Seks

Mengatasi Kehilangan Gairah Bercinta Setelah Lelah Mengasuh Anak dan Bekerja

Keintiman sering terabaikan akibat lelah bekerja dan mengasuh anak. Cari tahu cara mengatasi tantangan ini untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan pasangan Kamu.

Mengatasi Kehilangan Gairah Bercinta Setelah Lelah Mengasuh Anak dan Bekerja

Pernikahan yang harmonis sering kali menjadi tantangan tersendiri setelah pasangan memiliki anak. Kehadiran anak di tengah-tengah keluarga memang membawa kebahagiaan, tetapi juga menambah tanggung jawab yang signifikan, baik secara fisik maupun emosional.

Banyak pasangan mengalami penurunan frekuensi bercinta, atau bahkan memasuki fase sexless marriage, di mana hubungan seksual menjadi sangat jarang atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Salah satu penyebab utamanya adalah kelelahan yang dialami akibat mengasuh anak dan bekerja. Dalam konteks ini, sexless marriage adalah kondisi di mana pasangan melakukan hubungan seksual kurang dari 10 kali dalam setahun.

Meskipun frekuensi bercinta setiap pasangan dapat berbeda, jika intensitas berkurang secara drastis, bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu diatasi.

Menyeimbangkan peran sebagai orang tua dan pekerja membuat banyak pasangan merasa kelelahan, kurang tidur, dan kehilangan waktu intim dengan pasangannya.

Kondisi ini, jika dibiarkan terus menerus, bisa memengaruhi keharmonisan pernikahan dan bahkan menimbulkan jarak emosional antara pasangan. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi keengganan bercinta yang muncul setelah lelah mengasuh anak dan bekerja.

Pada artikel ini, dr. Dyah Novita Anggraini akan membahas strategi-strategi yang dapat diterapkan oleh pasangan untuk mengembalikan keintiman fisik dan emosional mereka.

Artikel lainnya: Penyebab dan Cara Atasi Gairah Seks Menurun Pascamelahirkan

Cara Atasi Kehilangan Gairah Bercinta Setelah Lelah Mengasuh Anak dan Bekerja

Meskipun mengelola pekerjaan dan tanggung jawab sebagai orang tua sangat menyita energi, penting bagi pasangan untuk tetap memprioritaskan hubungan mereka, termasuk menjaga keintiman fisik.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi keengganan bercinta setelah lelah mengasuh anak dan bekerja:

1. Prioritaskan waktu berdua

Kunci untuk mengatasi penurunan gairah bercinta adalah dengan memperbaiki kualitas waktu bersama pasangan. Sebagian besar pasangan dengan anak kecil mungkin merasa sulit menemukan waktu untuk diri sendiri, namun ini sangat penting.

Carilah waktu, meskipun hanya sebentar, untuk menikmati kebersamaan. Misalnya, setelah anak-anak tidur, manfaatkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati atau menikmati momen berdua tanpa distraksi.

Memprioritaskan waktu berdua juga dapat dilakukan dengan menjadwalkan “malam kencan” secara teratur. Ini bisa berupa makan malam di rumah, menonton film bersama, atau sekadar berjalan-jalan berdua tanpa anak-anak.

Saat pasangan memiliki waktu untuk fokus satu sama lain tanpa tekanan pekerjaan dan anak, mereka dapat lebih mudah menghidupkan kembali kedekatan emosional dan fisik yang mungkin telah hilang.

2. Komunikasi terbuka tentang kelelahan dan gairah

Salah satu masalah yang sering kali muncul dalam pernikahan adalah kurangnya komunikasi tentang kelelahan yang dirasakan oleh kedua belah pihak.

Rasa enggan bercinta mungkin terjadi karena kelelahan fisik dan emosional, namun jika tidak dibicarakan, pasangan bisa salah paham dan menganggap masalahnya lebih dalam daripada sekadar kelelahan.

Penting untuk berbicara secara terbuka dan jujur tentang perasaan Kamu, apakah itu mengenai kelelahan akibat pekerjaan, tuntutan mengasuh anak, atau tekanan lain yang membuat Kamu tidak bersemangat untuk bercinta.

Dengan mendiskusikan apa yang Kamu rasakan, pasangan Kamu akan lebih memahami kondisi Kamu dan keduanya dapat menemukan solusi bersama.

Pasangan juga dapat mencari waktu bercinta yang lebih cocok, seperti saat merasa lebih segar, misalnya di akhir pekan atau setelah beristirahat cukup.

3. Lakukan pendekatan non-seksual untuk membangun keintiman

Keintiman fisik tidak selalu harus dimulai dengan bercinta. Kadang-kadang, kelelahan setelah mengasuh anak dan bekerja membuat seseorang tidak merasa siap untuk langsung melakukan hubungan seksual.

Oleh karena itu, memulai dengan bentuk keintiman non-seksual bisa menjadi cara yang efektif untuk membangun kembali kedekatan dengan pasangan. Pelukan, pijatan lembut, atau hanya berbaring bersama di sofa sambil berbicara dapat memperkuat ikatan emosional dan fisik.

Sentuhan-sentuhan kecil ini bisa membantu menciptakan suasana yang lebih rileks dan meningkatkan keintiman, yang pada gilirannya dapat membantu membangkitkan gairah seksual.

Aktivitas sederhana seperti mandi bersama atau berbagi cerita sebelum tidur juga bisa membantu meningkatkan hubungan emosional dan fisik tanpa harus menekan diri untuk segera bercinta.

