Seks

Bahaya Menggunakan Poppers Saat Berhubungan Seks

Christovel Ramot, 02 Sep 2024

Ditinjau oleh dr. Gia Pratama

Poppers adalah bahan kimia yang digunakan sebagai zat penghirup untuk efek relaksasi otot dan euforia sementara, sering digunakan dalam konteks seksual.

Bahaya Menggunakan Poppers Saat Berhubungan Seks

Poppers adalah sekelompok bahan kimia yang umumnya digunakan sebagai zat penghirup yang memberikan efek relaksasi otot dan euforia sementara. Zat ini kerap dipakai dalam konteks seksual untuk meningkatkan sensasi dan melonggarkan otot sfingter anal.

Meskipun penggunaan poppers tersebar luas di beberapa komunitas, ada banyak risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaannya, terutama saat digunakan bersamaan dengan aktivitas seksual.

Pada artikel ini, dr. Gia Pratama akan membahas apa itu poppers, bagaimana mereka bekerja, dan bahaya kesehatan yang ditimbulkannya.

Artikel lainnya: 14 Fakta Menarik tentang Seks yang Perlu Anda Tahu

Apa Itu Poppers?

Poppers adalah nama umum untuk berbagai senyawa nitrit, termasuk amil nitrit, butil nitrit, dan isobutil nitrit. Mereka dijual dalam botol kecil dan sering kali dihirup untuk menghasilkan efek psikoaktif yang cepat.

Poppers pertama kali digunakan dalam dunia medis untuk mengobati angina pectoris, tetapi kini lebih dikenal sebagai zat rekreasi.

Bagaimana Poppers Bekerja?

Poppers bekerja dengan melepaskan oksida nitrat ke dalam tubuh, yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi).

Ini menghasilkan penurunan tekanan darah yang cepat dan peningkatan aliran darah, yang dapat menyebabkan perasaan euforia, relaksasi otot, dan peningkatan sensasi seksual.

Efek Samping Poppers

Efek ini biasanya berlangsung singkat, sekitar beberapa menit saja. Tentu poppers memiliki efek samping dan bahaya saat digunakan, seperti:

1. Penurunan tekanan darah mendadak

Salah satu efek paling signifikan dari poppers adalah penurunan tekanan darah yang mendadak. Vasodilatasi yang disebabkan oleh poppers dapat menyebabkan tekanan darah turun dengan cepat, yang bisa berbahaya terutama bagi orang dengan kondisi jantung atau tekanan darah rendah.

Penurunan tekanan darah yang mendadak dapat menyebabkan pusing, pingsan, dan bahkan serangan jantung dalam kasus yang parah.

Artikel lainnya: 5 Penyebab Badan Pegal Setelah Berhubungan Seks

2. Risiko keracunan dan kematian

Penggunaan poppers juga membawa risiko keracunan. Poppers mengandung bahan kimia yang sangat kuat, dan overdosis dapat menyebabkan keracunan yang serius.

Gejala keracunan poppers termasuk mual, muntah, sakit kepala, dan gangguan pernapasan. Dalam beberapa kasus, keracunan poppers dapat berakibat fatal.

3. Efek pada sistem saraf dan kognitif

Penggunaan jangka panjang poppers dapat memiliki dampak negatif pada sistem saraf dan fungsi kognitif. Beberapa pengguna melaporkan mengalami masalah dengan konsentrasi, memori, dan kemampuan belajar.

Efek jangka panjang pada otak ini masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada bukti bahwa penggunaan berulang dapat merusak sistem saraf pusat.

4. Risiko interaksi dengan obat lain

Poppers dapat berinteraksi dengan obat lain, terutama obat untuk disfungsi ereksi seperti sildenafil (Viagra). Kedua zat ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang signifikan ketika digunakan bersama, yang dapat berakibat fatal.

Selain itu, interaksi dengan obat lain seperti antihipertensi dan obat kardiovaskular dapat meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.

Artikel lainnya: Badan Lemas Usai Hubungan Seks? Coba Makan Ini

5. Kerusakan jaringan mukosa dan infeksi

Poppers dapat menyebabkan iritasi pada jaringan mukosa hidung dan mulut saat dihirup. Iritasi ini dapat menyebabkan luka dan meningkatkan risiko infeksi.

Pengguna poppers yang sering dapat mengalami kerusakan pada jaringan hidung dan mulut mereka, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

6. Bahaya pada mata dan penglihatan

Kontak langsung antara poppers dan mata dapat menyebabkan kerusakan serius pada mata, termasuk kebutaan sementara atau permanen. Bahan kimia dalam poppers sangat korosif dan dapat merusak jaringan mata jika terkena secara langsung.

7. Efek psikologis dan kecanduan

Meskipun poppers tidak dianggap sangat adiktif secara fisik, mereka dapat menyebabkan ketergantungan psikologis.

Pengguna mungkin merasa bahwa mereka membutuhkan poppers untuk mencapai kenikmatan seksual yang maksimal, yang dapat menyebabkan penggunaan berulang dan peningkatan risiko kesehatan.

Artikel lainnya: Beragam Perubahan pada Badan Setelah Berhubungan Seks

8. Komplikasi seksual dan risiko infeksi menular seksual (IMS)

Penggunaan poppers sering dikaitkan dengan aktivitas seksual yang berisiko lebih tinggi, termasuk seks tanpa kondom.

Efek relaksasi otot dari poppers dapat menyebabkan pengguna lebih cenderung terlibat dalam perilaku seksual yang berisiko, yang meningkatkan kemungkinan tertular IMS seperti HIV, gonore, dan sifilis.

Penggunaan poppers saat berhubungan seks membawa banyak risiko kesehatan yang signifikan. Meskipun poppers dapat memberikan efek euforia dan relaksasi otot, manfaat jangka pendek ini tidak sebanding dengan bahaya jangka panjang yang ditimbulkannya.

Penurunan tekanan darah yang mendadak, risiko keracunan, efek pada sistem saraf dan kognitif, interaksi dengan obat lain, kerusakan jaringan mukosa, bahaya pada mata, efek psikologis dan kecanduan, serta peningkatan risiko IMS adalah beberapa alasan mengapa penggunaan poppers harus dihindari.

Sebaiknya setiap individu menyadari risiko-risiko ini dan mencari cara lain untuk meningkatkan pengalaman seksual yang lebih aman dan sehat. Jika Kamu atau seseorang yang Kamu kenal mengalami efek samping dari penggunaan poppers, segera mencari bantuan medis.

Mengutamakan kesehatan dan keselamatan dalam semua aspek kehidupan, termasuk aktivitas seksual, adalah langkah penting menuju kesejahteraan yang lebih baik.

Jangan ambil risiko dengan kesehatan Kamu. Dapatkan informasi lengkap tentang keamanan saat berhubungan seks di KlikDokter, media kesehatan terpercaya. Unduh aplikasi KlikDokter sekarang dan jangan lupa #JagaSehatmu selalu ya!