Dalam tiga dekade terakhir, prevalensi berat badan berlebih serta obesitas telah meningkat secara drastis. Selain disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi makanan tinggi lemak, faktor genetik diperkirakan turut andil pada 40–90 persen kegemukan. Meski demikian, orang dengan gen gemuk juga ingin memiliki tubuh langsing. Mungkinkah ini terwujud?
Genetik dan berat badan
Pada tahun 2007, ditemukan bahwa suatu gen yang disebut FTO (fat mass and obesity-associated) berhubungan secara langsung dengan lemak. FTO berperan sebagai ‘sensor nutrisi’, yakni memengaruhi jumlah makanan yang ingin seseorang konsumsi, serta tingkat kelaparan mereka.
Variasi dalam gen ini dapat memengaruhi kemampuan FTO dalam regulasi asupan makanan, serta membuat orang dengan gen tersebut mudah lapar. Di antara gen lainnya, FTO telah memperlihatkan memiliki hubungan yang paling kuat dengan obesitas.
Orang yang memiliki sepasang gen tersebut diketahui memiliki berat badan 3 kg lebih berat serta memiliki kemungkinan 1,7 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami obesitas.
Para peneliti telah melihat bagaimana mereka yang mengidap obesitas dan memiliki gen FTO. Grup yang sedang diterapi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gen FTO. Penelitian ini juga mengamati bagaimana orang dengan gen FTO merespons terhadap berbagai cara terapi penurunan berat badan.
Dari semua studi yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa memiliki gen FTO membuat seseorang memiliki berat badan berlebih, namun tidak memengaruhi kemampuan mereka dalam menurunkannya lewat diet, olahraga maupun terapi lainnya.
Berbagai studi pun menyimpulkan bahwa gen FTO secara positif berhubungan dengan obesitas. Namun, strategi penurunan berat badan dalam berbagai cara sama efektifnya bagi mereka yang memiliki gen tersebut ataupun tidak.
Peningkatan dalam frekuensi olahraga dapat menetralkan efek dari kerja gen FTO. Aktivitas fisik pun cukup efektif mencegah FTO menyebabkan obesitas.
Dari penelitian di atas, banyak individu dengan gen FTO secara konsisten menerapkan olahraga selama 30 menit dalam 5 hari setiap minggunya, dan mampu terhindar dari obesitas atau kegemukan. Jadi, orang yang memiliki gen gemuk sekalipun juga dapat mendapatkan tubuh langsing.
Tips menurunkan berat badan bagi Anda yang memiliki gen gemuk
Selain melakukan olahraga secara rutin, hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan berat badan saat memiliki gen gemuk atau FTO adalah sebagai berikut:
-
Makanlah lebih sering.
Jangan kurangi frekuensi makan dan jangan melewatkan sarapan. Di siang hari Anda akan merasa sangat lapar bila tidak sarapan. Asupan pun menjadi tidak terkontrol hingga malam harinya.
Makanlah lebih sering dengan porsi sedikit. Anda bisa menggunakan kalkulator kalori untuk mengontrol menu yang dikonsumsi.
-
Hindari diet rendah kalori.
Orang dengan gen FTO tidak akan merasakan kenyang dari diet rendah kalori. Jika tidak merasa puas terhadap makanan yang dikonsumsi, Anda akan tergoda untuk makan lebih banyak.
Akan lebih baik bila Anda menjalankan diet sesuai DNA atau yang lebih populer disebut diet gen. Sebelum melakukan diet gen, Anda diharuskan melakukan test gen, yaitu pemeriksaan genetik yang dalam hal ini dilakukan untuk memeriksa gen dalam tubuh terkait dengan pola makan dan berat badan.
Dengan test gen tersebut, Anda dapat mengetahui pola diet yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
-
Konsumsi menu rendah lemak.
Hal ini akan mengontrol asupan energi Anda.
-
Hindari makanan cepat saji.
Junk food dapat menstimulasi kebiasaan negatif, karena merupakan makanan tinggi kalori.
Khusus untuk pria dengan gen gemuk
Pria memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kelebihan berat badan maupun obesitas. Sebab, pria lebih jarang mengikuti program pengurangan berat badan.
Namun setelah diteliti, sebagian besar pria lebih berkeinginan untuk mengikuti program dengan tipikal sebagai berikut:
- Menekankan pola makan dan aktivitas yang sehat, dibandingkan melakukan diet dalam artian mengurangi porsi makanan.
- Dilakukan dalam suatu komunitas. Contohnya klub olahraga, di mana para pria dapat merasakan hubungan ‘senasib’ yang lebih kuat antara satu dengan lainnya.
- Menawarkan opsi ‘khusus pria’.
Ketika para pria mengikuti program penurunan berat badan, mereka melakukannya dengan baik, dengan angka putus olahraga yang lebih rendah dibandingkan wanita. Beberapa bukti pun menunjukkan bahwa ternyata pria dapat menurunkan berat badan lebih cepat dibandingkan wanita.
Bagi para pria yang ingin menurunkan berat badan, studi membuktikan bahwa beberapa komponen ini dapat menjadi cara menurunkan berat badan yang baik, terutama untuk pria dengan gen gemuk:
- Kombinasi menurunkan berat badan dengan diet yang baik dan benar serta aktivitas fisik.
- Memilih olahraga yang dilakukan secara berkelompok.
- Penggunaan teknik perubahan perilaku, seperti menetapkan tujuan dengan batasan waktu, atau self-monitoring, serta menggunakan teknologi atau alat seperti pedometer.
- Mengikuti program klub olahraga profesional, walaupun program ini mungkin tidak akan sesuai dengan semua pria.
Masih terdapat keterbatasan bukti pada bagaimana cara mempertahankan penurunan berat badan pada pria. Namun, teknik perubahan perilaku seperti dijelaskan di atas dapat cukup membantu.
Jadi, walaupun Anda memiliki gen FTO atau gen gemuk, jangan jadikan alasan untuk berdiam diri. Faktanya, kegemukan akibat pengaruh genetik juga dapat diatasi dengan strategi yang sama dengan orang tanpa gen gemuk, asal dilakukan secara konsisten.
Untuk hasil yang optimal, Anda dapat mencoba melakukan test gen dan kemudian menjalankan diet gen, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dengan demikian, tubuh langsing bukan sekadar impian semata bagi orang yang memiliki gen gemuk. Lakukan berbagai kiat di atas agar terhindar dari obesitas dan penyakit berbahaya lainnya akibat kegemukan.
[NP/ RH]