Benarkah Obesitas Berhubungan dengan Penyusutan Otak?

Mempunyai berat badan berlebih hingga mencapai obesitas dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan. Itu karena kondisi obesitas bisa memengaruhi fungsi serta kinerja sistem tubuh. Mulai dari sistem saraf, pernapasan, kardiovaskular, dan pencernaan.

Kini, para peneliti mencoba mencari hubungan obesitas dengan efek kesehatan lainnya. Yuk, simak penjelasannya!

Hubungan Antara Obesitas dengan Penyusutan Otak

Dari studi terbaru, ditemukan dampak obesitas terhadap penyusutan otak. Para peneliti menemukan bahwa memiliki lemak berlebih di sekitar area perut berhubungan dengan ukuran otak yang lebih kecil.

Sebelumnya para peneliti mengetahui bahwa ukuran otak dapat menentukan kesehatan dan fungsi otak. Namun, belum banyak diketahui apa yang mempengaruhi ukuran otak itu sendiri.

Artikel Lainnya: 6 Kebiasaan Sehat Untuk Menjaga Kesehatan Otak

Menurut Mark Hamer, seorang profesor dari Universitas Loughborough di Inggris, penelitian-penelitian yang ada lebih banyak menghubungkan pengecilan volume otak dengan penurunan daya ingat dan peningkatan risiko demensia. Sementara, penelitian tentang apakah lemak tubuh berlebih itu bersifat melindungi atau merugikan pada ukuran otak belum tersimpulkan.

Untuk itulah, Hamer mencoba untuk melakukan penelitian terkait lemak tubuh dengan ukuran otak. Pada studi tersebut, Hamer mengikutsertakan 9,652 orang dengan rata-rata usia 55 tahun.

Beberapa penilaian dilakukan untuk menentukan jumlah lemak tubuh pada setiap partisipan. Indeks massa tubuh (IMT), rasio pinggang-panggul, dan lemak tubuh secara keseluruhan digunakan.

Partisipan dikategorikan sebagai obesitas bila memiliki IMT 30 kg/m2 atau lebih. Akan tetapi, untuk obesitas tipe sentral atau obesitas di sekitar area perut sedikit berbeda: untuk laki-laki bila rasio pinggang-panggul di atas 0,90 atau di atas 0,85 untuk perempuan.

Artikel Lainnya: Fungsi Otak Bisa Turun Akibat Kesehatan Mulut yang Buruk

Magnetic Resonance Imaging (MRI) juga digunakan untuk mengukur ukuran otak, baik volume bagian otak yang berwarna putih maupun abu-abu. Bagian berwarna abu-abu pada otak berfungsi untuk mengatur otot dan persepsi indra. Sedangkan bagian berwarna putih mengatur serabut saraf yang menghubungkan bagian-bagian otak.

Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara lemak tubuh dan ukuran otak.

Partisipan yang memiliki IMT dan rasio pinggang-panggul yang besar, mempunyai ukuran otak terkecil secara keseluruhan dan volume bagian otak abu-abu yang lebih kecil.

Dari hasil studi tersebut, para peneliti dapat menjelaskan bahwa dampak obesitas sentral mungkin berhubungan dengan penyusutan otak. Akan tetapi, mereka tidak dapat menentukan apakah obesitas menyebabkan perubahan volume otak, ataukah kelainan dalam struktur otak yang menyebabkan obesitas.

Artikel Lainnya: Hubungan Antara Lemak Berlebih di Perut dan Ukuran Otak

Studi ini hanya merekrut 5 persen dari jumlah total yang diundang, sehingga sulit untuk diaplikasikan ke populasi umum. Perlu penelitian lebih lanjut yang memungkinkan untuk mengukur IMT dan rasio pinggang-panggul secara rutin, guna mengetahui kesehatan otak.

Obesitas adalah masalah kesehatan yang serius. Namun, Anda dapat mencegah kondisi ini dengan berbagai cara, seperti:

• Perbanyak asupan sayur dan buah-buahan segar
• Hindari makanan olahan serta membatasi asupan gula
• Cukup tidur, minimal 7-8 jam per hari
• Rutin melakukan olahraga aerobik (jalan cepat, berenang, jogging, bersepeda, dll)
• Kelola stres dengan baik

Walau penelitian menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara obesitas dengan penyusutan otak, Anda tak perlu terlalu khawatir. Yang terpenting, lakukanlah berbagai langkah untuk mencegah atau mengatasi obesitas.

Obesitas dapat menyebabkan timbulnya beragam penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, bahkan kematian. Konsumsilah makanan yang bergizi dan seimbang serta berolahragalah secara teratur guna menghindari berat badan berlebih.

Untuk pertanyaan lain seputar obesitas, kesehatan otak, ataupun kondisi medis lainnya, tanya langsung pada ahlinya melalui fitur Live Chat yang tersedia di aplikasi KlikDokter. Gratis!

[NWS/ RS]