Masalah stunting pada anak Indonesia sebenarnya sudah jadi fokus pemerintah. Sebab, ini sangat menentukan kondisi fisik dan kesehatan penerus bangsa ke depannya.
Buat yang belum paham betul terkait stunting pada anak, ini adalah suatu kondisi ketika tubuh dan otak anak tidak mengalami perkembangan secara optimal.
Keadaan ini menyebabkan tubuh mereka jadi lebih pendek dan kemampuan berpikir mereka cenderung lebih lambat dari anak lain seusianya.
Dengan konsekuensi di atas, bisa terbayang kan bagaimana kemajuan negara bisa terhambat jika penerus bangsanya seperti itu?
Karena itulah, stunting pada anak, terutama anak Indonesia, harus segera diatasi. Caranya? Tentu saja dengan mengenal faktor penyebab stunting pada anak beserta pencegahannya.
Artikel Lainnya: Pastikan Anak Stunting Mendapatkan 5 Nutrisi Ini Setiap Hari
Melihat Kondisi Stunting pada Anak di Indonesia
Sementara itu, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2019, angka stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen!
Sedangkan, angka yang ditargetkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah tidak boleh lebih dari 20 persen.
Karenanya, WHO menempatkan Indonesia sebagai negara urutan ke-3 dengan kasus anak stunting tertinggi di Asia.
Di masa pandemi COVID-19, diperkirakan jumlah anak stunting dan gizi buruk di Indonesia meningkat. Pasalnya, dengan banyaknya orang tua yang kehilangan pekerjaan, rasanya sulit untuk memenuhi kelengkapan nutrisi buah hati mereka.
Ketika menerima bantuan pun, tak jarang yang didapat adalah makanan instan dan susu kental manis, bukan susu formula yang bisa membantu kelengkapan gizi anak.
Bila Indonesia ingin mencapai targetnya, yaitu sebanyak 14 persen di tahun 2024 terkait penurunan persentase stunting pada anak, maka kondisi ini tidak boleh diabaikan.
Artikel Lainnya: Nutrisi Makro dan Mikro Masa Kehamilan Cegah Stunting
Faktor Penyebab Stunting pada Anak
Seperti yang sempat disinggung di atas, ada cara mudah untuk membantu pemerintah dalam menurunkan persentase anak stunting di Indonesia, yakni dengan memahami faktor penyebab stunting dan pencegahannya. Nah, beberapa hal yang bisa menjadi penyebab stunting pada anak, antara lain:
-
Kebersihan Lingkungan yang Kurang Terjaga
Kebersihan lingkungan di sekitar anak yang kurang baik, seperti sanitasi yang buruk, dapat memicu penyakit diare dan cacingan pada anak. Kalau sudah begitu, kondisi tersebut akan meningkatkan risiko gangguan tumbuh kembang.
-
Status Gizi Ibu yang Buruk saat Hamil dan Menyusui
Kekurangan gizi dalam dapat terjadi sejak janin dalam kandungan. Jika saat masa kehamilan dan menyusui nutrisi ibu tidak terpenuhi dengan baik, maka itu bisa memengaruhi perkembangan si buah hati.
-
Pola MPASI yang Tidak Sehat dan Bergizi
Saat masuk ke masa MPASI sejak usia 6 bulan, orang tua harus memenuhi standar makanan sehat dan bergizi.
Jika tidak dipenuhi, risiko stunting pada anak akan meningkat! Asupan makanan yang disarankan haruslah bervariasi, lalu asupan karbohidrat, protein, dan lemak juga harus dicukupi.
-
Anak Jarang Konsumsi Sayur dan Buah
Anak yang jarang konsumsi sayur dan buah punya cadangan vitamin dan mineral yang rendah, sehingga risikonya meningkat. Perlu diingat, vitamin dan mineral tidak diproduksi di dalam tubuh. Itu hanya diperoleh dari sayur dan buah!
Artikel Lainnya: 3 Tips Cegah Stunting pada Anak Sejak Hamil
-
Jarak Kehamilan yang Terlalu Dekat
Nah, bila ibu memiliki jarak kehamilan yang terlampau dekat antara satu kehamilan dengan kehamilan lain, ini dapat meningkatkan risiko. Jarak antar kehamilan yang dinilai aman adalah 18 bulan.
-
Ibu Konsumsi Minuman Beralkohol saat Hamil
Bumil yang sering konsumsi minuman beralkohol bisa membuat bayi yang dilahirkannya mengalami kondisi Sindrom Alkohol Janin atau Fetus Alcohol Syndrome. Anak akan menderita gejala fisik dan perilaku serta sulit belajar.
-
Usia Kehamilan Ibu
Ibu yang hamil pada usia di bawah 20 tahun meningkatkan risiko terjadinya stunting pada anak.
-
Infeksi Berulang pada Bayi
Infeksi berulang pada anak menyebabkan tubuh mereka memerlukan asupan energi yang lebih untuk melawan penyakit. Bila tak diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup, anak akan mengalami gangguan gizi.
-
Ibu Menderita Suatu Penyakit
Ibu yang mengalami penyakit selama masa kehamilan, misalnya hipertensi, dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin sampai bayi dilahirkan.
-
Ibu Tidak Rutin Kontrol Kehamilan
Ibu yang tidak rutin kontrol dapat meningkatkan risiko stunting karena progress-nya tidak terpantau di kurva perkembangan per bulan.
Artikel Lainnya: Nutrisi yang Dibutuhkan Anak agar Tidak Mengalami Stunting
Cara Mencegah Stunting
Karena kondisi ini tidak dapat ditangani lagi jika anak sudah memasuki usia 2 tahun, maka kuncinya adalah Anda wajib tahu soal cara pencegahannya! Beberapa tips yang bisa diterapkan orang tua agar anak tidak mengalami stunting, antara lain:
Perhatikan Kondisi Kehamilan dengan Lebih Baik
Saat hamil, Anda disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter. Anda juga perlu memenuhi asupan nutrisi dengan menu sehat seimbang.
Jangan lupa, asupan mineral, seperti zat besi, asam folat, dan yodium wajib tercukupi, ya!
Yuk, Terapkan IMD!
Setelah anak lahir, segera lakukan inisiasi menyusui dini (IMD) agar berhasil menjalankan ASI eksklusif.
Lalu, jangan lupa periksa ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan, seperti posyandu atau puskesmas secara berkala. Tujuannya, untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan buah hati.
Imunisasi
Patuhi jadwal imunisasi rutin yang ditetapkan pemerintah agar anak terlindungi dari berbagai macam penyakit.
Berikan ASI Eksklusif
Berikan ASI eksklusif sampai si Kecil berusia 6 bulan dan diteruskan dengan pemberian MPASI yang sehat dan bergizi.
Selalu Terapkan Pola Hidup bersih dan Sehat
Terapkan pola hidup bersih dan sehat sedari dini. Misalnya saja, rutin mencuci tangan sebelum makan dan sehabis dari toilet. Lalu, pastikan air yang diminum merupakan air bersih, dan lain sebagainya.
Ayo, bantu pemerintah dalam mengatasi masalah stunting pada anak demi wujudkan generasi sehat dan jenius! Terapkan tips pencegahan yang telah disampaikan di atas supaya buah hati Anda bisa melewati masa tumbuh kembang yang optimal serta masa depan yang gemilang.
Masih ada pertanyaan seputar tumbuh kembang anak ataupun masalah kesehatan lainnya? Langsung saja konsultasi dengan kami lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter, ya!
(AM/AYU)