Henoch-Schonlein purpura (HSP) atau Vaskulitis IgA adalah bagian dari kelompok penyakit vaskulitis. Vaskulitis adalah istilah umum yang mengacu pada peradangan (iritasi dan pembengkakan) pada pembuluh darah.
Pada dasarnya HSP dapat dialami siapa saja. Namun, sebagian besar kejadiannya ditemukan pada anak antara usia 2-10 tahun.
Beberapa kemungkinan penyebab HSP adalah sistem kekebalan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, alergi, obat tertentu, infeksi virus, dan genetik.
Ruam adalah gejala HSP pada anak yang umum terjadi. Namun, ruamnya memiliki perbedaan tersendiri. Mari mengenali beberapa gejala Henoch-Schonlein purpura berikut ini!
Artikel lainnya: Kenali Vaskulitis Sistemik yang Renggut Nyawa Pangeran Brunei
Gejala Henoch-Schonlein Purpura pada Anak
Berikut ini sejumlah gejala HSP pada anak yang dapat terjadi:
1. Ruam
Pembuluh darah yang bocor di kulit dapat menyebabkan ruam. Ruam sebagai gejala HSP biasanya muncul sebagai titik merah atau ungu kecil yang mulai menyerupai memar dari waktu ke waktu.
Ruam HSP biasanya terjadi pada kaki, lengan, atau bokong. Kemudian, ruam dapat menyebar ke dada, punggung, dan wajah.
Bentuk atau tampilan ruam biasanya tidak berubah ataupun hilang saat ditekan. Ruam Henoch-Schonlein purpura biasanya terdapat pada kedua sisi tubuh secara merata.
2. Nyeri Sendi
Penderita Henoch-Schonlein purpura sering mengeluhkan nyeri dan pembengkakan di sekitar persendian, terutama di pergelangan kaki dan lutut. Nyeri sendi terkadang dapat menjadi gejala awal sebelum muncul ruam.
Namun, tidak semua penderita HSP mengalami nyeri sendi. Biasanya nyeri atau radang sendi pun berlangsung dalam beberapa hari dan umumnya tidak memicu gangguan sendi kronis.
3. Masalah pada Pencernaan
Beberapa anak yang terkena Henoch-Schonlein purpura mengeluhkan masalah pencernaan, seperti sakit perut, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan tinja berdarah. Gejala-gejala ini terkadang juga muncul sebelum ruam timbul.
Kemudian, beberapa pasien HSP juga dapat mengalami gangguan usus abnormal yang disebut intususepsi. Intususepsi tergolong kasus yang bisa menjadi lebih serius dan mungkin memerlukan pembedahan.
4. Peradangan Ginjal
Henoch-Schonlein purpura juga dapat menyerang ginjal. Dalam beberapa kondisi, peradangan ginjal ditandai dengan munculnya protein atau darah di urine. Hal ini mungkin tidak diketahui tanpa tes urine.
Biasanya kondisi ini akan hilang setelah HSP sembuh. Namun, beberapa pasien mungkin dapat mengalami penyakit ginjal persisten atau kronis.
5. Sakit Kepala
Penyakit HSP dapat menyerang sistem saraf pusat. Hal ini bisa menyebabkan sakit kepala dan kejang. Selain itu, kemampuan otak untuk mengumpulkan dan menafsirkan informasi juga dapat terpengaruh.
Artikel lainnya: Penyebab dan Cara Atasi Ruam di Leher Bayi
Kapan Harus ke Dokter?
Anak perlu segera dibawa ke dokter jika memiliki salah satu gejala HSP di atas, terutama kalau ada ruam yang muncul tiba-tiba atau timbul masalah pencernaan yang tidak diketahui penyebabnya. Dengan begitu, diagnosis penyakitnya bisa dipastikan.
Untuk mendiagnosis Henoch-Schonlein purpura, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:
- Pemeriksaan fisik
- Urinalisis
- Pemeriksaan tinja
- Tes laboratorium
- Biopsi kulit atau ginjal
Waspadai gejala HSP pada anak! Semakin cepat diperiksa, semakin cepat pula diketahui diagnosis penyakit dan pengobatannya.
Konsultasi dengan dokter anak kini lebih mudah pakai aplikasi KlikDokter. Di sini, beragam info penting seputar kesehatan anak dan risiko penyakitnya juga lengkap tersedia. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!
(FR/JKT)
Referensi:
National Library of Medicine Amerika Serikat. Diakses 2022. Henoch Schönlein Purpura.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases Amerika Serikat. Diakses 2022. IgA Vasculitis.
Mayo Clinic Amerika Serikat. Diakses 2022. Henoch-Schonlein purpura.
Cleveland Clinic Amerika Serikat. Diakses 2022. IgA Vasculitis (Henoch-Schönlein Purpura).