Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membasmi kuman dan virus di lingkungan rumah, salah satunya dengan menggunakan cairan antiseptik. Cairan ini bisa digunakan sebagai hand sanitizer, sabun, maupun sebagai campuran air untuk mandi.
Tapi baru-baru ini, cairan antiseptik digunakan sebagai bahan campuran diffuser. Lalu, apa benar, uap antiseptik pada diffuser ampuh bunuh virus? Amankah jika uap antiseptik tersebut dihirup oleh sistem pernapasan?
Ide Selebgram Dinda Shafay Gunakan Antiseptik Sebagai Cairan Diffuser
Sebuah video dari selebgram bernama Dinda Shafay menjadi viral. Dalam video tersebut, ia memperlihatkan dirinya menggunakan cairan antiseptik sebagai campuran air diffuser.
Cairan antiseptik ini diklaim selebgram tersebut bisa mencegah virus corona masuk ke dalam rumah maupun mematikan virus yang ada di dalam rumah.
Videonya tentu menuai banyak perdebatan, tidak sedikit juga masyarakat yang mengatakan bahwa antiseptik yang dijadikan bahan campuran diffuser justru berbahaya untuk kesehatan manusia.
Artikel Lainnya: Mau Cegah Virus Corona? Ketahui Dulu Beda Disinfektan dan Antiseptik
Sebagai informasi, diffuser atau juga disebut air diffuser adalah sebuah alat yang fungsinya membuat ruangan jadi terasa lebih lembap dan jadi lebih wangi.
Diffuser biasanya digunakan dengan cara meneteskan essential oil yang dicampur dengan air di dalamnya. Alat ini bekerja dengan mengubah air dan essential oil menjadi uap yang menyegarkan untuk seisi ruangan.
“Umumnya, diffuser ini kan digunakan untuk menyegarkan ruangan, buat ruangan jadi lebih lembap, nyaman dan segar. Jadi nggak heran kalau sekarang banyak banget rumah yang menggunakan diffuser, ” ujar dr. Arina Heidyana.
Selain itu, menurut dr. Arina, essential oil yang banyak digunakan umumnya beraroma tea tree, peppermint, lemon, lavender, dan jeruk.
Artikel Lainnya: Banyak Dibuat, Bilik Disinfektan Bisa Jadi Berbahaya bagi Tubuh
Amankah Menggunakan Antiseptik Sebagai Diffuser?
Seperti yang dikatakan sebelumnya, video yang dibagikan Dinda Shafay memang penuh perdebatan. Dokter Arina pun turut menjelaskan apa yang dilakukan oleh selebgram tersebut.
Sebenarnya adalah tindakan yang salah dan justru bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
“Antiseptik itu kan sebenarnya hanya boleh digunakan untuk tubuh bagian luar, bukan tubuh bagian dalam. Jika terpapar terlalu lama dengan cairan antiseptik saja, kulit bisa jadi kering dan menimbulkan ruam, apalagi jika dihirup ke saluran napas, ” ujar dr. Arina.
Dokter Arina menambahkan cairan antiseptik umumnya dibuat dengan menggunakan kadar alkohol sebesar 70 persen. Di mana alkohol dengan kadar tersebut sudah termasuk bahan keras, karena bisa menimbulkan iritasi hebat dan kulit kering.
Lantas, jika digunakan sebagai ‘uap hirup’ di dalam rumah, ini bisa berbahaya bagi sistem pernapasan manusia.
“Makanya, kemarin WHO (Badan Kesehatan Dunia) juga tidak menganjurkan untuk menggunakan semprotan disinfektan ke tubuh-tubuh manusia seperti bilik disinfektan. Ini bisa menyebabkan peradangan dan kulit iritasi, ” tambah dr. Arina.
Sampai saat ini, tidak ada bukti atau penelitian yang mengatakan bahwa air diffuser dari cairan antiseptik bisa mencegah virus corona.
Jadi, sebelum mencoba atau meniru ala-ala DIY (do it yourself) di media sosial, terutama yang kontennya tentang kesehatan, ada baiknya tanya ke dokter dulu, ya.
Tidak semua informasi yang ada di media sosial selalu benar. Selalu perhatikan siapa yang memberikan informasi pada Anda. Jika bukan disebarkan atau disarankan oleh dokter dan lembaga kesehatan berwenang, sebaiknya jangan dilakukan serta abaikan saja.
Artikel Lainnya: Cuci Tangan, Cara Efektif Cegah Penularan Virus Corona
Bagaimana Cara Penggunaan Cairan Antiseptik yang Tepat?
Perlu diingat sekali lagi, antiseptik adalah cairan yang hanya boleh digunakan di luar anggota tubuh, sehingga tidak boleh dihirup apa lagi ditelan.
Bahan antiseptik sendiri sebaiknya tidak digunakan setiap hari karena bisa membuat kulit jadi kering. Kulit yang kering rentan terserang gatal.
Menurut dr. Arina, bahan antiseptik yang digunakan setiap hari juga bisa membunuh bakteri baik yang ada di dalam kulit, sehingga kulit jadi kehilangan pertahanan alaminya dan kuman pun jadi lebih mudah menyerang.
Adapun beberapa cara penggunaan antiseptik yang tepat seperti:
- Gunakan hanya jika tidak ada air dan sabun di tempat Anda berada.
- Hindari pemakaian di dalam tubuh.
- Hindari pemakaian di area mata, mulut dan hidung.
- Jangan digunakan untuk berkumur-kumur.
- Hindari dari jangkauan anak di bawah umur (agar tidak terminum maupun terhirup).
- Segera hentikan penggunaan antiseptik jika menimbulkan rasa panas, gatal, ruam dan kering.
Untuk mencegah virus corona, dr. Arina menyarankan masyarakat untuk lebih rajin lagi mencuci tangan dengan sabun dan air, serta harus menjaga kebersihan lingkungannya.
Selain itu, melakukan self quarantine juga sangat perlu dilakukan agar risiko penularan coronavirus tidak terjadi.
KlikDokter juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran virus corona.
Apabila mau tahu lebih lanjut seputar COVID-19 gunakan fitur LiveChat untuk konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini.
(OVI/AYU)