Paracetamol dan ibuprofen merupakan dua obat yang sering diberikan kala anak sakit demam. Keduanya adalah nama obat generik dan sering kali dikemas dalam berbagai merek paten.
Orang tua bisa mengetahui kandungan generik dari suatu obat paten dengan membaca kemasan atau label obat. Biasanya, kandungan generik obat tersebut tertera di bawah merek dengan ukuran tulisan yang lebih kecil.
Pada saat anak demam, mungkin orang tua sudah sering mendapatkan saran untuk menggunakan paracetamol maupun ibuprofen. Keduanya memang sama-sama memiliki efek penurun panas dan bisa digunakan untuk meredakan demam.
Namun, ibuprofen vs paracetamol, mana yang lebih baik? Yuk, simak penjelasan di bawah ini mengenai paracetamol dan ibuprofen untuk anak.
Perbedaan Paracetamol dan Ibuprofen untuk Atasi Demam Anak
Banyak orang tua yang bertanya-tanya, apa sebenarnya perbedaan paracetamol dan ibuprofen untuk anak?
Paracetamol adalah obat penurun panas dan pereda nyeri yang bekerja pada pusat suhu tubuh di otak. Obat ini membantu menurunkan suhu tubuh dan mengubah persepsi tubuh terhadap nyeri.
Sedangkan, ibuprofen adalah obat yang tergolong obat antiinflamasi nonsteroid atau biasa disingkat OAINS. Cara kerjanya yakni dengan meredakan proses peradangan di dalam tubuh.
Artikel Lainnya: Demam Anak Naik Turun, Mungkin Hal Ini Penyebabnya
Radang di dalam tubuh bisa menyebabkan gejala demam, nyeri, bengkak, dan kemerahan. Karena itu, ibuprofen juga memiliki efek penurun panas dan pereda nyeri.
Karena efek antiradangnya, ibuprofen punya kelebihan yaitu dapat meredakan bengkak dan kemerahan pada bagian tubuh yang sedang sakit. Misalnya saja nyeri tenggorokan dan nyeri telinga.
Jadi, baik paracetamol dan ibuprofen sama-sama punya sifat antipiretik (menurunkan demam) untuk anak. Hanya saja, ibuprofen memiliki manfaat antiperadangan juga.
Selain itu, perlu diketahui bahwa paracetamol maupun ibuprofen adalah obat keras yang harus diperhatikan dengan benar dosis pemberiannya. Pastikan jenis obat generik yang diberikan kepada anak sudah sesuai dan cermati kadar obat di dalamnya.
Obat paracetamol sirup biasanya ditulis seperti: 160mg/5ml, artinya di dalam 5 ml sirup terkandung paracetamol sebanyak 160 mg. Perbedaan kadar obat tentu berpengaruh pada jumlah sirup yang perlu diminum.
Paracetamol bisa diberikan sejak usia 2 bulan dengan dosis berdasarkan berat badan anak.
Tabel Dosis Paracetamol
Berikut ini tabel dosis paracetamol yang perlu diperhatikan agar orang tua dapat memberikan secara tepat kepada anak.
Berikan setiap 4–6 jam sekali bila demam/nyeri. Jangan melebihi 4 kali pemberian dalam 24 jam. Jangan berikan bersamaan dengan obat racikan lain yang mengandung paracetamol. |
|||||
Usia |
Berat Badan |
Sirup 160mg/5ml |
Sirup 250mg/5ml |
Tablet 500 mg |
|
0 – 3 bulan |
3 – 5 kg |
1.25 ml |
- |
- |
|
4 – 11 bulan |
5 – 7 kg |
2.5 ml |
- |
- |
|
12 – 23 bulan |
8 – 10 kg |
3.75 ml |
- |
- |
|
2 – 3 tahun |
11 – 15 kg |
5 ml |
- |
- |
|
4 – 5 tahun |
16 – 21 kg |
7.5 ml |
- |
- |
|
6 – 8 tahun |
22 – 26 kg |
10 ml |
6.5 ml |
- |
|
9 – 10 tahun |
27 – 32 kg |
12.5 ml |
8 ml |
- |
|
11 tahun |
33 – 43 kg |
15 ml |
10 ml |
1 |
|
12 tahun ke atas |
44 kg atau lebih |
20 ml |
10 ml |
1 |
Penggunaan paracetamol jangka pendek umumnya aman dan sangat jarang menimbulkan efek samping. Tetapi, penggunaan paracetamol yang melebihi dosis anjuran bisa menyebabkan kerusakan pada organ hati.