Artikel lainnya: Ini Cara Merangsang dan Meningkatkan Gairah Seksual Wanita

4. Jaga kesehatan fisik dan mental

Kesehatan fisik dan mental yang baik sangat penting untuk menjaga energi dan gairah dalam hubungan. Jika seseorang terus-menerus merasa lelah, stres, atau bahkan mengalami gangguan kesehatan, ini bisa berdampak negatif pada kehidupan seksual.

Pastikan untuk menjaga kesehatan dengan pola makan yang seimbang, olahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup.

Tidur yang berkualitas sangat penting untuk memperbaiki stamina dan mood, sehingga Kamu merasa lebih siap untuk menikmati waktu bersama pasangan. Selain itu, jangan ragu untuk meminta bantuan jika Kamu merasa kewalahan dalam mengasuh anak.

Menjaga kesehatan mental adalah prioritas, dan berbicara dengan konselor atau terapis jika diperlukan dapat membantu Kamu mengelola stres dan menemukan cara yang lebih sehat untuk mengatasi tantangan sehari-hari.

5. Ciptakan ruang bebas stres untuk berduaan

Lingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi tingkat kenyamanan dan gairah bercinta. Jika rumah selalu penuh dengan kekacauan atau gangguan, seperti mainan anak yang berserakan, pekerjaan yang belum selesai, atau perangkat elektronik yang terus-menerus menyala, suasana ini bisa mempengaruhi mood dan membuat Kamu lebih sulit untuk merasa santai.

Menciptakan ruang bebas stres di rumah, terutama di kamar tidur, bisa membantu Kamu dan pasangan lebih rileks dan siap untuk momen intim.

Rapikan kamar tidur, pasang lampu redup, dan buat suasana yang tenang untuk membantu mengurangi stres setelah seharian bekerja dan mengasuh anak. Mematikan perangkat elektronik, seperti ponsel dan televisi, juga dapat membantu fokus satu sama lain tanpa gangguan.

6. Jangan merasa bersalah atas penurunan gairah

Penurunan gairah bercinta setelah memiliki anak adalah hal yang sangat umum dan normal. Banyak pasangan yang mengalami hal ini, dan penting untuk tidak merasa bersalah atau membiarkan perasaan ini memperburuk hubungan.

Pemahaman dan penerimaan terhadap fase ini dapat membantu pasangan menemukan solusi tanpa tekanan. Ingatlah bahwa pernikahan adalah komitmen jangka panjang yang membutuhkan adaptasi pada setiap fase kehidupan, termasuk fase mengasuh anak.

Menyadari bahwa kelelahan adalah hal yang alami dan mencari cara untuk mengatasi bersama-sama akan memperkuat ikatan pernikahan daripada memperburuknya.

7. Pertimbangkan konseling pasangan

Jika masalah keengganan bercinta setelah lelah mengasuh anak dan bekerja berlanjut dalam jangka panjang dan memengaruhi hubungan secara signifikan, mempertimbangkan konseling pasangan bisa menjadi pilihan yang bijak.

Terapis keluarga atau konselor perkawinan dapat membantu pasangan untuk memahami sumber masalah dan menemukan cara-cara praktis untuk memperbaiki kehidupan seksual dan emosional mereka.

Kadang-kadang, memiliki pihak ketiga yang netral untuk memandu diskusi dapat membantu membuka komunikasi yang lebih jujur dan efektif, serta memberikan wawasan baru yang mungkin belum terpikirkan oleh pasangan.

Fase sexless marriage sering kali muncul setelah pasangan memiliki anak dan menghadapi kelelahan fisik maupun emosional akibat mengasuh anak serta bekerja. Kondisi ini adalah hal yang wajar dan dialami oleh banyak pasangan.

Meskipun begitu, hubungan seksual tetap penting untuk menjaga keintiman dan keharmonisan pernikahan.

Untuk mengatasi keengganan bercinta setelah lelah mengasuh anak dan bekerja, pasangan perlu berkomunikasi secara terbuka, menciptakan waktu berkualitas bersama, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta membangun kembali keintiman melalui pendekatan non-seksual.

Menjadwalkan waktu untuk berdua dan menciptakan lingkungan bebas stres juga dapat membantu memulihkan keintiman. Jika masalah berlanjut, konseling pasangan dapat menjadi solusi yang tepat.

Dengan komitmen dan kerja sama antara kedua belah pihak, masalah keengganan bercinta dapat diatasi dan keintiman dalam pernikahan dapat kembali terjaga.

Jaga keharmonisan rumah tangga dengan solusi praktis untuk mengatasi kehilangan gairah bercinta. Unduh aplikasi media kesehatan KlikDokter untuk tips kesehatan lainnya. Jangan lupa juga untuk selalu #JagaSehatmu ya!

  • Perel, E. (2017). The State of Affairs: Rethinking Infidelity. HarperCollins.
  • Gottman, J. M., & Silver, N. (2015). The Seven Principles for Making Marriage Work: A Practical Guide from the Country's Foremost Relationship Expert. Harmony.
  • Shulevitz, J. (2012). "Why Fathers Really Matter." The New York Times.
  • Hahlweg, K., et al. (2010). "Ten-year follow-up of a relationship education program: Effects on marital satisfaction and well-being." Journal of Family Psychology, 24(2), 223-232.
  • Brotto, L. A., & Yule, M. A. (2017). "Asexuality: Sexual orientation, paraphilia, sexual dysfunction, or none of the