Herpes bisa menyerang siapa saja. Bukan hanya orang dewasa, tapi juga bayi, bahkan yang baru dilahirkan. Bila sampai menginfeksi bayi, apakah penyakit ini bisa disembuhkan?
Herpes simpleks adalah infeksi akut yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV). Secara umum, ada dua tipe virus, yaitu HSV tipe 1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2).
Perbedaannya adalah, HSV-1 lebih sering menyerang sekitar mulut dan bibir, sedangkan HSV-2 cenderung menyerang area di sekitar genital.
Herpes simpleks umumnya sulit untuk disembuhkan secara total. Walau sudah diobati, virus akan tetap berada di dalam tubuh dan bisa kambuh. Penularannya pun bisa terjadi pada seseorang yang tidak menunjukkan gejala tertentu.
Artikel lainnya: Bayi Sakit Herpes! Benarkah Penyakit Tersebut Bisa Menjangkitnya?
Herpes Simpleks Juga Bisa Menyerang Bayi
Banyak yang mengira bahwa herpes simpleks hanya bisa menyerang orang dewasa yang punya perilaku seks bebas. Namun, nyatanya penyakit tersebut juga bisa menginfeksi bayi, tak terkecuali yang baru lahir.
Hal tersebut terjadi akibat penularan dari ibu yang terinfeksi HSV ke janin secara langsung saat masih di dalam kandungan, ataupun saat proses persalinan. Bayi yang terinfeksi HSV biasanya mengalami kelahiran prematur dan memiliki berat lahir rendah.
Selain itu, bayi juga bisa tertular dari sang ibu yang sedang mengalami lesi di bibir akibat herpes, misalnya saat ibu mencium bayinya.
Sekitar 4 persen dari kasus herpes simpleks pada bayi merupakan kasus herpes simpleks kongenital (bawaan sejak bayi lahir). Pada kondisi tersebut, bayi akan terlahir dengan kondisi mikrosefali, hidrosefalus, koroiditis (disebut juga sebagai uveitis posterior), dan muncul lesi vesikel (berbentuk gelembung-gelembung) di seluruh tubuhnya.
Artikel lainnya: Mengenal Tanda-Tanda dan Gejala Herpes pada Bayi
Sisanya, kasus infeksi HSV pada bayi disebabkan oleh virus HSV-2.
Tanda dan Gejala Herpes Simpleks pada Bayi
Infeksi virus herpes pada bayi sering menunjukkan tanda dan gejala yang sedikit berbeda dengan orang dewasa dan tidak khas. Ini kadang membuat diagnosis terlambat, begitu juga pengobatannya, sehingga bisa menimbulkan komplikasi yang cukup berat.
Tanda dan gejala herpes kongenital meliputi kemunculan lesi vesikel di seluruh tubuh bayi. Bila tak terlihat saat lahir, bisa juga gejala tersebut muncul saat bayi berusia 1-3 minggu.
Tanda dan gejala penyakit herpes pada bayi yang perlu diwaspadai antara lain:
-
Demam
Bayi yang terinfeksi herpes simpleks dapat mengalami demam suhu rendah, yaitu sekitar di atas 38 derajat Celsius pada awalnya. Demam bisa muncul antara hari ke-2 hingga ke-12 setelah terinfeksi.
Artikel lainnya: Beda Antara Herpes Zoster dan Herpes Simpleks
Meski demikian, demam yang dialami bayi juga bisa sangat tinggi di atas 39 derajat Celsius. Kejang juga bisa terjadi akibat demam tinggi.
-
Lesi Lentingan di Sekitar Mata, Mulut, atau Bagian Kulit Lainnya
Lesi vesikel merupakan tanda khas pada infeksi herpes. Pada awalnya, lesi hanya muncul di sekitar mulut, yang kemudian dapat menyebar ke bagian kulit lainnya tempat orang tua yang mengidap herpes mencium tubuh bayinya.
-
Mudah Rewel
Bayi memang sewajarnya akan menangis saat lapar, mengantuk, atau saat popoknya basah. Namun, bila bayi lebih rewel daripada biasanya, orang tua harus lebih waspada karena mungkin ia sedang sakit.
-
Tampak Lemas
Bayi juga bisa terlihat sangat sakit dengan gejala lemas. Ia akan semakin lemas dan bisa makin parah bila orang tua tidak memperhatikan dan memberikannya terapi secepat mungkin.
