Apakah Anda salah satu dari sekian banyak pemudik Lebaran tahun ini? Jika ya, lakukan persiapan secara matang sebelum melakukan perjalanan jauh pulang ke kampung halaman. Arus mudik bisa menjadi “kejam”, dalam arti macet, jalanan yang dipadati kendaraan, suara bising, polusi udara dari asal knalpot kendaraan bermotor, atau rute yang berkelok-kelok. Bagi beberapa orang, hal-hal tersebut bisa bikin pusing, perut kembung, hingga mengundang rasa mual.
Jika pernah merasakan keadaan tersebut, kemungkinan besar Anda mengalami mabuk perjalanan. Kondisi ini sering dikeluhkan selama mudik.
“Mabuk perjalanan dalam dunia medis disebut dengan motion sickness, yaitu suatu kondisi seseorang merasa pusing, mengalami perut kembung, mual, dan muntah selama perjalanan. Hal ini terjadi ketika ada “perbedaan informasi” yang diterima antara mata dan bagian dalam telinga tempat kendali keseimbangan berada,” ujar dr. Jessica Florencia dari KlikDokter.
Menurut dr. Jessica, kondisi tersebut dapat menyebabkan otak menerima informasi yang berbeda, sehingga memicu perasaan pusing, kembung, mual, dan muntah. Kondisi ini dapat terjadi saat Anda dalam perjalanan darat, laut, maupun udara.
Mengatasi mual saat perjalanan mudik
Berdasarkan sebuah penelitian, 3 dari 10 orang rentan mengalami mabuk perjalanan. Wanita, wanita hamil, dan anak-anak yang berusia 3-12 tahun termasuk dalam kelompok ini.
Untuk mencegah mabuk perjalanan saat mudik, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi gejala mabuk perjalanan, sebagai usaha yang berkaitan dengan menjaga mata dan kendali keseimbangan lewat telinga tetap dalam kondisi stabil. Dipaparkan oleh dr. Jessica, berikut ini adalah beberapa tipsnya.
1. Usahakan agar gerakan tubuh dan kepala dijaga seminim mungkin. Menggunakan ganjalan leher atau bantalan kepala dapat membantu supaya kepala Anda tidak terlalu banyak bergerak.
2. Pastikan agar pandangan mata terfiksasi pada objek yang stabil. Hindari membaca atau bermain karena dapat membuat gejala semakin parah. Menutup mata juga dapat membantu mengurangi gejala.
3. Bernapaslah dengan udara segar. Membuka jendela atau mencari udara segar ke dek kapal akan membantu mengurangi gejala. Hindari udara yang terlalu panas atau terlalu dingin.
4. Relaksasi. Mendengarkan musik atau menenangkan diri dengan teknik pernapasan dalam juga dapat membantu.
5. Hindari makan terlalu kenyang atau minum terlalu banyak.
6. Tetap tenang dan rencanakan perjalanan Anda sejak jauh hari agar Anda terhindar dari kekhawatiran atau hiruk pikuk perjalanan karena terlalu terburu-buru dan tidak terencana dengan baik.
Jika Anda atau keluarga termasuk dalam kelompok orang sering mengalami mabuk perjalanan yang berat, sebaiknya Anda menyiapkan obat-obatan sebagai antisipasi jika Anda mengalaminya lagi. Meski demikian, sebelum mengonsumsi obat-obatan konsultasikan terlebih dulu hal ini dengan dokter.
Obat untuk mengatasi mual saat perjalanan mudik
Anda boleh mengonsumsi obat pencegah mual saat perjalanan mudik. Namun, perlu diingat bahwa penyerapan obat-obatan ini tidak akan baik bila Anda sudah mengalami gejala. Ini karena pada momen tersebut proses pencernaan sedang terganggu. Pastikan Anda sudah mengonsumsi obat-obatan tersebut sebelum memulai perjalanan.
“Obat-obatan tersebut perlu dikonsumsi sesuai dengan aturan pakai. Mengingat hampir seluruh obat-obatan ini biasanya menyebabkan rasa kantuk, maka sebaiknya Anda tidak mengemudi setelah minum obat,” kata dr. Jessica.
Jika Anda lebih menyukai pengobatan yang alami, dr. Jessica merekomendasikan minuman jahe yang khasiatnya mampu mengatasi rasa mual. Minuman jahe dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi gejala mual saat perjalanan mudik.
Nah, lakukan enam tips di atas sebagai upaya untuk mengatasi mual saat perjalanan mudik. Sebelum mudik, persiapkan segalanya dengan matang. Jangan lupa memasukkan obat pencegah mual atau minuman jahe sebagai antisipasi terjadinya mabuk perjalanan. Selamat mudik dan semoga selamat sampai tujuan!
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!
[RN/ RVS]