Berita Kesehatan

Perempuan Vegan Risiko Memiliki Anak Stunting serta Anemia

Christovel Ramot, 26 Agu 2024

Ditinjau oleh dr. Atika

Perempuan vegan memilih pola makan tanpa produk hewani karena alasan kesehatan, etika, atau lingkungan. Namun, ada kekhawatiran tentang kecukupan nutrisi selama kehamilan.

Perempuan Vegan Risiko Memiliki Anak Stunting serta Anemia

Perempuan yang memilih pola makan vegan, yaitu menghindari semua produk hewani, seringkali melakukannya karena alasan kesehatan, etika, atau lingkungan.

Namun, ada kekhawatiran yang muncul mengenai kecukupan nutrisi yang mereka terima, terutama selama kehamilan. Kebutuhan nutrisi yang meningkat selama kehamilan membuat pola makan yang seimbang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.

Bersama dr. Atika, dalam artikel ini akan dibahas risiko yang mungkin dihadapi perempuan vegan dalam melahirkan anak yang mengalami stunting dan anemia, serta cara-cara untuk meminimalkan risiko tersebut.

Artikel lainnya: 9 Ciri Anak Stunting yang Harus Diwaspadai

Stunting

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat sehingga tinggi badannya berada di bawah standar yang sesuai dengan usianya. Stunting merupakan indikator penting dari malnutrisi kronis pada anak.

Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, perkembangan kognitif yang terganggu, dan risiko penyakit kronis yang lebih tinggi di masa dewasa.

Anemia

Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah berada di bawah normal. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat.

Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan masalah kesehatan lainnya pada bayi.

Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan

Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi perempuan meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Berikut adalah beberapa nutrisi penting yang harus diperhatikan:

1. Zat besi

Zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi untuk mendukung peningkatan volume darah dan pertumbuhan plasenta serta janin. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia ibu dan meningkatkan risiko anemia pada bayi.

2. Vitamin B12

Vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf yang sehat. Vitamin ini hanya ditemukan dalam produk hewani, sehingga perempuan vegan berisiko mengalami kekurangan vitamin B12 jika tidak mengonsumsi suplemen atau makanan yang diperkaya.

3. Asam folat

Asam folat diperlukan untuk sintesis DNA dan perkembangan sistem saraf janin. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat tabung saraf pada bayi, seperti spina bifida.

4. Protein

Protein adalah komponen utama dari semua sel tubuh dan penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak protein untuk mendukung perkembangan janin.

5. Kalsium

Kalsium penting untuk perkembangan tulang dan gigi janin. Jika asupan kalsium ibu tidak mencukupi, janin akan mengambil kalsium dari tulang ibu, yang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang pada ibu.

6. DHA (Asam dokosaheksaenoat)

DHA adalah asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak dan mata janin. Sumber utama DHA adalah ikan berlemak, sehingga perempuan vegan harus mencari sumber alternatif seperti suplemen alga.

Artikel lainnya: Efektivitas Diet Vegan untuk Atasi Asam Urat Tinggi

Risiko pada Perempuan Vegan

Risiko pada Perempuan Vegan

Perempuan vegan bisa jadi erat kaitannya dengan risiko-risiko kekurangan zat gizi berikut.

1. Risiko kekurangan zat besi

Perempuan vegan berisiko mengalami kekurangan zat besi karena sumber zat besi nabati (non-heme) kurang mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan zat besi heme yang ditemukan dalam produk hewani.

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil dan meningkatkan risiko anemia pada bayi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan stunting.

2. Risiko kekurangan vitamin B12

Vitamin B12 hanya ditemukan dalam produk hewani, sehingga perempuan vegan berisiko mengalami kekurangan vitamin ini. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil dan berisiko mengganggu perkembangan saraf janin.

3. Risiko kekurangan asam folat

Meskipun banyak makanan nabati yang kaya akan asam folat, perempuan vegan masih berisiko mengalami kekurangan jika pola makan mereka tidak seimbang. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi dan berkontribusi pada stunting.

