Pola asuh orang tua memegang peran penting dalam pembentukan kepribadian dan kehidupan anak. Salah satu jenis pola asuh yang sering dibahas adalah pola asuh ketat atau strict parenting.
Pola ini menuntut anak untuk mengikuti aturan yang ketat dan biasanya disertai dengan disiplin yang tinggi.
Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu strict parents, ciri-ciri pola asuh strict parents, dampaknya pada anak, baik positif maupun negatif, serta bagaimana mengelola hubungan dengan orang tua yang memiliki pola asuh seperti ini.
Artikel lainnya: Orangtua Mudah Marah? Ini Dampaknya pada Anak
Apa Itu Strict Parents?
Strict parents adalah orang tua yang menerapkan pola asuh ketat, dengan fokus utama pada kepatuhan, disiplin, dan kontrol terhadap anak. Dalam pola asuh ini, orang tua sering memiliki aturan yang jelas dan tegas, serta ekspektasi tinggi terhadap anak mereka.
Tujuan utama dari strict parents biasanya untuk memastikan anak tumbuh menjadi individu yang disiplin, bertanggung jawab, dan sukses.
Namun, cara pendekatan ini terkadang mengabaikan kebutuhan emosional anak dan dapat menimbulkan tekanan psikologis.
Contoh strict parents adalah orang tua yang melarang anak keluar rumah tanpa izin, menentukan secara ketat jam belajar dan bermain, atau mengatur semua aspek kehidupan anak, termasuk pilihan pendidikan dan teman.
Ciri-ciri Pola Asuh Strict Parents
Berikut adalah ciri-ciri strict parents yang umum ditemukan:
1. Aturan yang ketat dan tidak fleksibel
Orang tua menetapkan banyak aturan yang harus diikuti anak tanpa kompromi, meskipun situasi tertentu mungkin membutuhkan kelonggaran.
2. Ekspektasi tinggi
Anak diharapkan mencapai hasil maksimal dalam akademik, kegiatan ekstrakurikuler, atau aspek lain tanpa mempertimbangkan batas kemampuan anak.
3. Kontrol yang berlebihan
Orang tua mengawasi hampir semua aspek kehidupan anak, termasuk kegiatan sehari-hari, hubungan pertemanan, dan keputusan pribadi.
4. Kurangnya ruang untuk berdiskusi
Strict parents jarang memberikan anak kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau mengekspresikan perasaan mereka.
5. Disiplin dengan hukuman
Pola asuh ini sering menggunakan hukuman sebagai cara untuk mendisiplinkan anak ketika mereka melanggar aturan.
6. Minimnya pujian atau pengakuan
Anak sering merasa usaha mereka kurang dihargai karena orang tua lebih fokus pada apa yang masih kurang dari pencapaian mereka.
Artikel lainnya: Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Anak
Dampak Pola Asuh Strict pada Anak
Pola asuh strict memiliki dampak yang kompleks pada perkembangan anak. Efek strict parents dapat bervariasi tergantung pada kepribadian anak dan cara mereka merespon pola asuh tersebut. Dampaknya dapat dibagi menjadi dampak positif dan negatif.
Dampak positif
- Anak lebih disiplin
Anak yang dibesarkan dengan strict parents cenderung memiliki kemampuan disiplin yang baik, karena mereka telah dilatih untuk mematuhi aturan sejak kecil. - Prestasi akademik yang baik
Ekspektasi tinggi dari orang tua dapat memotivasi anak untuk berprestasi dalam bidang akademik dan kegiatan lain. - Kemandirian dalam tanggung jawab
Anak belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya karena mereka dibiasakan mengikuti aturan yang jelas. - Penghindaran perilaku negatif
Strict parents sering melarang anak terlibat dalam aktivitas berisiko, sehingga anak lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam kenakalan remaja atau perilaku merugikan.
