jantung meningkat saat berolahraga. Kamu akan lebih mudah lelah dan berisiko mengalami sesak napas.

Artikel lainnya: Bolehkah Olahraga Saat Kena Radang Tenggorokan?

3. Influenza

Hindari olahraga ketika kamu mengalami gejala flu, seperti demam, menggigil, nyeri badan, dan sakit kepala. Olahraga justru dapat memperlambat proses penyembuhan dan penelitian menunjukkan bahwa olahraga intensitas tinggi dapat melemahkan sistem imun.

4. Gangguan Pencernaan

Nyeri perut, mual, muntah, maupun diare akan membuat kamu merasa lemah dan gampang dehidrasi. Ambil jeda dan biarkan gejala membaik sebelum melanjutkan aktivitas.

Apa Bahaya Memaksakan Olahraga Saat Sakit?

Obat Analgesik-Antipiretik (Obat Demam)

Kamu tidak boleh menganggap enteng kondisi sakit yang terlarang untuk berolahraga. Karena, jika tetap dipaksakan akan meningkatkan risiko timbulnya kondisi yang lebih berat, sepert:

  • Dehidrasi: Muntah dan diare bisa membuat kamu kehilangan banyak cairan. Jika kamu memaksakan olahraga saat sakit, maka cairan tubuh yang keluar akan lebih banyak lagi dan risiko dehidrasi kian meningkat.
  • Cedera: Demam dan gangguan pencernaan bisa membuat kamu menjadi lemah, lemas, dan sulit mempertahankan keseimbangan. Akibatnya, kamu jadi mudah mengalami cedera saat tetap ingin berolahraga.
  • Pusing: flu, demam, dan batuk bisa membuat kamu merasa pusing dan sakit kepala. Selain membuat kamu sulit melakukan olahraga jenis apa pun, kondisi ini memperbesar risiko cedera.
  • Mual: Tetap memaksakan olahraga saat sakit parah bisa memicu mual dan justru memperburuk keadaan.

Banyak orang khawatir cuti berolahraga terlalu lama membuat massa otot hilang atau badan jadi berat ketika diajak aktif lagi. Karena itu, tidak sedikit orang nekat olahraga saat sakit.

Artikel lainnya: Badan Sering Pegal meski Sering Olahraga, Apa yang Salah?

Bagaimanapun penting untuk memberikan waktu pemulihan kepada tubuh kamu setelah sakit. Saat gejala sudah mereda dan energi sudah mulai terkumpul, cobalah secara bertahap memperkenalkan kembali aktivitas fisik pada tubuh. Lakukan dalam durasi yang cukup dengan intensitas ringan.

Bila lelah, jangan ragu untuk beristirahat atau berhenti. Tak lupa, #JagaSehatmu dengan selalu mencukupi kebutuhan air saat olahraga.

Jika kondisi sakit lebih parah, sebaiknya istirahat di rumah. Mintalah saran dokter untuk mempercepat pemulihan. Konsultasi lebih mudah, pakai layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter aja!

(ADT/JKT)

Olahraga
  • Return to Play in Football: An Evidence-based Approach. Diakses 2022.  Return to Play After Infectious Disease
  • European Medical Journal. Diakses 2022. Exercise and Rhinitis in Athletes
  • Sports Health. Diakses 2022. Febrile Illness in the Athlete
  • Clinical and Experimental Gastroenterology. Diakses 2022. Acute gastroenteritis: from guidelines to real life
  • Frontiers in Immunology. Diakses 2022. Debunking the Myth of Exercise-Induced Immune Suppression: Redefining the Impact of Exercise on Immunological Health Across the Lifespan