Rutin cuci tangan, konsumsi makanan sehat, dan pakai masker. Itu adalah beberapa anjuran yang saban hari kerap disuarakan demi mencegah penyebaran virus corona. Tapi, masih jarang terdengar anjuran untuk tidak meludah sembarangan. Padahal, dampak meludah sembarangan tak kalah bahaya!
Seperti diketahui, air ludah adalah salah satu media penyebaran COVID-19. Dengan meludah di sembarang tempat, seperti stasiun, terminal, jalan raya, tentu akan meningkatkan risiko orang lain tertular.
Tak hanya corona sebenarnya, masih banyak penyakit lain yang berpotensi tersebar dengan mudah melalui perantara air liur. Sebut saja influenza, hepatitis, meningitis, sitomegalovirus, Epstein-Barr.
Penyebab Sering Meludah
Air ludah atau sering disebut liur atau saliva, merupakan cairan bening yang dihasilkan di dalam mulut manusia. Diketahui, seseorang mampu mengeluarkan sekitar 700 ml air ludah setiap hari.
Artikel lainnya: Virus Corona Bisa Bertahan di Ludah dan Tinja Pasien Positif
Bila produksi saliva meningkat, ada beberapa penyebab yang mendasari. Salah satunya adalah hipersaliva.
Hipersaliva—atau juga dikenal sebagai sialorrhea atau ptyalism—adalah kondisi saat seseorang memiliki terlalu banyak air liur di mulutnya. Ini dapat menyebabkan air liur tumpah ke bibir bawah. Hal ini bisa mendorong seseorang meludah lebih sering.
Kondisi tersebut antara lain disebabkan oleh asupan gandum berlebih, prefluks gastroesofageal, pankreatitis, luka infeksi pada mulut, serta obat-obatan tertentu.
Selain itu, sering meludah karena produksi air liur berlebihan juga bisa dipicu oleh:
- Kehamilan, di mana terjadi perubahan hormon.
- Sering konsumsi makanan asam yang akan merangsang produksi air liur.
- Kurang minum air putih.
- Gigi berlubang.
- Kebiasaan merokok.
Artikel lainnya: Awas, Meludah di Lantai Saat Naik MRT Bisa Picu Penyakit!
Apa yang Terdapat dalam Air Liur?
Air liur berperan penting dalam menunjang kesehatan mulut dan proses pencernaan makanan. Bila jumlahnya terlalu sedikit atau berlebihan, bisa jadi itu pertanda adanya gangguan kesehatan dalam tubuh.
Cairan ini dihasilkan oleh kelenjar ludah yang ada di dalam mulut. Kelenjar ludah setiap hari memproduksi sekitar 1-2 liter air liur. Sementara itu, manusia biasanya akan mengeluarkan sekitar 700 cc air liur setiap hari.
Lantas, apa saja sih kandungan air liur?
- Elektrolit (natrium, kalium, kalsium dan magnesium).
- Senyawa bakteri, virus, jamur, sekresi dari hidung dan mulut.
- Mukosa.
- Enzim seperti alfa amilase, lisozim, dan lingual lipase.
Artikel lainnya: Bisakah Tuberkulosis Menular Lewat Ciuman?
Bahaya Meludah Sembarangan
Kebiasaan meludah sebenarnya pernah diterima secara sosial di Eropa. Hingga akhirnya pada abad ke-19, peraturan tidak boleh meludah sembarangan ditegakkan demi mencegah penyebaran penyakit.
Selanjutnya, sejumlah kampanye dilakukan demi menggugah kesadaran masyarakat pada penularan penyakit menular yang bisa disebarkan melalui ludah.
Pada dekade 1940-an, misalnya, saat teknologi medis masih rendah dan penyakit tuberkulosis (TB) meluas, kerap terdapat tanda larangan meludah di sejumlah tempat, khususnya bus.
Berdasarkan fakta, risiko penyakit menular akan menurun jika kebiasaan meludah sembarangan dihentikan. Cara kerja penularan penyakit lewat ludah, terjadi khususnya melalui udara.
Droplet, atau partikel air kecil tersebut, membawa mikroorganisme yang dapat dihirup langsung oleh orang lain. Beberapa infeksi juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan ludah.
Artikel lainnya: Ospek Minum Air Ludah, Ini Penyakit yang Mengintai Setelahnya
Tips Mengatasi Dampak Paparan Ludah
Itu sebabnya, kalau sedang terserang penyakit tertentu, hentikan kebiasaan meludah di sembarang tempat. Kalaupun ingin mengeluarkan ludah, lakukan di tempat khusus, seperti toilet atau dengan bantuan tisu atau lap tangan pribadi.
Saat meludah di toilet pun pastikan membersihkan kembali sisa ludah agar tetap aman dipakai orang lain. Ingat, penyakit Anda dapat menyebar serta menular.
Lalu, bagaimana kiat menanganinya bila Anda berada dalam kondisi sehat, tapi terkena paparan ludah, baik secara langsung maupun udara?
- Cuci bagian yang terkena paparan ludah dengan air mengalir.
- Apabila ludah terkena langsung ke mata, hidung, dan mulut, cucilah bagian ini menggunakan air dan sabun.
- Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun. Tangan adalah organ tubuh yang paling sering mengenai area wajah.
- Kalau mencuci tangan dengan air dan sabun tidak memungkinkan, sedia hand sanitizer untuk membersihkan tangan.
- Periksakan diri Anda apabila terdapat gejala, seperti demam, batuk, dan pilek beberapa waktu setelah Anda sempat terpapar droplet seseorang secara sengaja ataupun tidak.
Anda masih sering meludah di sembarang tempat? Setop kebiasaan itu sekarang juga! Ingat, ada dampak meludah sembarangan yang berbahaya bagi orang lain. Yuk, manfaatkan layanan LiveChat apabila Anda ingin bertanya lebih lanjut pada dokter di aplikasi KlikDokter.
[HNS/AYU]