Tara Basro Ajak Cintai Tubuh Sendiri, Bagaimana Cara Sebenarnya?

Unggahan Tara Basro yang mengenakan pakaian dalam di akun Instagram dan tanpa busana di akun Twitter miliknya pada Rabu (5/3) cukup membuat heboh. Dalam unggahan tersebut, ia mengajak orang lain untuk mencintai diri sendiri dengan bentuk tubuh yang dimiliki.

Dalam foto yang diunggah, pemain film Pengabdi Setan itu memamerkan beberapa bagian tubuhnya seperti perut dan paha. Ia menuliskan caption di Instagram bahwa kini ia bisa mencintai tubuhnya dalam kondisi apa pun.

Bahkan, dalam foto yang diunggah di Twitter, ia dengan jelas memamerkan bentuk tubuhnya tanpa memakai busana. Beberapa kalimat yang ditulis Tara di akun IG miliknya yaitu:

“Dari dulu yang selalu gue denger dari orang adalah hal jelek tentang tubuh mereka, akhirnya gue pun terbiasa ngelakuin hal yang sama, mengkritik dan menjelek-jelekan.”

“Andaikan kita lebih terbiasa untuk melihat hal yang baik dan positif, bersyukur dengan apa yang kita miliki dan make the best out of it daripada fokus dengan apa yang tidak kita miliki.”

Tara menutup pesannya dengan mengaku sangat cinta dan bangga dengan tubuh yang ia miliki. Itu bukan perkara mudah karena ia telah melewati perjalanan yang panjang.

Unggahan tersebut mendapat respons luar biasa dari banyak orang. Tak sedikit yang mengapresiasi dirinya karena berani mengajak wanita lain untuk melawan stigma standar bentuk tubuh yang selama ini terlanjur ada.

Artikel Lainnya: 5 Tips Mudah Bangun Rasa Percaya Diri Anda

Cara Tara Basro menunjukkan bahwa ia mencintai diri sendiri banyak menerima apresiasi dari publik. Semua orang pada dasarnya memang punya cara sendiri untuk menunjukkan cinta terhadap tubuhnya.

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog dari KlikDokter, semua orang punya hak untuk mengekspresikan cara mencintai tubuhnya. Mengenai unggahan Tara Basro, bisa dibilang ia memang sudah menerima tubuhnya apa adanya.

"Sebenarnya setiap orang itu punya caranya masing-masing untuk menunjukkan self-love. Saat Tara Basro melihat perut bergelambirnya dan tetap menerimanya, itu memang haknya," ujar Ikhsan.

"Kalau ia merasa nyaman dengan cara menunjukkan seperti itu, sama sekali tidak masalah. Secara psikologis, berarti ia memang sudah menerimanya," lanjutnya.

Hanya saja, cara seseorang untuk menunjukkan cinta pada diri sendiri bisa berbeda-beda. Ada yang memilih merawat tubuhnya, ada juga yang melakukannya lewat berolahraga.

Artikel Lainnya: Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Remaja Perempuan Anda

"Tiap orang tidak bisa digeneralisasi. Ada yang menunjukkan self-love dengan merawat tubuhnya. Misalnya, ketika melihat bagian yang bergelambir, ia merasa cukup dengan merawatnya sebagai bentuk cinta terhadap tubuh sendiri," ungkap Ikhsan.

"Ada juga yang mencintai tubuhnya sendiri dengan cara olahraga. Banyak cara yang bisa dilakukan. Tapi ingat, mencintai tubuh sendiri harus dengan cara yang baik," tuturnya.

Satu hal yang Ikhsan tekankan adalah bahwa jangan sampai setiap orang memaksa untuk bisa mencintai tubuh sendiri. Misalnya, memutuskan untuk tidak makan supaya perut rata atau olahraga berlebihan.

"Itu salah. Kalau cinta pada tubuh, olahraga rutin dan teratur sudah cukup," tegasnya.

Menurut Ikhsan, Tara dianggap memang sudah menerima tubuhnya apa adanya dan tidak peduli dengan omongan orang lain.

"Jadi, apa yang dilakukan Tara Basro tidak masalah, sah-sah saja. Lagipula, tujuannya kan supaya para perempuan bisa mencintai diri mereka sendiri, menerima bentuk tubuhnya apa adanya tanpa memedulikan orang sekitar," ucapnya.

Artikel Lainnya: Bangun Percaya Diri dengan Bentuk Tubuh Sendiri

Ikhsan menjelaskan, yang dilakukan Tara Basro untuk mengajak wanita lain mencintai diri sendiri sangatlah brilian. Selama ini, standar bahwa wanita sempurna harus putih, kurus, dan tinggi telah “mendarah daging”, hal inilah yang perlu dilawan.

Perlu diketahui, standar tersebut telah membuat banyak wanita akhirnya tidak nyaman dan sangat terganggu secara psikologis.

"Ajakan untuk mencintai tubuh sendiri sangat penting. Karena, selama ini masih banyak orang yang melihat segala sesuatunya dari bentuk tubuh. Misalnya, ‘Ih, gendut banget, sih’ atau 'Ih, kurus banget’ – akhirnya seseorang sangat berusaha agar punya tubuh ideal," kata Ikhsan.

Secara psikologis, itu artinya terpaksa untuk bisa mendapatkan bentuk tubuh ideal. Padahal, orang tersebut belum tentu nyaman. Ia akan memaksa seperti yang orang lain inginkan.

"Itu sangat tidak baik. Apalagi kalau tidak berhasil, malah bisa membuat seseorang kehilangan kepercayaan diri. Jadi, apa yang dilakukan Tara Basro itu baik, mengajak orang lain untuk tidak terlalu memikirkan perkataan orang lain," ujarnya.

Cara untuk mencintai diri sendiri memang diperlukan. Ini bisa mengangkat kepercayaan diri dan melawan stigma buruk yang selama ini sudah terlanjur ada. Bila ingin berkonsultasi seputar gangguan kepercayaan diri atau masalah psikologis lainnya, tanyakan pada psikolog klinis kami lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter!

(FR/AYU)