Gejalanya meliputi diare, keringat berlebih terus-menerus, tidak nafsu makan, mual, muntah, kram atau nyeri perut, serta nyeri atau pembengkakan di perut bagian kanan atas.
Ibuprofen lebih aman untuk bayi dengan usia 6 bulan ke atas. Sementara, paracetamol aman untuk bayi usia berapa pun. Ibuprofen bisa diberikan sejak usia 6 bulan dengan dosis berdasarkan berat badan anak.
Artikel Lainnya: Anak Demam, Haruskah Diberi Obat Penurun Panas?
Tabel Dosis Ibuprofen
Berikut adalah tabel dosis ibuprofen yang perlu orang tua perhatikan agar penggunaannya tepat.
Berikan setiap 6 jam sekali bila demam/nyeri. Jangan melebihi 4 kali pemberian dalam 24 jam. Jangan berikan bersamaan dengan obat racikan lain yang mengandung ibuprofen. |
|||||
Usia |
Berat Badan |
Sirup 100mg/5ml |
Sirup 200mg/5ml |
Tablet 200 mg |
|
0 – 5 bulan |
0 – 5 kg |
- |
- |
- |
|
6 – 11 bulan |
6 – 7 kg |
2.5 ml |
- |
- |
|
12 – 23 bulan |
8 – 10 kg |
4 ml |
2 ml |
- |
|
2 – 3 tahun |
11 – 15 kg |
5 ml |
2.5 ml |
- |
|
4 – 5 tahun |
16 – 21 kg |
7.5 ml |
3.75 ml |
- |
|
6 – 8 tahun |
22 – 26 kg |
10 ml |
5 ml |
1 |
|
9 – 10 tahun |
27 – 32 kg |
12.5 ml |
6.25 ml |
1 |
|
11 tahun |
33 – 43 kg |
15 ml |
7.5 ml |
1.5 |
|
12 tahun ke atas |
44 kg atau lebih |
20 ml |
10 ml |
2 |
Pemberian ibuprofen dapat menimbulkan efek samping berupa rasa tidak nyaman di perut dan mual muntah karena gangguan lambung. Penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Pastikan anak minum cairan dalam jumlah yang cukup pada saat mengonsumsi ibuprofen.
Paracetamol vs Ibuprofen, Mana yang Terbaik untuk Anak?
Sekarang sudah tahu, ‘kan, perbedaan paracetamol dan ibuprofen untuk anak. Lalu, di antara keduanya, mana yang lebih baik?
Dari segi efektivitas untuk meredakan demam, beberapa penelitian menyimpulkan bahwa ibuprofen lebih superior dibandingkan paracetamol karena lebih cepat menurunkan suhu tubuh dan mempertahankannya lebih lama.
Namun, penelitian lain juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dari segi efektivitas menurunkan demam.
Perlu diingat bahwa penyebab demam tidaklah selalu sama sehingga tidak bisa dipukul rata bahwa salah satu pasti lebih efektif.
Lebih lanjut, para ahli menekankan bahwa indikator yang terpenting adalah anak merasa nyaman, bukan hanya suhu tubuh yang menjadi normal. Karenanya, orang tua tidak perlu hanya berfokus pada menormalkan suhu tubuh.
Pada kasus demam yang disertai dengan nyeri, misalnya pada kondisi radang tenggorokan, radang telinga, nyeri karena infeksi saluran kemih, ibuprofen bisa jadi lebih efektif karena memiliki efek antiradang.
Dari segi keamanan, berbagai penelitian menyimpulkan bahwa keduanya relatif aman apabila digunakan dalam jangka pendek dan sesuai anjuran.
Ibuprofen bisa menimbulkan efek tidak enak di perut atau pada kasus sangat jarang dapat mengakibatkan radang ginjal, sementara paracetamol tidak. Namun, efek overdosis dari paracetamol bisa lebih berbahaya dari ibuprofen.
Karena itu, asalkan keduanya digunakan sesuai anjuran dan indikasi maka keduanya relatif aman.
Dengan demikian, pada kasus demam anak, sulit untuk menentukan mana yang lebih baik di antara paracetamol dan ibuprofen. Asalkan digunakan sesuai indikasi dan dosis, keduanya efektif serta aman untuk menurunkan demam pada anak.
Untuk #JagaSehatmu dan keluarga, baca artikel kesehatan lainnya di aplikasi KlikDokter. Orang tua juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Tanya Dokter. Gratis!
[RS]