Pernahkah Anda mendengar istilah olahraga TRX? Ini merupakan jenis olahraga ketahanan yang diperkenalkan oleh mantan tentara Angkatan Laut Amerika Sekirat, Randy Hentrick pada tahun 1997. TRX atau total body resistance exercise mirip dengan olahraga angkat beban. Bedanya, beban yang digunakan pada TRX menggunakan berat tubuh pelakunya sendiri.
TRX sangat baik untuk ketahanan tubuh, sehingga sering dilakukan oleh atlet angkat beban maupun individu yang baru mulai berolahraga. Selain itu, olahraga jenis ini juga dapat dilakukan di rumah karena hanya membutuhkan bantuan dari tali yang didesain khusus.
Kendati demikian, bagi Anda yang benar-benar pemula dan baru ingin mencoba, TRX sebaiknya dilakukan di pusat kebugaran (gym) di bawah mandat pelatih yang ahli. Selain untuk menghindari cedera, tindakan ini dilakukan untuk mengetahui cara serta posisi yang betul dan nyaman bagi Anda. Jika sudah terbiasa dan tahu bagaimana melakukannya, barulah Anda dapat melakukannya sendiri di rumah.
Manfaat olahraga TRX
Layaknya jenis olahraga lain, TRX juga bisa memberikan segudang manfaat sehat. Para ahli menyebut, olahraga jenis ini bisa membantu melatih otot perut, otot lengan, otot tungkai, otot bokong, dan otot punggung.
Tak cuma itu, olahraga TRX juga baik untuk melatih kelenturan, keseimbangan, serta koordinasi tubuh. Olahraga jenis ini pun disebut mampu mengoptimalkan kerja jantung meski hanya dilakukan sebentar. Efek sampingnya terhadap tubuh, khususnya bagian bawah, juga tergolong rendah.
Siapa saja yang bisa melakukan olahraga TRX?
Olahraga TRX dapat dilakukan oleh siapa saja. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulainya. Misalnya, jika Anda mengidap diabetes, pastikan tingkat latihan TRX pertama disesuaikan dengan kondisi tubuh. Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan kadar gula darah sebelum, saat, dan sesudah latihan.
Sedangkan, jika Anda memiliki gangguan kesehatan pada jantung, jangan ragu untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada spesialis jantung sebelum memulai olahraga TRX. Ini karena gerakan yang dilakukan pada olahraga TRX benar-benar berkaitan dengan kinerja jantung.
Apabila Anda memiliki cedera lutut, punggung, artritis, maupun batasan fisik macam apa pun, tanyakanlah kepada dokter apakah aman untuk melakukan TRX. Jika memungkinkan, selanjutnya Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut pada pelatih agar memberikan latihan yang tidak membebani sendi maupun otot yang cedera.
Sementara itu, jika Anda hamil dan telah melakukan olahraga dengan kapasitas seperti TRX sebelum kehamilan, maka jenis olahraga ini tergolong aman. Dengan catatan, kehamilan berlangsung sehat dan Anda melakukannya di bawah pengawasan pelatih yang berpengalaman. Akan tetapi, jika perut semakin besar, Anda harus menghentikan segala gerakan olahraga yang menyangkut otot perut. Pada trimester ketiga, Anda juga tidak disarankan untuk melakukan olahraga yang membutuhkan posisi telentang, karena dapat mengganggu aliran darah ke janin di dalam kandungan.
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencoba olahraga TRX? Jika ya, pastikan Anda melakukannya secara rutin dan di bawah pengawasan ahli. Dengan demikian, Anda akan merasakan sendiri beragam manfaat sehatnya.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!
[NB/ RVS]