Sarapan Sebelum atau Setelah Olahraga, Mana yang Terbaik?

Olahraga dan nutrisi adalah dua faktor yang dapat menentukan kesehatan Anda secara umum. Keduanya juga saling memengaruhi satu sama lain. Mengonsumsi sesuatu sebelum olahraga bisa menjadi “bahan bakar”, dan juga untuk proses pemulihan setelahnya. 

Namun, ada pula yang memilih sarapan setelah olahraga. Jadi, baiknya, sarapan dulu atau olahraga dulu? Temukan jawabannya di sini.

Sebuah studi di Inggris yang dimuat oleh American Journal of Physiology: Endocrinology and Metabolism menemukan sarapan sebelum olahraga akan memicu tubuh untuk lebih banyak membakar karbohidrat.

Studi melibatkan 12 pria sehat yang melakukan 1 jam bersepeda di pagi hari. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberikan sarapan bubur susu 2 jam sebelum bersepeda. Kelompok kedua diberi makanan yang sama, tapi setelah bersepeda. 

Dari kadar gula darah dan gula dalam otot sukarelawan, ditemukan sarapan sebelum berolahraga meningkatkan kemampuan tubuh membakar kalori saat olahraga.

Artikel lainnya: Olahraga Sebelum Sarapan Bakar Lebih Banyak Lemak

Diketahui juga kalau kemampuan tubuh untuk mencerna dan mengolah makanan yang dikonsumsi meningkat setelah olahraga usai. Gula yang dibakar tersebut tak hanya yang terdapat dalam darah, tapi juga melibatkan gula di dalam otot.

Selanjutnya, setengah dari banyak studi yang pernah dilakukan menyatakan bahwa performa menjadi lebih baik ketika sarapan sebelum olahraga. Apalagi, jika olahraga dilakukan dalam durasi lebih dari 1 jam.

Makanan yang akan menguntungkan kondisi tersebut mencakup karbohidrat sebagai komponen utama.

Lantas, bagaimana dengan sarapan setelah olahraga? Apakah lebih menguntungkan kesehatan tubuh?

Ketika Anda memutuskan untuk tidak sarapan sebelum berolahraga, energi yang digunakan berasal dari lemak tubuh. Hal ini akan menguntungkan apabila Anda sedang berusaha membakar lemak atau berdiet.

Dalam suatu studi ditemukan bahwa pembakaran lemak lebih tinggi ketika seseorang tidak makan sebelumnya. 

Hal ini mungkin menggoda Anda untuk menurunkan berat badan dan membakar lemak lebih banyak. Akan tetapi, ditemukan bahwa berolahraga dalam keadaan belum makan tidak akan memicu penurunan berat badan maupun lemak lebih banyak dari yang diperkirakan.

Artikel lainnya: Berapa Jarak Waktu Ideal Antara Makan dan Olahraga?

Sarapan sebelum berolahraga dapat menguntungkan untuk kelompok tertentu, misalnya atlet dan orang awam yang melakukan olahraga lebih dari satu jam.

Namun, seseorang yang aktif secara fisik pada umumnya mampu mendapatkan keuntungan dari sarapan sebelum maupun setelah olahraga. 

Bagi sebagian orang, makan sebelum berolahraga bisa membuat mual. Namun, ada pula yang akan merasa lemas tanpa sarapan terlebih dahulu.

Perlu diingat, jeda antara makan dan berolahraga harus diperhatikan. Semakin pendek durasi waktunya, sebaiknya semakin sedikit porsi makanan yang dikonsumsi untuk mengurangi kembung dan tidak nyaman saat berolahraga.

Pilihan untuk sarapan atau tidak sebelum olahraga dapat bervariasi berdasarkan situasi dan kondisi. Namun, para ahli menyarankan agar Anda tetap makan setelah berolahraga, khususnya bagi yang memilih tidak sarapan sebelumnya.

Dengan demikian, produksi protein dalam tubuh akan meningkat, dibandingkan tidak makan sama sekali setelah berolahraga. 

Usahakan untuk makan sedikit segera setelah berolahraga, terutama protein, untuk memperbaiki otot dan jaringan tubuh lain. Konsumsi juga karbohidrat untuk memulihkan penyimpanan glikogen.

Pilihan sarapan sebelum olahraga ataupun setelahnya ada di tangan Anda. Yang terpenting, makanlah sedikit segera setelah selesai berolahraga. Nutrisi dalam makanan akan membantu tubuh memulihkan diri setelah berkeringat.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar topik ini, jangan ragu untuk menanyakannya kepada dokter melalui fitur Live Chat.

[HNS/JKT]