Berita Kesehatan

Penis Tiba-Tiba Kesemutan Saat Bercinta? Jangan-Jangan, Ini Sebabnya!

dr. Adeline Jaclyn, 07 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penis ternyata juga bisa mengalami kesemutan. Kira-kira apa ya penyebab kondisi yang bisa bikin pria panik ini?

Penis Tiba-Tiba Kesemutan Saat Bercinta? Jangan-Jangan, Ini Sebabnya!

Seringnya kesemutan dialami di bagian kaki atau tangan. Namun, bagi para pria, penis kesemutan juga bisa terjadi, baik saat bercinta maupun pada waktu-waktu lainnya. Mengapa kondisi ini bisa terjadi dan apakah perlu dicemaskan?

Rasa kesemutan pada penis termasuk di skrotum (buah zakar) dapat disebabkan oleh tertekannya saraf yang mengirim sensasi ke kedua organ tersebut. Kemungkinan penyebabnya antara lain hernia, kekakuan otot, atau pembesaran kelenjar limfe. Selain itu, bisa juga terjadi iritasi ringan pada saraf tersebut. 

Umumnya penis kesemutan lebih sering dialami atlet atau pengendara sepeda dan motor. Namun, keluhan tersebut bisa dialami pria mana pun.

Saat itu terjadi, mungkin pria akan merasakan penis dan skrotum terasa seperti kebas (mati rasa), lalu penis mungkin akan terasa dingin dan kesemutan. Jika bergerak atau menyentuh penis dan skrotum, bisa terasa sakit seperti ditusuk-tusuk jarum.

Artikel lainnya: Ukuran Penis yang Normal Berdasarkan Ras

Kenapa penis kesemutan? Ada beberapa hal yang bisa menyebabkannya:

1. Cedera di Penis

Penis Nyeri Saat Ereksi, Gejala Apa?r (9Nong/Shutterstock)

Cedera di penis atau area di sekitarnya bisa membuat alat kelamin tersebut mati rasa. Kondisi ini bisa terjadi akibat kerusakan saraf atau pembuluh darah tertentu.

Umumnya sensitivitas penis akan kembali perlahan. Jika tidak, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Hal-hal yang dapat menyebabkan tekanan atau cedera pada penis atau area selangkangan antara lain:

Bersepeda

Kondisi jalanan yang tidak rata dan gesekan dapat mencederai perineum, skrotum, dan penis.

Bersepeda juga dapat memberi tekanan di pangkal paha dan untuk sementara waktu membatasi saraf atau pembuluh darah. Pada akhirnya kondisi ini dapat membuat penis terasa kebas.

Bila sering bersepeda atau mengendarai motor khususnya dalam waktu yang lama, coba untuk beberapa kali menepi. Kamu bisa berdiri atau sekadar meregangkan badan. Ingat, duduk terlalu lama bisa meningkatkan tekanan di saraf area penis.

Duduk Terlalu Lama

Duduk di kursi yang tidak nyaman atau permukaannya padat dapat memberi tekanan pada penis atau perineum sehingga memicu cedera. Perineum seharusnya tidak menopang berat badan tubuh.

Perineum terletak di bagian di antara penis dan anus. Saraf dan pembuluh darah di perineum yang tidak lancar akibat tekanan terus-menerus bisa menyebabkan kerusakan dan berakibat penis kesemutan. 

Hindari duduk terlalu lama, karena perineum bisa ikut tertekan dan berakibat penis kesemutan. Jika duduk adalah bagian dari pekerjaan kamu, imbangi dengan berdiri, berjalan-jalan, atau meregangkan tubuh.

Iritasi 

Sabun dan produk pembersih lainnya dapat mengiritasi kulit yang sensitif pada penis dan daerah di sekelilingnya. Penggunaan sabun yang lembut dan hypoallergenic dapat membantu.

Artikel lainnya: Wahai Para Pria, Kenali Ciri-Ciri Penis yang Sehat Berikut Ini

2. Cedera Saat Seks dan Masturbasi

Saat melakukan aktivitas seksual, penis yang sedang ereksi tak lagi fleksibel. Kekakuan tersebut bisa membuat penis rentan mengalami fraktur atau memar, yang mana dapat menyebabkan nyeri, iritasi, kebas, hingga perubahan warna.

Gesekan yang terlalu kuat atau berlebihan saat masturbasi atau aktivitas seksual tertentu juga dapat mengakibatkan cedera yang bisa berujung pada rasa kebas. Bila pria menyadari adanya penurunan sensitivitas, mungkin mengurangi frekuensi masturbasi atau mengubah tekniknya bisa membantu.

