Peristiwa kemunculan king kobra di permukiman warga Jakarta dan sekitarnya kembali terjadi. Sebagai antisipasi, Anda mesti tahu langkah-langkah pertolongan pertama digigit ular, terutama ular berbisa.
Dari berbagai sumber, sejauh ini total puluhan bayi ular ditemukan di Cakung, Jakarta Timur; Pasar Minggu, Jakarta Selatan; Cikini, Jakarta Pusat; hingga Cengkareng, Jakarta Barat. Tak menutup kemungkinan area kemunculan ular juga bertambah. Tak hanya ular kobra, jenis ular lainnya seperti ular sanca dan ular belang juga ditemukan.
Meski masih bayi atau anak-anak, bisa ular kobra tetap bisa mematikan. Karena cukup banyak bayi king kobra serta induknya yang “berkelana” ke rumah warga, Anda mesti membekali diri dengan perlindungan dari serangan ular dan pengetahuan tentang pertolongan pertama saat digigit ular.
Perlu diketahui, terlepas dari reputasinya yang mengerikan, hampir semua ular lebih takut terhadap manusia ketimbang sebaliknya. Beberapa jenis ular, dengan sesekali pengecualian king kobra (Ophiophagus hannah) atau black mambas (Dendroaspis polylepis), bisa agresif terhadap manusia tanpa provokasi.
Artikel lainnya: Makan Daging Ular, Apa Risikonya bagi Kesehatan?
Pertolongan pertama saat digigit ular
Jangan mencontoh adegan film yang mengisap bisa lewat tempat gigitan ular berbisa, dengan alasan untuk menyedot racun ke luar lalu diludahkan. Padahal, itu adalah cara yang salah dan malah bisa mempercepat racun menyebar ke area tubuh lainnya.
Kalau secara medis, berikut ini adalah pertolongan pertama saat digigit ular.
-
Tetap tenang
Bergerak perlahan menjauhi jarak serangan ular (sekitar sepertiga hingga setengah panjang ular.
“Yakinkan kepada korban bahwa gigitan akan dapat diatasi dengan baik, sementara korban dibawa secepatnya menuju instalasi gawat darurat maupun fasilitas kesehatan yang memiliki peralatan lengkap terdekat,” kata dr. Atika dari KlikDokter.
Bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir, lalu balut dengan kain atau perban yang kering dan bersih.
-
Batasi gerak
Usahakan untuk meminimalkan gerak untuk memperlambat penyebaran racun ular.
“Bila perlu, buat bidai longgar sederhana untuk membalut area yang tergigit, untuk memastikan korban tidak banyak bergerak,” tambah dr. Atika.
-
Pastikan area gigitan ada di bawah level jantung
Misalnya, bila korban digigit di tangan, maka pastikan tangan tidak diangkat lebih tinggi ataupun sejajar dengan posisi jantung.
-
Jangan menggunakan alat laju henti darah
Hindari penggunaan torniket (alat laju henti darah) atau mengikat area tempat gigitan ular.
“Pengikatan sering kali tidak tepat sasaran dan justru mematikan seluruh jaringan di bawah ikatan yang terlalu kuat, membuat aliran darah berhenti total. Kematian jaringan secara total bisa berujung pada amputasi,” kata dr. Atika mengingatkan.
-
Jangan tekan bekas gigitan
Hindari untuk menekan area gigitan dengan kompres dingin, atau berusaha memotong bekas gigitan dengan benda tajam seperti pisau. Mengisap racun secara langsung lewat mulut juga dilarang.
Artikel lainnya: Cara Paling Tepat Mengatasi Gigitan Ular
-
Lepaskan aksesori dan pakaian ketat
Jika korban mengenakan perhiasan seperti kalung, gelang, cincin, atau pakaian yang ketat, segera lepaskan. Pasalnya, area gigitan sangat mungkin untuk membengkak.
-
Jangan memberikan korban apa pun lewat mulut
Sebaiknya korban yang baru tergigit ular tidak diberikan apa pun lewat mulut, karena ada potensi tersedak bila korban kehilangan kesadaran, terutama minuman seperti kopi atau alkohol.
“Kopi dan alkohol dapat mempercepat penyerapan racun oleh tubuh. Selain itu, jangan memberikan sembarangan obat tanpa rekomendasi dokter,” tegas dr. Atika.
-
Cari pertolongan medis secepat mungkin
Apabila area gigitan mulai bengkak dan berubah warna, kemungkinan besar korban digigit ular berbisa. Jangan buang waktu untuk menangkap atau mengamankan ular tersebut, lalu bawa korban secepat mungkin ke IGD terdekat. Jika memungkinkan, sampaikan ciri-ciri ular yang menggigit kepada petugas medis.
Cara melindungi hunian dari ular
Teror ular king kobra ini tentunya meresahkan warga. Tak hanya perumahan, ular pun juga ditemukan di lingkungan apartemen. Untuk mencegah masuk hunian, apalagi sampai betah dan berkembang biak, Anda disarankan melakukan ini:
- Mengingat ular makan hewat pengerat, pastikan rumah bersih dan bebas dari tikus atau hewan pengerat lainnya.
- Beri makan hewan peliharaan di dalam rumah. Ular tidak menyukai makanan anjing atau kucing, tapi hewan pengerat menyukainya.
- Singkirkan puing-puing dan tumpukan daun. Bukan hanya mengundang hewan pengerat untuk berkunjung, tetapi juga itu dapat menawarkan tempat berlindung untuk ular.
- Potong rumput secara berkala.
- Waspada sarang atau kandang burung yang bisa menarik perhatian ular. Ketimbang di pohon atau tiang kayu, tempatkan kandang burung di tuang kayu yang dibungkus dengan lembaran logam atau memiliki penghalang berbentuk kerucut.
- Singkirkan tumpukan kayu apalagi saat suhu menghangat, karena itu bisa menjadi tempat ular bersembunyi.
- Bersihkan pekarangan dari buah-buah yang jatuh dari pohon, karena itu merupakan sumber makanan hewan pengerat dan akhirnya dapat menarik perhatian ular.
Ingat selalu langkah-langkah pertolongan pertama saat digigit ular seperti yang dijabarkan di atas. Bila Anda melihat ada ular di dekat rumah, segera cari bantuan atau hubungi 021-77827280 atau langsung ke 112. Jaga rumah tetap bersih dan tetap waspada, ya!
(RN/RPA)