Sifat egois sering kali tampak pada anak. Misalnya, tidak mau mengalah dengan anak lain, segala keinginannya harus selalu dipenuhi, dan kurang memiliki empati terhadap orang lain.
Pada anak usia dini, egosentrisme mengacu pada kecenderungan anak untuk tidak dapat berpikir logis dan mengambil perspektif orang lain. Anak merasa bahwa semua orang melihat, berpikir, dan merasakan seperti apa yang ia lakukan.
Dalam teori perkembangan Jean Piaget, ini merupakan salah satu tahapan perkembangan emosional anak dan hal yang wajar.
Semakin anak besar, mulai memasuki usia 7 tahun, sifat ini akan semakin tidak terlihat karena anak sudah tidak berfokus hanya pada dirinya.
Oleh sebab itu, karena logika serta emosi anak terus berkembang, anak masih bisa diajarkan dan diarahkan untuk berkarakter baik. Peran orang tua dan lingkungan yang dekat dengan anak cukup besar dalam pembentukan karakter tersebut.
Lalu, bagaimana cara mengatasi sifat anak yang egois dan membawa anak menjadi lebih empati?
1. Ajarkan Anak untuk Berusaha Mendapatkan Sesuatu yang Ia Inginkan
Sejak dini, anak harus dilatih untuk mandiri. Agar ia tidak selalu memaksakan keinginannya untuk terpenuhi, ia harus tahu bagaimana proses untuk mendapatkan hal tersebut.
Ajarkan anak untuk berusaha dalam mendapatkan apa yang ia inginkan. Tentunya usaha yang bermanfaat bagi perkembangannya.
Contohnya, jika anak ingin membeli sesuatu, maka ia harus menabung untuk mendapatkannya.
Selain menabung, bisa juga dengan membuat anak bersemangat dalam berbuat baik seperti rajin belajar dan mendapatkan nilai yang baik untuk memperoleh hal yang diinginkan.
Artikel Lainnya: Anak Sering Tidak Sabar, Bagaimana Menyikapinya?
2. Berikan Hadiah pada Momen-Momen Tertentu Saja
Untuk mengatasi anak yang egois, cara ini bisa coba dilakukan orang tua. Ya, batasilah pemberian hadiah pada anak.
Pemberian hadiah yang berlebihan dapat membuat anak menjadi banyak meminta karena ia merasa mudah mendapatkannya.
Hadiah sebaiknya diberikan pada momen tertentu saja, misalnya pada hari ulang tahun atau jika anak mendapatkan prestasi belajar di sekolah.
3. Perbanyak Kegiatan Bersosialisasi dan Ajari Berbagi
Anak yang tidak pernah bersosialisasi atau bermain dengan teman sepantaran cenderung akan memiliki sifat egois karena mereka tidak mengerti caranya berbagi. Hal ini juga yang sering dialami oleh anak tunggal.
Karena itu, biasakan si Kecil untuk bersosialisasi dengan anak-anak lain atau dengan orang lain sejak dini. Ajarkan pula anak untuk berbagi seperti bergantian bermain ayunan, meminjamkan mainan, dan sebagainya.
4. Ajarkan Anak untuk Bersikap Empati
Empati dapat dilatih dalam kegiatan sehari-hari. Contohnya saat anak bermain dengan temannya, melalui cerita-cerita anak atau dongeng, serta melalui pengalaman sehari-hari.
Sikap empati dapat ditunjukkan dengan menjenguk orang sakit, membantu teman yang terjatuh, berbagi makanan saat teman sedang lapar, dan bersedekah kepada orang yang membutuhkan.
Artikel Lainnya: Tips Mengatasi Anak yang Perfeksionis
5. Berikan Contoh yang Baik kepada Anak
Dalam menghadapi anak yang egois, cara ini juga dapat diterapkan. Pasalnya, anak adalah peniru yang ulung.
Dengan melihat orang tua atau lingkungannya melakukan hal tersebut, anak akan mengingat apa yang ia lihat dan akan ia lakukan pula di kemudian hari.
Jika orang tua bersifat egois selama di rumah dan tidak menunjukan sikap empati tentu anak juga akan melakukan hal yang sama. Berikan contoh dalam berbagi, mengalah, empati dan lainnya agar anak terbiasa melihat dan mencontohnya.
6. Kembangkan Karakter Anak
Jangan cap anak dengan “egois” terutama di depannya. Ini akan tertanam di pikirannya dan tidak baik untuk perkembangannya.
Orang tua harus meluangkan waktu untuk bercerita, berbagi dengan anak, mengeksplor banyak hal bersama anak. Menanamkan nilai-nilai positif kepada anak sejak dini merupakan kunci pengembangan karakter anak.
Mengembangkan karakter anak seperti bersikap terbuka, jujur, dan percaya diri juga dapat mendukung sikap positif lain, misalnya empati, sehingga secara perlahan dapat mengurangi keegoisan anak.
7. Berikan Pujian Sewajarnya
Cara lainnya untuk mengatasi anak yang egois adalah dengan tidak terlalu sering memberikan pujian. Memang, pujian bisa membuat anak merasa senang dan percaya diri. Namun demikian, memberikan pujian secara berlebihan juga tidak baik.
Berikan pujian sewajarnya kepada anak dan pada waktu-waktu yang memang perlu diapresiasi, seperti anak melakukan suatu kebaikan, hal positif, atau berhasil mengerjakan sebuah karya.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi anak yang egosentris.
Egois merupakan salah satu tahap perkembangan emosi anak dan masih bisa diarahkan agar kelak sifat tersebut hilang. Lakukan secara bertahap, tanpa pemaksaan dan dengan cara menyenangkan.
Jika masih punya pertanyaan mengenai topik ini, jangan ragu konsultasi dengan dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter. Mari #JagaSehatmu dan keluarga selalu!
[RS]