4. Risiko kekurangan protein

Perempuan vegan harus memastikan asupan protein mereka cukup dengan mengonsumsi berbagai sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk kedelai.

Kekurangan protein dapat menghambat pertumbuhan janin dan menyebabkan berat badan lahir rendah, yang merupakan faktor risiko stunting.

5. Risiko kekurangan kalsium

Tanpa produk susu, perempuan vegan harus mencari sumber kalsium alternatif seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan makanan yang diperkaya kalsium. Kekurangan kalsium dapat mengganggu perkembangan tulang janin dan kesehatan tulang ibu.

6. Risiko kekurangan DHA

Asam lemak omega-3 penting untuk perkembangan otak dan mata janin. Perempuan vegan harus mencari sumber DHA dari suplemen alga untuk memastikan kecukupan asupan omega-3.

Artikel lainnya: Benarkah Diet Vegan Mengganggu Kesuburan Wanita?

Strategi untuk Meminimalkan Risiko

Namun beberapa langkah berikut bisa menurunkan risiko stunting dan anemia. Yuk, simak bersama-sama!

1. Suplementasi

  • Zat besi: Mengonsumsi suplemen zat besi dan makanan yang diperkaya zat besi dapat membantu memenuhi kebutuhan harian.
  • Vitamin B12: Perempuan vegan disarankan mengonsumsi suplemen vitamin B12 atau makanan yang diperkaya B12 untuk mencegah defisiensi.
  • Asam folat: Mengonsumsi suplemen asam folat sebelum dan selama kehamilan sangat penting untuk mencegah cacat lahir.
  • DHA: Mengonsumsi suplemen DHA dari alga dapat membantu memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3.

2. Pemilihan makanan yang tepat

  • Makanan kaya zat besi: Konsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan makanan yang diperkaya zat besi. Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C bersamaan dengan sumber zat besi nabati dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
  • Makanan kaya vitamin B12: Pilih makanan yang diperkaya vitamin B12 seperti sereal sarapan, susu nabati, dan produk ragi nutrisi.
  • Makanan kaya asam folat: Konsumsi sayuran hijau, buah jeruk, kacang-kacangan, dan biji-bijian untuk memastikan asupan asam folat yang cukup.
  • Makanan kaya protein: Kombinasikan berbagai sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, dan tempe.
  • Makanan kaya kalsium: Pilih sayuran hijau, kacang-kacangan, dan makanan yang diperkaya kalsium seperti susu nabati dan jus jeruk.

3. Pemantauan dan konsultasi medis

  • Pemantauan kesehatan: Rutin memantau kesehatan ibu hamil dan janin melalui pemeriksaan medis dapat membantu mendeteksi dan mengatasi kekurangan nutrisi lebih awal.
  • Konsultasi dengan ahli gizi: Berkonsultasi dengan ahli gizi dapat membantu perempuan vegan merencanakan pola makan yang seimbang dan mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

Perempuan vegan memiliki risiko yang lebih tinggi melahirkan anak dengan stunting dan anemia jika tidak memperhatikan asupan nutrisi mereka dengan baik.

Kekurangan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, asam folat, protein, kalsium, dan DHA dapat berdampak negatif pada perkembangan janin dan kesehatan ibu. Namun, dengan perencanaan makan yang baik, suplementasi yang tepat, dan pemantauan kesehatan yang rutin, risiko ini dapat diminimalkan.

Edukasi mengenai kebutuhan nutrisi selama kehamilan dan konsultasi dengan ahli gizi dapat membantu perempuan vegan menjalani kehamilan yang sehat dan melahirkan anak yang sehat.

Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya. Lindungi kesehatan ibu dan anak. Download aplikasi KlikDokter sekarang untuk panduan nutrisi vegan yang membantu mencegah stunting dan anemia!