Kerusakan juga bisa terjadi sebagai akibat dari penggunaan pompa atau vakum penis, yang bekerja dengan cara menyedot aliran darah ke penis agar dapat ereksi. Mati rasa, memar, luka, serta bintik merah atau ungu (petechiae) bisa terjadi. Apabila hal ini terjadi, sebaiknya segera menghubungi dokter. 

3. Kekurangan Hormon Testosteron

Testosteron adalah hormon penting dengan cakupan efek yang luas, termasuk perannya dalam mengatur massa otot dan dorongan seksual. 

Setelah puber, kadar testosteron secara bertahap menurun. Banyak pria dewasa yang lebih tua kekurangan hormon tersebut.

Meski begitu, rendahnya testosteron juga dapat memengaruhi pria yang lebih muda. Ketika kadarnya drop, pria mungkin akan merasakan penurunan kenikmatan dari aktivitas seks. Akibatnya, ia mungkin salah sangka, menganggap penis mati rasa.

Level testosteron yang rendah dapat menyebabkan mati rasa, tapi biasanya tidak terjadi bila ada nyeri. Artinya, pria masih bisa merasakan bila penis atau skrotumnya dicubit.

Gejala lainnya dari rendahnya kadar testosteron juga bisa meliputi perubahan pada mood, dorongan seksual, dan tingkat energi.

Kadar hormon testosteron dapat diperbaiki dengan gaya hidup sehat, memperbaiki pola hidup, dan penurunan berat badan. Disarankan pula untuk konsultasi dengan dokter. 

4. Penyakit atau Gangguan Saraf

Adanya gangguan pada saraf di area sekitar penis dapat menyebabkan gejala mati rasa di penis, skrotum, dan perineum.

Beberapa penyakit yang dimaksud di antaranya diabetes, lupus, multiple sclerosis, kanker dan terapinya, serta penyakit Peyronie. Biasanya, penyakit-penyakit tersebut juga bisa menyebabkan impotensi.

5. Herpes Genital

Penis kesemutan juga bisa menjadi tanda herpes genital. Sensasi ini umumnya digambarkan mirip kesetrum disertai bintil-bintil di penis.

Penyakit menular seksual yang tidak bisa disembuhkan ini butuh perawatan segera bila kambuh, kemudian perawatan seumur hidup untuk meminimalkan kekambuhan. Meski tak bisa sembuh, penyakit ini bisa ditangani dengan efektif.

Penderita herpes genital harus jujur mengenai kondisinya terhadap pasangan.

6. Kutil Kelamin

5 Penyebab Penis Berbau Tidak Sedap (Dragana Gordic/Shutterstock)

Kutil kelamin disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Seringnya, sensasi sebelum kutil muncul adalah kesemutan. 

Namun, saat kutil sudah terlihat, kesemutan berubah jadi rasa gatal. Benjolan yang muncul bisa tak terasa sakit, gatal saat benjolan tumbuh, dan bisa berdarah saat berhubungan seks.

Vaksin bisa melindungi pria dan wanita dari infeksi HPV. Ada pula resep obat dari dokter bila kutil kambuh. 

Segera temui dokter bila menemukan kutil seperti daging yang melekat di area kelamin, bisa di penis, vagina, atau anus. Ukurannya bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga sentimeter.

Bila kutil kelamin menutupi lubang kencing, maka dapat pula terjadi sumbatan air seni.

Artikel lainnya: Perbedaan Bercinta dengan Penis Disunat dan Penis Tidak Disunat

7. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah reaksi alergi atau iritasi di kulit akibat kontak dengan zat asing. Biang kerok terseringnya adalah sabun, detergen, losion, atau alergen dari lingkungan seperti poison ivy dan perhiasan.

Mungkin akan ada sensasi kesemutan selain ruam kulit yang muncul. Biasanya, krim kortison bisa membantu mengatasinya. Bila dermatitis kontak terjadi akibat tindikan di penis, tindikan tersebut harus dilepas.

Bila penis kesemutan tak juga hilang atau frekuensinya makin sering, periksakan ke dokter karena dikhawatirkan ada penyakit yang mendasari. Gunakan aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter secara online lebih mudah dan cepat.

(FR/JKT)

Referensi:

Urology Care Foundation. Diakses 2022. What is low testosterone?

Penis
Kesemutan