Berita Kesehatan

Viral Manusia Cicip Makanan Kucing, Apa Efek Kesehatannya?

Aditya Prasanda, 14 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Video pria menyantap makanan kucing viral di media sosial. Berikut informasi mengenai gizi makanan kucing dan penjelasan dokter soal bahaya mengonsumsi panganan tersebut bagi manusia.

Viral Manusia Cicip Makanan Kucing, Apa Efek Kesehatannya?

Video pria makan makanan kucing belum lama ini menghebohkan media sosial. Pria itu menyantap panganan kucing sebagai camilan maupun lauk pelengkap nasi putih.

Kendati si pembuat konten mengaku makanan kucing cukup lezat, sejatinya terdapat dampak buruk dalam kandungan panganan kucing bagi kesehatan manusia.

Seperti apa efek negatifnya? Simak penjelasan dokter soal bahaya makanan kucing untuk manusia berikut.

1 dari 1

Bahaya Makanan Kucing untuk Manusia

Dijelaskan dr. Dawn Jackson Blatner, ahli diet terdaftar di American Dietetic Association, makanan kucing diolah dengan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi kucing.

Di dalam panganan kucing, terdapat banyak kandungan protein dan lemak yang berasal dari daging olahan. Selain itu, kandungan gizi atau bahan di dalamnya meliputi tepung, gabungan mineral, vitamin A, taurin, dan lemak.

Artikel Lainnya: Sering Mengonsumsi Makanan Kemasan, Ini Efeknya

Deretan komposisi makanan tersebut diformulasikan untuk pertumbuhan dan perkembangan kucing.

“Pada dasarnya, makanan kucing tidak dikembangkan untuk menjaga kesehatan manusia. Sehingga kandungan di dalamnya tidak memenuhi standar nutrisi yang dibutuhkan manusia,” jelas Jackson dikutip dari Populer Science.

“Tidak apa jika Anda ingin mencoba makan makanan kucing sesekali. Namun panganan ini tidak bisa dijadikan makanan pokok harian Anda,” dia menambahkan.

Karena tidak diperuntukkan bagi manusia, mengonsumsi makanan kucing secara berlebihan dikhawatirkan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan.

Berikut bahaya makan makanan kucing untuk manusia, terlebih jika dikonsumsi berlebihan.

1. Kelebihan Zat Mineral Gabungan

Panganan kucing memiliki kandungan mineral yang tinggi. Dalam label kemasan biasanya disebut sebagai ash atau crude ash (semacam dedak). Istilah ini merujuk kepada gabungan mineral yang di antaranya terdiri dari kalsium, fosfor, magnesium, zinc, dan sebagainya.

Dokter Jackson mengatakan hati dan ginjal dapat dengan cepat memproses kandungan mineral dalam makanan kucing. Namun jika dikonsumsi terus-menerus, gabungan mineral tersebut bukan tidak mungkin memicu sejumlah efek samping.

Disampaikan oleh dr. Sara Elise Wijono, mengonsumsi mineral zinc secara berlebihan dapat menyebabkan gejala, seperti mual, diare, hingga sakit kepala.

Sementara itu, overdosis kalsium dapat memicu batu ginjal dan mengganggu fungsi jantung serta  otak.

“Adapun kelebihan konsumsi fosfor, bisa bikin diare, nyeri sendi atau otot, dan kelemahan otot. Sementara, asupan magnesium berlebih dapat menyebabkan tekanan darah rendah, kelelahan, mual, dan diare,” dr. Sara menjelaskan.

Artikel Lainnya: Segudang Bahaya Makanan Berformalin bagi Kesehatan Anda

2. Tubuh Kelebihan Vitamin A

Vitamin A merupakan salah satu asupan terpenting dalam panganan kucing. Kandungan ini berfungsi menjaga kualitas penglihatan dan sistem kardiovaskular kucing.

Meski begitu, vitamin A dalam makanan kucing bisa berbahaya bagi manusia jika dikonsumsi berlebihan.

Dokter Sara Elise mengatakan, asupan vitamin A berlebih dapat menyebabkan gejala akut dan kronis.

“Gejala akut (konsumsi vitamin A berlebih) misalnya mual, muntah, sakit perut, dan sebagainya. Gejala kronis misalnya kerontokan, kulit kering, dan nyeri otot,” katanya.

3. Bahaya Taurin

Berbeda dengan manusia, kucing tidak dapat menghasilkan taurin sendiri. Mengutip Catological, taurin merupakan asam amino yang bermanfaat mencegah kerusakan gigi, kerontokan rambut, dan kebutaan. 

Karena tidak dapat menghasilkan taurin, asupan asam amino di dalam panganan kucing diformulasikan dalam jumlah besar.

Kendati belum diketahui efek samping fatal yang disebabkan konsumsi asupan taurin secara berlebih, asam amino ini tetap tidak baik dikonsumsi manusia jika melewati batas wajar.

Artikel Lainnya: Waspada, Inilah Deretan Penyakit Akibat Junk Food

4. Tubuh Tidak Bisa Mencerna Lemak Tertentu

Minyak nabati dan lemak hewani merupakan dua sumber lemak sehat dalam makanan kucing. Kandungan lemak ini berfungsi menjaga kesehatan bulu kucing.

Kendati demikian, lemak dalam makanan kucing dinilai tidak sehat bagi manusia. Pasalnya, tubuh manusia tidak dapat mencerna lemak tersebut sebagaimana proses metabolisme tubuh kucing.

Akibatnya, kandungan lemak ini dapat memicu masalah kesehatan terhadap tubuh manusia, seperti penyakit jantung, obesitas, gangguan otak, dan empedu.

Efek negatif seperti obesitas juga dapat dialami kucing jika mengonsumsi makanan tersebut secara tidak terkontrol. Oleh karena itu, kucing juga membutuhkan diet seimbang.

Mengonsumsi makanan kucing tidaklah ideal bagi manusia. Oleh karena itu, pastikan Anda menjaga asupan nutrisi dari makanan sehat untuk manusia yang sewajarnya. Pastikan pula untuk menakar asupan gizi seimbang.

“Agar sehat, manusia perlu nutrisi dalam jumlah yang seimbang, tidak kelebihan ataupun kekurangan,” tegas dr. Sara Elise.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar topik kesehatan lainnya, konsultasikan ke dokter via Live Chat.

(OVI/JKT)

Kucing
hewan