Berita Kesehatan

Dampingi Anak Saat Belajar di Rumah, Ini Tipsnya!

Krisna Octavianus Dwiputra, 10 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kegiatan belajar mengajar secara online tentunya memiliki tantangan tersendiri, Simak cara agar belajar secara online di rumah tetap efektif

Dampingi Anak Saat Belajar di Rumah, Ini Tipsnya!

Akibat pandemi COVID-19, kelas di sekolah ditiadakan dan orang tua diminta mendampingi anak untuk belajar di rumah. Akibatnya, banyak orang tua mendadak jadi guru dan tak sedikit yang mengalami yang kesulitan dengan peran baru ini.

Nyatanya, beberapa orang tua memerhatikan bahwa semenjak diberlakukannya kegiatan belajar mengajar melalui daring, tingkat konsentrasi dan keefektifan pembelajaran anak menurun. Apa alasannya?

Pendidikan Anak Terdampak akibat COVID-19

Sebagai informasi, menurut Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), setidaknya pemerintah di 188 negara telah menutup institusi pendidikan dalam upaya menekan angka persebaran COVID-19 yang telah menginfeksi lebih dari 1,4 juta jiwa.

Disebutkan bahwa dampaknya dirasakan oleh 1.576.021.818 siswa dan 91,3 persen peserta didik terdaftar.

Ya, pandemi akibat virus strain corona baru, yaitu SARS-CoV-2, tak hanya memengaruhi politik dan ekonomi negara, tetapi juga pendidikan.

Dengan kebijakan lockdown atau karantina, pembatasan gerak, atau physical distancing, sekolah dan universitas kena imbasnya.

Akibatnya, pelajar dan mahasiswa tak bisa lagi menjalani kegiatan belajar di sekolah maupun kampus untuk sementara waktu. Langkah ini dibutuhkan demi memperlambat penyebaran virus corona.

Artikel lainnya: Mengatasi si Kecil yang Sulit Fokus Belajar di Sekolah

1 dari 2

Tantangan Belajar di Rumah

Meski kebijakan diam di rumah untuk cegah COVID-19 jadi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga, tetapi ada beberapa tantangan yang dihadapi orang tua dalam mendampingi anak belajar.

Tantangan yang dimaksud meliputi anak yang bosan tak bisa beraktivitas keluar rumah seperti biasanya, dan kurangnya kemampuan orang tua dalam menggantikan peran gurunya di sekolah.

Dari sisi orang tua, kesulitan yang dihadapi adalah tidak memiliki pengalaman mengajar, pelajaran anak yang sulit sehingga para orang tua kerap kebingungan mendampingi anak belajar di rumah. Hal ini membuat anak merasa tak nyaman dan malas untuk berkonsentrasi pada pelajaran.

"Anak-anak malas belajar bisa karena karena ortunya galak, jadi ia malas-malasan belajar. Lalu, karena tempatnya belajar jadi di rumah, anak mindset-nya jadi main dan istirahat.” Hal ini disampaikan oleh psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi, kepada KlikDokter.

Selain itu, ketika belajar di rumah pun, banyak hal-hal yang membuat perhatian anak teralihkan, seperti mainan di rumah, buku bacaan, menonton serial televisi kesayangan, makanan yang disediakan oleh Bunda, dan bahkan tidur karena sudah kelelahan akibat belajar dengan gurunya melalui daring atau bermain dengan mainan kesayangannya.

Artikel lainnya: Rahasia Sukses Mendidik Anak dengan Metode Homeschooling

2 dari 2

Kiat Belajar di Rumah Agar Efektif

Setiap anak memiliki karakter yang berbeda dalam hal menerima pelajaran yang diajarkan oleh gurunya.

Menurut analisis Ikhsan, fenomena kesulitan mendampingi anak belajar di rumah ini tak lepas ketidaktahuan orang tua dalam belajar, karena orang tua tidak tahu bagaimana karakter anak di sekolah atau bimbel.

"Sebenarnya kalau orang tua tahu gaya belajar anak, karakter anak, dan batas kemampuan anak seperti apa, itu (mengajar) jadi tidak sulit,” ujar Ikhsan.

Dalam hal ini, orang tua punya peranan penting untuk menemani proses belajar anak di rumah. Agar anak tetap produktif, berikut ini beberapa panduan untuk cara belajar di rumah yang efektif:

  1. Sediakan Tempat Khusus untuk Belajar

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong , Anda perlu mengkhususkan satu area di rumah untuk digunakan anak belajar dan mengerjakan tugas sekolah.

"Usahakan agar area tersebut tenang, jauh dari suara nyaring televisi atau radio, serta banyak cahaya," ujar dr. Sepriani.

  1. Atur Jadwal dengan Baik

Hindari bersikap otoriter. Dikatakan dr. Sepriani, Anda disarankan untuk mengajak anak berunding mengenai waktu belajarnya setiap hari.

Diskusikan dengan anak kapan waktu terbaik untuk belajar. Sepakati juga durasi belajarnya dan waktu yang akan dialokasikan untuk membaca buku, di luar waktu mengerjakan tugas sekolah.

"Tekankan pada anak mengenai konsistensi untuk mematuhi jadwal tersebut setiap hari," kata dr. Sepriani.

Artikel lainnya: Gaya Belajar untuk Anak Hiperaktif yang Memiliki Kecerdasan Gerak Tubuh

  1. Minimalkan Distraksi atau Gangguan

Selama waktu belajar, sebisa mungkin hindari faktor-faktor yang dapat mengganggu, seperti televisi, telepon seluler, dan gawai.

Orang tua juga perlu mengindahkan aturan ini. Jadi, saat mendampingi anak belajar, usahakan tidak menggunakan gawai, kecuali untuk hal-hal yang mendesak.

  1. Ketahui Gaya Belajar Anak

Secara garis besar, terdapat tiga tipe gaya belajar anak, yaitu visual, auditorik dan kinestetik. Ketahui tipe gaya belajar anak dan bantu ia belajar sesuai dengan tipenya.

  • Anak tipe ini biasanya dapat menerima informasi dengan melihat gambar. Orang tua dapat mengajarinya melalui gambar, peta pikiran (mind mapping), dan buku berilustrasi.
  • Anak dengan tipe audio lebih sensitif terhadap suara, musik, dan memiliki minat tinggi terhadap irama. Saat belajar, orang tua dapat menggunakan intonasi ketika menyampaikan informasi pada anak. Belajar dengan teknik bercerita.
  • Anak lebih mudah menyerap informasi melalui aktivitas. Orang tua dapat menggunakan alat peraga atau mengaplikasikan langsung materi belajar.
  1. Ketahui target di sekolahnya

Penting bagi para orang tua untuk berdiskusi secara intensif dengan guru di sekolah anak guna mengetahui target pencapaian di sekolah.

Jika tujuannya untuk ujian akhir, pastikan mereka belajar lebih keras. Di sisi lain, kalau ada target selanjutnya, sesuaikan cara belajarnya.

Tetap semangat mendampingi anak belajar di rumah, ya! Bila butuh saran lebih lanjut, Anda juga bisa berkonsultasi dengan psikolog atau konsultasi seputar kesehatan keluarga dengan dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(RN/AYU)

virus corona
pola asuh
Pendidikan Anak