Dampak negatif
- Tekanan psikologis
Anak sering merasa tertekan karena ekspektasi yang terlalu tinggi, yang dapat menyebabkan kecemasan atau stres. - Kehilangan kebebasan ekspresi
Anak dari strict parents cenderung sulit mengekspresikan diri atau pendapat mereka karena takut dihukum atau diabaikan. - Hubungan yang tidak harmonis
Pola asuh yang ketat dapat menyebabkan jarak emosional antara orang tua dan anak, karena anak merasa kurang didengar atau dipahami. - Kurangnya kepercayaan diri
Anak yang tumbuh di bawah kontrol ketat sering meragukan kemampuan mereka sendiri karena selalu merasa harus memenuhi standar tertentu. - Risiko memberontak
Ketika aturan terlalu kaku, anak mungkin merasa tertekan dan akhirnya memberontak, terutama pada masa remaja.
Artikel lainnya: Jangan Kesal, Ini Cara Menghadapi Ibu yang Pemarah
Tips Mengelola Hubungan dengan Orang Tua yang Strict
Bagi anak yang tumbuh dengan strict parents, mengelola hubungan yang baik dengan orang tua dapat menjadi tantangan. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:
1. Pahami alasan strict parents
Orang tua yang strict biasanya memiliki niat baik, seperti melindungi anak dari pengaruh buruk atau memastikan masa depan yang lebih baik. Memahami alasan mereka dapat membantu Kamu lebih menghargai pola asuh mereka.
2. Komunikasi yang efektif
Cobalah berbicara dengan orang tua secara tenang dan terbuka. Jelaskan perasaan Kamu tanpa menyalahkan, sehingga mereka lebih memahami sudut pandang Kamu.
3. Tunjukkan tanggung jawab
Buktikan kepada orang tua bahwa Kamu dapat bertanggung jawab atas diri sendiri. Hal ini dapat membantu mereka lebih percaya dan memberikan kebebasan lebih.
6. Cari dukungan eksternal
Jika hubungan dengan orang tua menjadi terlalu sulit, mencari dukungan dari saudara, teman, atau konselor dapat membantu mengurangi tekanan emosional.
7. Jaga keseimbangan emosi
Berlatih manajemen stres melalui meditasi, olahraga, atau hobi dapat membantu Kamu tetap tenang meskipun menghadapi pola asuh yang ketat.
8. Hargai usaha orang tua
Meskipun terkadang sulit, mencoba untuk menghargai apa yang orang tua lakukan untuk Kamu dapat memperkuat hubungan.
Artikel lainnya: Benarkah Anak Pemarah Diturunkan dari Ayah yang Galak?
Strict parents adalah orang tua yang menerapkan aturan dan disiplin ketat dalam pola asuh mereka. Meskipun pola ini memiliki tujuan positif seperti melatih disiplin dan tanggung jawab, dampaknya tidak selalu positif.
Anak yang dibesarkan dengan strict parents mungkin menjadi disiplin dan berprestasi, tetapi juga berisiko mengalami tekanan psikologis, kehilangan kepercayaan diri, atau hubungan yang kurang harmonis dengan orang tua.
Untuk anak, memahami alasan strict parents dan menjaga komunikasi yang baik adalah kunci untuk mengelola hubungan. Bagi orang tua, penting untuk mengimbangi pola asuh yang ketat dengan dukungan emosional agar anak merasa didengar dan dihargai.
Pola asuh strict parents bisa berdampak pada perkembangan anak. Yuk, download aplikasi KlikDokter untuk temukan artikel parenting lainnya yang bermanfaat atau pilih topik kesehatan sesuai keinginanmu.
- Baumrind, D. (1966). Effects of Authoritarian Parental Control on Child Behavior. Child Development, 37(4), 887–907.
- Kementerian Kesehatan RI. (2023). Panduan Psikologi dan Perkembangan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
- Rahmat, F., & Haryono, B. (2023). "Pengaruh Pola Asuh Ketat terhadap Kesehatan Mental Remaja". Jurnal Psikologi dan Pendidikan, 18(2), 45–58.
- American Psychological Association (APA). (2022). "Authoritarian Parenting and Its Impacts". Accessed from apa.org.Widhianingtanti, S. (2024). Psikologi Keluarga dan Pengasuhan. Bandung: Pustaka Nusantara.