Artikel lainnya: Waspada, Infeksi Virus Herpes Bisa Sebabkan Kebutaan
-
Tidak Mau Minum ASI
Bayi dengan herpes simpleks juga tidak mau menyusu. Hal ini bisa merupakan akibat dari adanya lesi vesikel di sekitar mulutnya. Tak hanya itu, bayi juga bisa mengalami penurunan nafsu makan karena sedang sakit.
-
Sesak Napas dan Bisa Muncul Kebiruan di Tubuhnya
Ketika infeksi herpes sudah parah, bisa terjadi komplikasi seperti gangguan pada paru-paru. Keluhannya meliputi sesak napas dan gangguan ketika bernapas.
Bisa juga muncul kebiruan di sekitar mulut maupun di ujung-ujung jari tangan maupun kaki.
Diagnosis dan Pengobatan Herpes pada Bayi
Untuk menegakkan diagnosis, selain pemeriksaan fisik lengkap, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa cek darah lengkap, kultur cairan dari lesi kulit, serta pengambilan sampel di sekitar mata, hidung, maupun membran mukosa.
Artikel lainnya: 3 Gejala Herpes pada Wanita yang Harus Diperhatikan
Jika perlu, pemeriksaan cairan serebrospinal dengan polymerase chain reaction PCR juga bisa dilakukan.
Herpes simpleks pada bayi umumnya bisa disembuhkan dengan menggunakan obat antivirus. Namun, kondisi bisa berbahaya apabila infeksi terlambat ditangani dan sudah menyebar ke organ-organ seperti paru-paru, otak, maupun mata.
Penggunaan antivirus diharapkan dapat menekan sintesis DNA virus, sehingga perkembangannya bisa dihentikan. Lama pemberian terapi antivirus dapat berlangsung selama 4-21 hari, tergantung kondisi dan tingkat keparahan.
Herpes simpleks juga tak jarang membuat bayi harus dirawat secara intensif, terutama jika virus sudah menyerang sistem saraf pusat.
Artikel lainnya: Kenali dan Waspadai Penularan Herpes Genital
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi apabila infeksi HSV terlambat ditangani adalah: infeksi berat atau sepsis, meningitis (ditandai dengan demam dan kejang), kekakuan pada tubuh, retardasi psikomotor (gangguan perkembangan motorik), kebutaan, bahkan kematian.
Mencegah Bayi Terkena Herpes Simpleks
Langkah-langkah di bawah ini bisa membantu mencegah bayi terkena herpes simpleks.
- Bila Anda atau pasangan punya riwayat herpes simpeks, laporkan ke dokter kandungan atau bidan saat pertama kali melakukan kunjungan prenatal atau antenatal care (ANC). Pasalnya, risiko kekambuhan saat kehamilan bisa terjadi sewaktu-waktu.
- Jika terinfeksi HSV saat hamil, segera berobat ke dokter dan konsumsi obat antivirus sesuai resep dan instruksi dokter.
Artikel lainnya: Sambiloto Bisa Obati Herpes, Benarkah?
- Hindari seks bebas tanpa menggunakan pengaman. Pakai kondom bila Anda tak tahu status kesehatan pasangan. Ingat, bila Anda terhindar dari herpes simpleks, begitu juga dengan bayi Anda.
- Persalinan sesar bisa menjadi pilihan apabila ibu hamil memiliki lesi aktif di sekitar jalan lahir. Melahirkan secara spontan ketika ibu mengidap infeksi herpes simpleks dapat menularkan ke bayinya.
- Jaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan, terutama saat akan menyentuh dan menyusui bayi.
- Hindari mencium bayi ketika virus herpes simpleks anda sedang aktif.
- Sebisa mungkin, batasi kontak bayi dengan banyak orang. Jangan biarkan si Kecil disentuh maupun dicium sembarangan oleh orang-orang yang tidak dikenal, karena ada risiko tertular HSV.
Herpes simpleks pada bayi bisa disembuhkan bila ditangani dengan cepat dan tepat. Bila tidak, banyak bahaya yang mengintai, dan yang paling fatal adalah kematian. Jangan ragu untuk melaporkan kondisi kesehatan ke dokter, karena itu bisa saja menulari buah hati. Anda juga bisa tanya langsung ke dokter lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter. Kami siap membantu!
(RN/ RH)