Saat menjalankan ibadah puasa, apalagi saat melakukan perjalanan mudik sambil berpuasa, Anda rentan mengalami dehidrasi. Dilansir dari Mayoclinic, dehidrasi bisa terjadi ketika Anda menggunakan atau kehilangan lebih banyak cairan daripada yang Anda konsumsi. Akibatnya, tubuh Anda tidak memiliki cukup cairan untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal. Nah, ketika Anda tidak segera mengganti cairan yang hilang tersebut, Anda rentan mengalami dehidrasi.
Pada dasarnya, kondisi dehidrasi bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari orang tua hingga anak-anak. Di musim kemarau yang berangin kerap membawa debu dan serangga yang dapat mengontaminasi makanan. Peluang untuk terjangkitnya diare menjadi lebih besar pada musim ini. Penyakit diare inilah yang sering kali menjadi penyebab dehidrasi pada anak. Sedangkan pada orang dewasa, dehidrasi sering disebabkan oleh aktivitas fisik yang terlalu keras, misalnya olahraga, tanpa diimbangi dengan asupan cairan yang cukup. Dehidrasi juga rentan terjadi saat seseorang menjalankan ibadah puasa.
Menurut dr.Rio Aditya, dilihat dari tanda dehidrasi, kondisi kekurangan cairan ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Kategori tersebut yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang dan dehidrasi berat. Pada kasus dehidrasi berat, apabila tidak ditangani dengan segera, bisa menyebabkan kematian.
Beberapa penyebab dehidrasi yang harus Anda waspadai di antaranya demam, diare, kurangnya kadar insulin dalam tubuh, dan luka bakar. Selain itu, dehidrasi juga bisa diakibatkan oleh infeksi pada usus atau perut (gastroenteritis), penyumbatan usus (obstruksi usus) dan kondisi tubuh kepanasan atau heatstroke. Kondisi yang terakhir ini bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Perlu Anda ketahui, tanda-tanda dehidrasi sering tidak dikenali. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali sejumlah gejala dehidrasi agar Anda bisa dapat mengatasinya dengan segera. Berikut ini adalah beberapa tanda dehidrasi yang perlu Anda waspadai :
1. Badan lemas
Kondisi badan lemas sering terjadi ketika seseorang dehidrasi. Jika tubuh Anda terasa semakin lemas dan malas untuk minum air mineral, waspadalah. Dalam kondisi tersebut, dehidrasi di dalam tubuh Anda bisa semakin memburuk.
2. Bibir kering
Salah satu tanda dehidrasi yang tampak adalah bibir menjadi kering. Selain bibir yang mengering, mukosa mulut (rongga mulut) pun juga rentan menjadi kering juga. Saat puasa, bibir juga sering tampak kering, tapi biasanya tidak diikuti dengan badan lemas.
3. Kesadaran menurun
Penurunan kesadaran biasanya terjadi setelah badan terasa semakin lemas. Respon juga semakin berkurang. Dalam keadaan ini, Anda bisa kehilangan kesadaran. Kondisi ini terjadi karena otak tidak mendapat suplai darah yang cukup. Tubuh memerlukan air sebagai transportasi untuk membawa darah ke seluruh tubuh. Saat dehidrasi, fungsi tersebut menjadi terganggu.
4. Mata Cekung
Jika melihat mata Anda menjadi cekung, bagian bawah kelopak mata semakin besar dan mata terlihat sayu, artinya Anda memasuki kategori dehidrasi sedang. Kondisi ini dapat berpotensi menuju dehidrasi berat.
5. Jantung berdebar
Saat dehidrasi, untuk memenuhi kebutuhan suplai darah ke seluruh organ tubuh, jantung akan bekerja lebih ekstra untuk memompa darah. Agar organ tetap mendapatkan cukup suplai darah, maka jantung akan berdetak lebih cepat. Dalam keadaan ini Anda merasakan jantung menjadi berdebar-debar melebihi kondisi normal.
6. Jumlah urine berkurang
Dalam kondisi puasa, jumlah urine pun sebenarnya berkurang dari biasanya. Namun, dalam kondisi dehidrasi, Anda juga merasakan gejala-gejala di atas. Ditambah lagi, dalam keadaan dehidrasi, tubuh yang kekurangan cairan akan berusaha mempertahankan cairan yang tersisa, dengan cara mencegah pengeluaran cairan.
Dengan mengenali sejumlah gejala dehidrasi di atas, Anda dapat melindungi diri dan keluarga dari kondisi dehidrasi bisa membahayakan kesehatan. Jika Anda hendak mudik sambil menjalankan ibadah puasa, penuhi kebutuhan cairan saat sahur dengan minum air dalam jumlah yang cukup. Selain itu, jangan tunda berbuka puasa jika memang sudah tiba waktunya.
[RH]