Kesehatan Anak

Anak Demam Terus-Menerus, Kenapa Ya?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 02 Agu 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Demam berulang pada anak dapat membuat khawatir. Ketahui berbagai penyebab anak sering demam selengkapnya di sini.

Anak Demam Terus-Menerus, Kenapa Ya?

Salah satu gejala yang kerap dialami anak adalah demam. Demam adalah gejala dari infeksi atau gangguan kesehatan berupa peningkatan suhu tubuh di atas normal. 

Nah, keluhan demam pada anak ada beragam macamnya, misalnya demam hanya timbul di malam hari, demam sepanjang hari, demam tinggi, demam yang hanya membuat tubuh si kecil hangat, maupun demam disertai keluhan lain, seperti batuk, pilek, mual, muntah, dan sebagainya.

Meski demam umumnya bukanlah gejala yang berbahaya, Ayah dan Bunda patut waspada jika anak sering demam berkepanjangan.

Di bawah ini 13 penyebab anak sering demam yang perlu Ayah dan Bunda tahu.

1. Demam Berdarah 

Demam berdarah adalah gejala peningkatan suhu tubuh sangat tinggi akibat infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Biasanya, demam berlangsung sekitar satu minggu dan bisa bikin tubuh si kecil menggigil. 

Dalam kondisi parah, demam berdarah bisa menimbulkan pendarahan di dalam tubuh dan memicu kematian.

Artikel Lainnya: Parasetamol atau Ibuprofen, Mana yang Terbaik Atasi Demam Anak?

2. Demam Akibat Virus

Infeksi virus apa pun bisa menyebabkan demam. Demam akibat virus bisa berlangsung dalam hitungan hari hingga pekan.

Anak bisa saja mengalami infeksi virus beberapa kali dalam setahun. Hal ini menyebabkan demam berulang pada anak.

Selain memicu demam, virus dapat mengganggu berbagai sistem di dalam tubuh, mulai dari saluran pernapasan hingga pencernaan.

3. Demam Akibat Malaria 

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Biasanya, penyakit infeksi ini paling sering terjadi di daerah tropis dengan kasus malaria tinggi. Demam malaria menyebabkan anak mendadak mengalami peningkatan suhu tubuh yang sangat tinggi. Demam juga menyebabkan si kecil menggigil.

4. Demam Akibat Infeksi pada Sistem Saraf

Kenapa anak sering demam? Bisa jadi penyebabnya karena infeksi pada sistem saraf, misalnya infeksi selaput otak (meningitis)

Ada banyak penyebab meningitis, mulai dari infeksi bakteri hingga virus. Selain menyebabkan demam tinggi dan berkepanjangan, meningitis juga membuat anak mengalami sakit kepala dan kejang.

5. Tifoid 

Tifoid atau sering disebut tipes adalah infeksi saluran pencernaan yang bisa membuat anak demam selama 7-14 hari. Demam akibat tipes umumnya muncul di sore hari menjelang malam. 

Demam disertai gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan masalah buang air besar. 

6. Infeksi Saluran Kemih (ISK) 

Berikutnya, penyebab demam yang sering dialami anak adalah infeksi saluran kemih (ISK). Anak yang mengalami ISK biasanya mengalami demam yang tidak terlalu tinggi.

Umumnya, infeksi saluran kemih juga menyebabkan gejala, berupa nyeri perut di bagian bawah, serta nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecil atau anyang-anyangan.

Namun pada anak-anak, keluhan ini mungkin lebih sulit diidentifikasi, terutama pada bayi ataupun anak yang belum bisa bicara. 

7. Infeksi Tuberkulosis 

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi aktif bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC bisa menyebabkan anak mengalami demam hingga dua pekan. Demam disertai batuk yang bisa berlangsung selama tiga minggu.

Selain itu, TBC bisa bikin  si kecil mengalami sesak napas serta muncul benjolan di tubuh, terutama bagian ketiak dan tulang selangkangan. 

8. Infeksi Telinga 

Infeksi saluran pernapasan dan kurangnya kebersihan dapat meningkatkan risiko anak mengalami infeksi telinga. 

Anak akan mengeluhkan rasa tidak nyaman di telinganya. Infeksi juga menyebabkan telinga si kecil mengeluarkan cairan. Selain itu, infeksi telinga bisa menyebabkan anak sering demam.

9. Diare

Gangguan pencernaan seperti diare juga bisa disertai demam. Demam yang dirasakan dapat bervariasi, tetapi biasanya berlangsung hanya beberapa hari.

Selain demam, diare menyebabkan anak buang air besar (BAB) cair lebih dari tiga kali sehari.

10. Infeksi Kulit 

Beberapa jenis infeksi kulit dapat menyebabkan demam. Salah satunya adalah selulitis yang terjadi akibat infeksi bakteri di bagian kulit dalam. 

Selain demam, gejala selulitis menyebabkan area kulit anak bengkak, kemerahan, dan terasa nyeri. 

Artikel Lainnya: Komplikasi yang Dapat Terjadi Saat Anak Demam

11. Dehidrasi 

Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat menimbulkan kenaikan suhu tubuh. Anak yang mengalami dehidrasi bahkan bisa demam, lo

Karenanya, Ayah dan Bunda perlu memastikan asupan cairan si kecil selalu terpenuhi.

12. Demam Akibat HIV 

Human immunodeficiency virus (HIV) bisa menginfeksi anak. Sebagian besar anak yang terinfeksi HIV tertular dari ibunya saat masih berada di dalam kandungan, ketika proses melahirkan, ataupun lewat ASI.

Nah, infeksi HIV bisa bikin anak mengalami demam. Biasanya, diawali dengan gejala demam ringan yang berlangsung terus-menerus. Anak HIV bisa mengalami demam lebih dari seminggu walaupun sudah mengonsumsi obat.

13. Demam Tanpa Diketahui Penyebabnya 

Fever of unknown origin (FUO) adalah demam lebih dari 38 derajat celcius yang berlangsung lebih dari seminggu dan belum diketahui pasti penyebabnya. FUO juga bisa dialami anak.

Untuk mendiagnosis penyebab FUO, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan.

Ketika anak sering demam, Ayah dan Bunda harus memperhatikan dan mencatat gejalanya. Berikan catatan tersebut kepada dokter saat check up untuk memudahkan diagnosis penyebab demam.

Bukan tidak mungkin, peningkatan suhu tubuh si kecil disebabkan salah satu dari 13 penyebab anak sering demam di atas!

Ayah dan Bunda juga bisa berkonsultasi langsung melalui fitur tanya dokter online. Yuk, #JagaSehatmu dan si kecil dengan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari bahaya penyakit.

Tips menjaga kesehatan tubuh juga bisa disimak dengan download aplikasi KlikDokter!

(ADT/JKT)

Anak demam
Diclofenac